Author Archive

Cerita Ahmad Fajar, Balita Penderita Gizi Buruk di Mojokerto

MOJOKERTO, KOMPAS.com – Usianya hampir 4 tahun, namun berat badannya hanya 5,5 Kilogram. Badannya pun tampak sangat kurus.

Selain tampak sangat kurus, badan balita itu juga kaku. Saking kurusnya, pada kedua kaki dan tangannya hanya nampak kulit yang menempel ke tulang.

Begitulah kondisi Ahmad Fajar, balita asal Dusun Jatikumpul, Desa Mojokumpul, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Sejak Selasa (9/4/2019), balita putri dari almarhum Yunita dan Rifai itu menjadi perbincangan banyak kalangan karena kondisinya yang memprihatinkan.

Dalam usianya yang hampir memasuki kepala 4, balita yang diasuh oleh neneknya, Asmiatun (49), berat badannya jauh di bawah kategori normal.

Pengantar Mingguan: 09 April 2019

Health effects of dietary risks in 195 countries, 1990–2017: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2017

Mengkonsumsi makanan di bawah standar seharusnya (suboptimal diet) merupakan faktor resiko yang dapat dicegah yang penting untuk penyakit tidak menular (PTM). Namun, pengaruhnya pada beban penyakit tidak menular belum dievaluasi secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi konsumsi makanan dan nutrien utama dari 195 negara dan untuk mengukur pengaruh konsumsi makanan di bawah standar pada angka mortalitas dan morbiditas prnyakit tidak menular

Hubungan antara kebiasaan makan dan penyakit tidak menular (PTM) kronis sedang diinvestigasi secara masif. Beberapa penelitian terkait PTM belum menggambarkan bagaimana faktor makanan, namun dari bukti secara epidemiologis  termasuk dari penelitian observasi prospektif jangka panjang dan jangka pendek menunjukkan adanya bukti yang mendukung adanya hubungan sebab akibat yang potensial pada makanan tertentu (contohnya buag, sayur, daging olahan, konsumsi lemak trans) dengan PTM (penyakit jantung iskemik, diabetes dan kanker kolorektal). Penemuan ini sebagai pedoman (guideline) nasional dan internasional terkait makanan yang dapat mencegah penyakit tidak menular.

Selengkapnya


Reportase Webinar Intervensi – Intervensi Efektif dalam Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Provinsi Kepulauan Riau

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI pada 27 Maret 2019 menyelenggarakan  webinar intervensi – intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yaitu Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes  dan dr. Raja Muhammad Hendriansjah, Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik yang bertugas di Provinsi Kepulauan Riau. Sejumlah 13 peserta mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.

Materi Reportase


Studi Komparasi Beberapa Metode Skrining Penilaian Status Gizi Pada Pasien Dewasa Rawat Inap Rumah Sakit

Skrining gizi perlu dilakukan untuk mengetahui resiko malnutrisi pada pasien rawat inap sehingga dukungan gizi dapat diberikan secra optimal. Alat skrining gizi telah banyak dikembangkan salah satunya di Indonesia, Simple Nutrition Screening Tool (SNST) yang berdasarkan studi sebelumnya memiliki validitas dan reliabilitas baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kemampuan SNST dalam emmprediksi malnutrisi bila dibandingkan dengan alat skrining gizi lain pada pasien rawat inap di bangsal yang berbeda.

Selengkapnya


Reportase

Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi

Pada 6 Maret 2019, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI mengadakan acara Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi dengan narasumber Prof. dr. Laksono Trisantoro, M.Sc, PhD, H. Ir. Herwin Yatim, MM selaku Bupati Kabupaten Banggai dan Kepala Dinas Kabupaten Banggai yaitu Dr. dr Anang S Otuluwa, M.Kes. Sejumlah orang mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.

