Inovasi Program Pemberian Makanan Tambahan Balita

Program pemberian PMT pada balita memerlukan inovasi yang lebih baik agar target penurunan angka malnutrisi balita tercapai lebih baik. Program pemberian PMT biskuit perlu segera diganti dengan program lain dengan mempertimbangkan evaluasi-evaluasi program yang telah banyak dilakukan. Beberapa program inovasi yang bisa dijadikan inspirasi dari beberapa daerah diantaranya:

Evaluasi Program Pemberian Makanan Tambahan Biskuit pada Balita

Program pemberian makanan tambahan (PMT) berupa biskuit bagi balita di Indonesia sudah berjalan sejak tahun 2007, atau kurang lebih 16 tahun. Selama program ini berjalan, banyak peneliti yang melakukan riset terkait evaluasi program PMT biskuit yang diberikan pemerintah sebagai bahan evaluasi. Beberapa evaluasi dari program PMT biskuit antara lain:

Program Pemberian Biskuit Makanan Tambahan bagi Balita Indonesia

Bulan lalu sempat hangat diskusi terkait pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita untuk mengatasi permasalahan kekurangan gizi. Presiden secara eksplisit menyatakan ketidaksetujuannya pada program PMT biskuit bagi balita Indonesia. Pada artikel ini kami akan menjabarkan sistem pemberian biskuit makanan tambahan dari pemerintah bagi balita yang selama beberapa tahun ini berjalan.

Waspada Diabetes pada Anak

Melihat angka kenaikan diabetes pada anak di Indonesia sebanyak 70 kali lipat dalam kurun waktu 13 tahun, pemerintah maupun orang tua perlu lebih waspada pada kondisi kesehatan anak. Dari tingkat pemerintah selaku pemegang kekebijakan, deteksi dini diabetes pada anak perlu segera dilakukan secara lebih luas di lebih banyak daerah. Harapannya, semakin awal terdeteksi penanganan dapat segera dilakukan dengan cepat dan tepat sehingga resikonya lebih rendah.

Kerawanan Pangan dan Kasus Diabetes

Beberapa hari terakhir, isu ketahanan pangan kembali bergulir. FAO memproyeksikan terjadi kerawanan pangan akut global di tahun 2023. Meskipun pandemi sudah mulai terkendali, namun ada dinamika konflik geopolitik Rusia-Ukraina serta resiko resesi global di tahun 2023. Harga pangan global mengalami kenaikan karena perubahan iklim, dampak perang, serta perang ekspor yang mempengaruhi pasokan supply dan demand pasar global. Buruknya ketahanan pangan ada kaitannya dengan peningkatan kejadian baru penyakit diabetes tipe-2 dan mempengaruhi bagaimana diabetisi dalam mengontrol kesehatannya. Kita tahu bahwa angka diabetes terus meningkat, pada dewasa maupun anak. Kita ingat bahwa peningkatan diabetes pada anak sebanyak 70 kali dalam 13 tahun terakhir.

70 KALI LIPAT ANGKA KENAIKAN DIABETES PADA ANAK INDONESIA

Isu kesehatan anak semakin luas, terlebih di Indonesia. Beberapa saat ini sedang ramai diangkat terkait jumlah kenaikan anak yang mengalami diabetes di Indonesia. Masalah diabetes yang sebelumnya menjadi isu di kalangan dewasa dan lansia kini juga terjadi pada anak. Pernyataan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terkait kenaikan jumlah kasus diabetes sebanyak 70 kali lipat dalam kurun waktu 13 tahun menjadi keprihatinan bersama. Dari tahun 2010 hingga 2023 bukanlah waktu yang panjang. Menurut Muhammaf Faizi (Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI), data sebenarnya mungkin lebih banyak karena ada yang belum terdeteksi. Data angka diabetes pada anak ini diperoleh di 13 kota di Indonesia.

Penanggulangan Stunting di Masyarakat

                Stunting merupakan permasalahan serius yang memerlukan solusi segera karena mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dimasa depan, yang berarti mempengaruhi kemajuan negara. Data survei status gizi balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021 meunjukkan angka stunting di Indonesia masih diangka 24,4% atau 5,33 juta balita. Angka ini sudah mengalami penurunan dari yang sebelumnya tahun 2019 sebesar 27,67%. Sudah banyak program yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka stunting. Meski sudah mengalami penurunan, angka stunting di Indonesia masih termasuk kategori tinggi. Presiden menargetkan angka stunting mengalami penurunan pada tahun 2024 menjadi 14%. Bagaimanakah penanggulangan stunting di lapangan? Apakah program saat ini sudah berjalan dengan baik dan memberikan harapan besar bagi negara di masa mendatang?

Hari Gizi Nasional 2023 : Protein Hewani Cegah Stunting

                Hari gizi nasional tahun ini kembali mengangkat tema terkait stunting. Stunting masih menjadi isu kesehatan hangat di bidang kesehatan. Keberhasilan penanggulangan stunting tidak hanya ditentukan dari segi intervensi gizi saja, namun sangat kompleks. Perlu kerjasama dari berbagai sektor dalam penanggulangannya. Pada tahun ini, hari gizi mengangkat protein hewani sebagai salah satu solusi dalam penanggulangan stunting “Protein Hewani Cegah Stunting”.

Secular Trend untuk Penilaian Kualitas Sumber Daya Manusia

Pada Webinar Public Health Nutrition minggu lalu, ahli senior di bidang gizi kesehatan masyarakat (Ibu Atmarita, Dr.PH) membahas tentang hal yang cukup menarik, yaitu secular trends. Secular trends merupakan tren jangka panjang dengan melakukan pemantauan tingkat pertumbuhan fisik (tinggi badan). Pemantauan pertumbuhan fisik dapat dievaluasi dengan melihat capaian tinggi badan pada anak (saat dewasa) dibandingkan dengan orang tuanya.

Upaya Pertahankan Ketahanan Pangan dari Tingkat Keluarga

Isu resesi tahun 2023 memunculkan kecemasan bagi banyak orang. Resesi memberikan pengaruh besar pada semua bidang, salahsatunya bidang pangan. Mari kita ingat kembali empat pilar ketahanan pangan, yaitu (1) Ketersediaan pangan, (2) Cadangan pangan, (3) Penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan, serta (5) Pencegahan dan penanggulangan rawan pangan. Ketahanan pangan yang buruk akan memberikan resiko yang buruk juga pada kondisi kesehatan masyarakat karena kurangnya pemenuhan gizi.

Dampak Covid