Upaya Pertahankan Ketahanan Pangan dari Tingkat Keluarga

Isu resesi tahun 2023 memunculkan kecemasan bagi banyak orang. Resesi memberikan pengaruh besar pada semua bidang, salahsatunya bidang pangan. Mari kita ingat kembali empat pilar ketahanan pangan, yaitu (1) Ketersediaan pangan, (2) Cadangan pangan, (3) Penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan, serta (5) Pencegahan dan penanggulangan rawan pangan. Ketahanan pangan yang buruk akan memberikan resiko yang buruk juga pada kondisi kesehatan masyarakat karena kurangnya pemenuhan gizi.

Permasalahan pangan sangatlah kompleks. Dalam artikel ini, kita akan mengantisipasi usaha dalam menjaga ketahanan pangan dari lingkup yang terkecil, yaitu keluarga. Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai efek buruk ‘food waste’ dan ‘food loss’. Terntyata kedua hal tersebut juga berkaitan dengan ketahanan pangan. Disini kita dapat mengambil salah satu alternatif solusi untuk mempertahankan ketahanan pangan dari tingkat keluarga, yaitu dengan mengendalikan ‘food waste’ dan ‘food loss’.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan keluarga antara lain:

  • Memanfaatkan sisa makanan sebaik mungkin untuk diolah menjadi makanan lain di waktu makan berikutnya dibandingkan dengan membuangnya.
  • Menyimpan bahan makanan dengan benar agar tidak mudah busuk dan terbuang sia-sia.
  • Merencanakan menu makan keluarga sesuai dengan porsi kebutuhan keluarga.
  • Meminta porsi yang lebih kecil saat di resto jika dirasa terlalu banyak.
  • Memeriksa lemari dan kulkas sebelum berbelanja dan mendaftar apa saja yang ingin dibeli.
  • Memahami beda arti expired dan best before. Best before menunjukkan masa yang sebaiknya, jika kondisi masih baik dapat dikonsumsi (tidak busuk, berjamur, berbau, berubah rasa).
  • Bahan makanan yang bentuknya kurang baik tidak selalu buruk, jika masih bisa dikonsumsi maka dimanfaatkan dengan baik.
  • Membekukan makanan jk tidak dipakai segera untuk meminimalkan makanan terbuang (misal ikan, daging).
  • Makanan yang tidak layak konsumsi dapat diberikan sebagai makanan ternak (jika memungkinkan) atau pembuatan kompos.
  • Menghabiskan makanan yang sudah dibeli/diambil.
  • Tidak membeli makanan yang tidak disukai.

Mencegah bahan makanan atau makanan yang terbuang memberikan kontribusi dalam menjaga ketersediaan pangan untuk mempertahankan ketahanan pangan. Maka, setiap orang semestinya bertanggung jawab pada makanan yang ada, menyadari bahwa makanan yang sudah ada di piringnya  sudah melalui proses panjang terbaik (yang dilakukan oleh peternak, petani, dan lain-lain) dan harus dihabiskan.

Sumber bacaan:

https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/perbedaan-food-loss-dan-food-waste/

https://diskapang.ntbprov.go.id/detailpost/apa-itu-food-losses-dan-food-waste

https://envihsa.fkm.ui.ac.id/2022/05/25/food-loss-food-waste-ketika-makanan-yang-terbuang-menjadi-masalah-bagi-lingkungan/

https://disketapang.bantenprov.go.id/

Leave a comment

Dampak Covid