Materi & Video Reportase


Jakarta, 25 Januari 2019

Rekaman Kegiatan Hari Gizi Nasional ke 59 tahun 2019

Silahkan anda klik untuk membaca power point dan menyimak videonya

Materi & Video


Mini Simposium

“Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”

P3FNI (Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia) bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Mini Simposium dengan tajuk “Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 17 Januari 2019. Berbagai materi presentasi dari kegiatan tersebut dapat diakses pada link berikut

Materi

Reportase Webinar Intervensi – Intervensi Efektif dalam Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Provinsi Kepulauan Riau

Reportase

 Webinar Intervensi – Intervensi Efektif dalam Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Provinsi Kepulauan Riau

Para peserta webinar di kampus FK-KMK UGM, dok. PKMK

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI pada 27 Maret 2019 menyelenggarakan  webinar intervensi – intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yaitu Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes  dan dr. Raja Muhammad Hendriansjah, Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik yang bertugas di Provinsi Kepulauan Riau. Sejumlah 13 peserta mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.

Sesi pengantar diawali oleh Dr. rer. Nat.B.J. Istiti Kandarina dari FK – KMK UGM. Istiti menyampaikan bahwa webinar kali ini adalah kali kedua dan membahas isu – isu dan topik terkini di bidang gizi kesehatan. Pertemuan ini diharapkan menjadi media knowledge sharing terutama dalam gizi kesehatan dari daerah sehingga pengalaman praktis dan praktik baik di suatu wilayah dapat menjadi bahan pembelajaran bagi daerah lain.

Sesi selanjutnya diisi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepuluan Riau, Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes. Tjetjep mengawali presentasi dengan pemaparan tentang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang menjadi wilayah kerjanya. Provinsi ini dibentuk berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2002. Dengan ibukota di Tanjungpinang, Provinsi Kepri memiliki 5 kabupaten yaitu: Bintan, Karimun, Lingga, Natuna, dan Kep. Anambas.

Pelaksanaan webinar dengan narasumber dari Provinsi Kepulauan Riau, dok.PKMK

Masalah gizi buruk, gizi kurang, dan stunting mulai dihadapi oleh Provinsi Kepri pada  2010. Hal ini menilik paxa data Riskesdas 2007 yang menyebutkan jumlah gizi buruk sebesar 3%, gizi kurang sebesar 9.4%, dan stunting mencapai 26.1%. Angka ini lebih rendah dari rata – rata nasional namun pemerintah provinsi melihat situasi ini sebagai situasi buruk yang membutuhkan intervensi cepat. Kepala dinas menyatakan bahwa ada 5 faktor yang berkontribusi terhadap gizi buruk di Kepri, yaitu:

  1. Faktor geografis

    Wilayah Kepulauan Riau yang terdiri dari 2408 pulau menimbulkan kesulitan bagi tenaga kesehatan dalam menjangkau masyarakat dari segi jarak, waktu, dan biaya. Contact rate antara masyarakat dengan tenaga kesehatan terbilang cukup rendah. Penyakit tidak dapat segera mendapatkan penanganan. Keterbatasan moda transportasi antar pulau dan perubahan cuaca menambah tantangan yang dihadapi oleh masyarakat maupun tenaga kesehatan.

  2. Faktor Sosial Ekonomi

    Jumlah penduduk miskin di Kepulauan Riau mencapai 8.13% dari total jumlah penduduk. Kondisi ini cukup mempengaruhi jumlah kasus gizi buruk, gizi kurang, dan stunting.

  3. Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan dan gizi
  4. Budaya Masyarakat

    Paparan pada segmen ini disampaikan oleh dr. Raja Muhammad Hendriansjah, Sp.GK sebagai praktisi gizi klinik di Provinsi Kepri. Raja menyampaikan bahwa pola makan dan pola asuh masyarakat kepri turut berkontribusi dalam kasus stunting dan gizi buruk. Pola yang terjadi adalah Provinsi Kepri memiliki sumber daya laut yang luar biasa namun ikan, udang, kerang tersebut lebih banyak dijual daripada dikonsumsi sendiri. Akibatnya masyarakat pesisir cukup banyak mengalami kasus stunting

  5. Akses pelayanan kesehatan

    Faktor geografis yang sulit membutuhkan terobosan khusus dalam pengembangan sarana prasarana fisik dan SDM Kesehatan. Dinas Kesehatan Provinsi Kepri mengembangkan program puskesmas laut dan dokter/bidan keluarga untuk mengatasi tantangan akses pelayanan kesehatan.

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau merespon kasus gizi buruk, gizi kurang, dan stunting dengan pendekatan intervensi spesifik dan intervensi sensitif lintas sektor. Intervensi spesifik dilaksanakan dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0 – 6 bulan, serta anak usia 7 – 23 bulan. Intervensi sensitif melibatkan multi sektoral antara lain: koordinasi dengan Dinas PU dan Dinas Perkim terkait penyediaan air bersih dan sanitasi, kerjasama dengan Dinas PP dan KB terkait layanan kesehatan dan KB, optimalisasi konsumsu ikan melalui Program gemar Ikan bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan, kerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan melalui program ketahanan pangan dan gizi, memastikan setiap keluarga miskin memiliki jaminan social berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS), serta optimalisasi konsumsi pangan sayur, buah, dan protein hewani bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Kesehatan Hewan.

Berdasarkan data Riskesdas 2018, Provinsi Kepri menempati urutan empat terbaik dalam penurunan angka stunting secara nasional. Penurunan angka gizi buruk pun menunjukkan hasil signifikan dan Provinsi Kepri berhasil menempati posisi pertama gizi buruk terendah se-Indonesia.  (SI)

Health effects of dietary risks in 195 countries, 1990–2017: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2017

Mengkonsumsi makanan di bawah standar seharusnya (suboptimal diet) merupakan faktor resiko yang dapat dicegah yang penting untuk penyakit tidak menular (PTM). Namun, pengaruhnya pada beban penyakit tidak menular belum dievaluasi secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi konsumsi makanan dan nutrien utama dari 195 negara dan untuk mengukur pengaruh konsumsi makanan di bawah standar pada angka mortalitas dan morbiditas prnyakit tidak menular

Hubungan antara kebiasaan makan dan penyakit tidak menular (PTM) kronis sedang diinvestigasi secara masif. Beberapa penelitian terkait PTM belum menggambarkan bagaimana faktor makanan, namun dari bukti secara epidemiologis  termasuk dari penelitian observasi prospektif jangka panjang dan jangka pendek menunjukkan adanya bukti yang mendukung adanya hubungan sebab akibat yang potensial pada makanan tertentu (contohnya buag, sayur, daging olahan, konsumsi lemak trans) dengan PTM (penyakit jantung iskemik, diabetes dan kanker kolorektal). Penemuan ini sebagai pedoman (guideline) nasional dan internasional terkait makanan yang dapat mencegah penyakit tidak menular.

Pengantar Mingguan: 02 April 2019

Reportase Webinar Intervensi – Intervensi Efektif dalam Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Provinsi Kepulauan Riau

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI pada 27 Maret 2019 menyelenggarakan  webinar intervensi – intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yaitu Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes  dan dr. Raja Muhammad Hendriansjah, Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik yang bertugas di Provinsi Kepulauan Riau. Sejumlah 13 peserta mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.

Materi Reportase


Studi Komparasi Beberapa Metode Skrining Penilaian Status Gizi Pada Pasien Dewasa Rawat Inap Rumah Sakit

Skrining gizi perlu dilakukan untuk mengetahui resiko malnutrisi pada pasien rawat inap sehingga dukungan gizi dapat diberikan secra optimal. Alat skrining gizi telah banyak dikembangkan salah satunya di Indonesia, Simple Nutrition Screening Tool (SNST) yang berdasarkan studi sebelumnya memiliki validitas dan reliabilitas baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kemampuan SNST dalam emmprediksi malnutrisi bila dibandingkan dengan alat skrining gizi lain pada pasien rawat inap di bangsal yang berbeda.

Selengkapnya


Reportase

Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi

Pada 6 Maret 2019, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI mengadakan acara Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi dengan narasumber Prof. dr. Laksono Trisantoro, M.Sc, PhD, H. Ir. Herwin Yatim, MM selaku Bupati Kabupaten Banggai dan Kepala Dinas Kabupaten Banggai yaitu Dr. dr Anang S Otuluwa, M.Kes. Sejumlah orang mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.

Materi & Video Reportase


Jakarta, 25 Januari 2019

Rekaman Kegiatan Hari Gizi Nasional ke 59 tahun 2019

Silahkan anda klik untuk membaca power point dan menyimak videonya

Materi & Video


Mini Simposium

“Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”

P3FNI (Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia) bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Mini Simposium dengan tajuk “Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 17 Januari 2019. Berbagai materi presentasi dari kegiatan tersebut dapat diakses pada link berikut

Materi

Studi Komparasi Beberapa Metode Skrining Penilaian Status Gizi Pada Pasien Dewasa Rawat Inap Rumah Sakit

Skrining gizi perlu dilakukan untuk mengetahui resiko malnutrisi pada pasien rawat inap sehingga dukungan gizi dapat diberikan secra optimal. Alat skrining gizi telah banyak dikembangkan salah satunya di Indonesia, Simple Nutrition Screening Tool (SNST) yang berdasarkan studi sebelumnya memiliki validitas dan reliabilitas baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kemampuan SNST dalam emmprediksi malnutrisi bila dibandingkan dengan alat skrining gizi lain pada pasien rawat inap di bangsal yang berbeda.

Tingginya prevalensi malnutrisi pada pasien di rumah sakit menjadi perhatian, baik di negara maju maupun berkembang. Malnutrisi pada pasien menyebabkan imunitas menurun sehingga masa penyembuhan jadi lebih lama, biaya rawat inap meningkat dan secara umum angka morbiditas dan mortalitas meningkat.

Peneliti LIPI: Daun Kelor Sebagai Sumber Pangan Lokal Bisa Mencegah Stunting

Persoalan stunting di Indonesia masih terus diatasi oleh pemerintah. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Kementerian Kesehatan mencatat, stunting di Indonesia kini berada di angka 30,8 persen.

Tercatat, angka stunting tahun 2007 mencapai 36,8 persen. Sementara tahun 2013 angka stunting juga turun menjadi 37,2 persen dan tahun 2018, turun kembali menjadi 30,8 persen. Meski trennya cenderung menurun, namun prevalensi anak stunting masih menjadi perhatian khusus dari pemerintah.

Pengantar Mingguan: 21 Maret 2019

Webinar: Intervensi-Intervensi Efektif dalam Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting 

Yogyakarta, Rabu 27 Maret 2019 Pukul 10.00-11.30 Wib

Dalam konteks desentralisasi kesehatan, program-program gizi bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, akan tetapi juga pemerintah propinsi, kota, maupun kabupaten. Sehinggga perlu ada mekanisme untuk mengetahui intervensi-intervensi efektif  yang telah dilakukan sampai padal evel kota maupun kabupaten. Dalam hal Knowledge Management penyebaran informasi mengenai intervensi efektif dapat dilakukan secara jarak jauh karena Teknologi informasi memungkinkan berbagai kegiatan Knowledge Management dilakukan sehingga bisa memotong jarak, biaya dan waktu dengan kualitas output yang cukup baik.

Selengkapnya

Reportase

Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi

Pada 6 Maret 2019, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI mengadakan acara Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi dengan narasumber Prof. dr. Laksono Trisantoro, M.Sc, PhD, H. Ir. Herwin Yatim, MM selaku Bupati Kabupaten Banggai dan Kepala Dinas Kabupaten Banggai yaitu Dr. dr Anang S Otuluwa, M.Kes. Sejumlah orang mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.

Materi & Video Reportase


Jakarta, 25 Januari 2019

Rekaman Kegiatan Hari Gizi Nasional ke 59 tahun 2019

Silahkan anda klik untuk membaca power point dan menyimak videonya

Materi & Video


Mini Simposium

“Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”

P3FNI (Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia) bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Mini Simposium dengan tajuk “Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 17 Januari 2019. Berbagai materi presentasi dari kegiatan tersebut dapat diakses pada link berikut

Materi

Intervensi-Intervensi Efektif dalam Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Kepulauan Riau

Term Of Reference (TOR)

Webinar: Intervensi-Intervensi Efektif dalam

Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Kepulauan Riau

Yogyakarta, Rabu 27 Maret 2019 Pukul 10.00-11.30 Wib

LATAR BELAKANG

Dalam konteks desentralisasi kesehatan, program-program gizi bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, akan tetapi juga pemerintah propinsi, kota, maupun kabupaten. Sehinggga perlu ada mekanisme untuk mengetahui intervensi-intervensi efektif  yang telah dilakukan sampai padal evel kota maupun kabupaten. Dalam hal Knowledge Management penyebaran informasi mengenai intervensi efektif dapat dilakukan secara jarak jauh karena Teknologi informasi memungkinkan berbagai kegiatan Knowledge Management dilakukan sehingga bisa memotong jarak, biaya dan waktu dengan kualitas output yang cukup baik.

Untuk mendukung proses Knowledge management, Jaringan Pangan dan Gizi menganggap knowledge menjadi sebuah aset sehingga dengan menggunakan konsep webinar yang merupakan salah satu solusi pada era digital saat ini dapat menyebarkan informasi mengenai best practices terkait intervensi- intervensi efektif yang telah digunakan dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Kepulauan Riau (Kepri). Hal ini memungkinkan orang yang memiliki keterbatasan waktu dan jarak dapat difasilitasi untuk dapat menyimak dan berdiskusi jarak jauh melalui teknologi webinar.

Kasus stunting di Kepri mencapai 24 persen dari angka bayi lahir tahun 2018. Berdasarkan data tersebut, pemerintah pusat menetapkan dua kabupaten sebagai lokus penanggulangan stunting, yaitu Kabupaten Lingga dan Natuna. Penanggulangan stunting dilaksanakan melalui pendekatan komprehensif dengan model lintas program dan sektor terkait. Target sasaran kegiatan ini melibatkan remaja putri, ibu hamil, serta ibu menyusui dan bayi baru lahir. Pada remaja putri diakukan pemberian tablet Fe untuk memutus mata rantai stunting. Bagi ibu hamil dan menyusui diberikan berbagai edukasi terkait kebiasaan mencuci tangan, IMD dan ASI eksklusif, serta penyediaan obat cacing dan perlingdungan terhadap malaria. Monitoring pelaksanaan surveilans gizi dilakukan secara online lewat formulir pencatatan pada aplikasi E-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat)

TUJUAN

Adapun tujuan dari pelatihan jarak jauh ini agar Intervensi-Intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Kepulauan Riau dapat disebarluaskan untuk peningkatan ilmu pengetahuan.

HASIL

Peningkatan pengetahuan oleh semua peserta terkait intervensi-Intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Kepulauan Riau

SASARAN PESERTA

  1. Anggota jejaring pangan dan Gizi
  2. Staf Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan
  3. Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
  4. Kepala Seksi Bina Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan
  5. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan
  6. Gubernur, Bupati/Walikota, dan camat se-Indonesia
  7. Mahasiswa Gizi Kesehatan FK-KMK UGM
  8. Alumni S2 IKM FK – KMK UGM
  9. Dosen, Peneliti, dan Konsultan di bidang Gizi Masyarakat
  10. Pemerhati Gizi

AGENDA

NO Waktu Kegiatan Pembicara
1 10.00-10.10 Pengantar Diskusi online Dr. rer. Nat.B.J. Istiti Kandarina
2 10.10-11.00 Intervensi-Intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Kepulauan Riau

Materi

Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes (Kadinkes Prov Kepulauan Riau)

dr. Raja Muhammad Hendriansjah, Sp.GK

3 11.00-11.20 Diskusi
4 11.20-11.30 Kesimpulan Dr. rer. Nat.B.J. Istiti Kandarina

 

LINK WEBINAR

Link Webinar: https://attendee.gotowebinar.com/register/3319871304007276546

Webinar ID: 698-144-571

NARAHUBUNG KEGIATAN

Maria Lelyana

Telp       0274-549425

HP/WA   08111019077

Email: lelyana.pkmk@gmail.com

Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018 – 2024

Menurut Riskesdas 2018, prevalensi balita stunting (kerdil) mengalami penurunan dari 37,2% pada 2013 menjadi 30,8% pada 2018. Prevalensi bawah dua tahun (baduta) stunting (kerdil) juga mengalami penurunan. Namun demikian, tantangan percepatan penurunan stunting masih cukup besar. Beberapa kendala penyelenggaraan percepatan pencegahan stunting antara lain belum efektifnya program pencegahan stunting, belum optimalnya koordinasi penyelenggaraan intervensi gizi spesifik dan sensitif di semua tingkatan terkait dengan perencanaan dan penganggaran, penyelenggaraan dan pemantauan dan evaluasi, masih minimnya advokasi, kampanye dan diseminasi terkait dengan stunting dan berbagai upaya pencegahannya. Maka dari itu disusunlah suatu strategi nasional untuk percepatan pencegahan stunting.

Dampak Covid