Health effects of dietary risks in 195 countries, 1990–2017: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2017

Mengkonsumsi makanan di bawah standar seharusnya (suboptimal diet) merupakan faktor resiko yang dapat dicegah yang penting untuk penyakit tidak menular (PTM). Namun, pengaruhnya pada beban penyakit tidak menular belum dievaluasi secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi konsumsi makanan dan nutrien utama dari 195 negara dan untuk mengukur pengaruh konsumsi makanan di bawah standar pada angka mortalitas dan morbiditas prnyakit tidak menular

Hubungan antara kebiasaan makan dan penyakit tidak menular (PTM) kronis sedang diinvestigasi secara masif. Beberapa penelitian terkait PTM belum menggambarkan bagaimana faktor makanan, namun dari bukti secara epidemiologis  termasuk dari penelitian observasi prospektif jangka panjang dan jangka pendek menunjukkan adanya bukti yang mendukung adanya hubungan sebab akibat yang potensial pada makanan tertentu (contohnya buag, sayur, daging olahan, konsumsi lemak trans) dengan PTM (penyakit jantung iskemik, diabetes dan kanker kolorektal). Penemuan ini sebagai pedoman (guideline) nasional dan internasional terkait makanan yang dapat mencegah penyakit tidak menular.

Namun karena kompleksitas dalam mengelompokkan konsumsi makanan dari semua negara, penilaian efek kesehatan pada konsumsi makanan di bawah standar pada populasi belum dapat dilakukan. Pada beberapa dekade lalu, sudah ada usaha untuk mengukur beban penyakit yang terkait dengan faktor konsumsi makanan. Usaha ini berguna, namun mengalami beberapa keterbatasan antara lain data yang tidak representatif secara geografis, karakteristik populasi yang tidak akurat, standarisasi intake 2000 kkal per hari, dan lain – lain. Untuk mengatasi hal keterbatasan tersebut maka dilakukan penelitian ini.

Sebelum penelitian ini dilakukan, telah dilakukan pencarian secara sistematis di MEDLINE dan Global Health Data Exchange (GHDx) untuk mengidentifikasi studi yang menyediakan data konsumsi 15 makanan dan nutrien yang representatif secara nasional dan regional. Bagian yang diinklusi hanya penelitian yang melaporkan data terkumpul antara 1 Januari 1980 sampai 31 Desember 2016 dengan salah satu 195 negara dimasukkan dalam analisis. Sedangkan untuk estimasi efek kesehatan potensial dari tiap resiko konsumsi makanan, menggunakan pendekatan perbandingan asesmen resiko oleh Global Burden of Disease, Injuries and Risk Factors Study.

Penelitian ini menggambarkan secara komprehensif dari 15 faktor – faktor konsumsi makanan dari berbagai negara dan mengukur pengaruh potensial dari konsumsi makanan di bawah standar (suboptimal) dari setiap makanan pada mortalitas dan morbidtas penyakit kronis diantara 195 negara. Penelitian ini juga menjelaskan karakteristik hubungan antara konsumsi makanan dan perkembangan dan mengevaluasi tren beban penyait yang terkait diet dari tahun 1990 hingga 2017. Konsumsi garam yang tinggi, konsumsi makanan berbahan gandum (whole grain) yang rendah, dan konsumsi makanan yang rendah menjadi faktor resiko utama dalam terjadinya kemaian dan Disabilty Adjusted-life Year (DALY)

Dengan menggunakan pendekatan perbandingan penilaian resiko, telah diperkirakan proporsi beban penyakit yang berkaitan dengan faktor resiko konsumsi makanan pada deasa usia 25 tahun atau lebih. Input utama analisis ini termasuk masukan setiap makanan, besar efek setiap makanan yang dikonsumsi pada akhir penyait, dan level intake yag berkaitan dengan resiko mortalitas paling rendah. Kemudian dengan menggunakan fraksi populasi yang spesifik terhadap penyakit, mortalitas, dan DALY dihitung jumlah kematian dan DALY yang berkaitan dengan konsumsi makanan untuk setiap luaran dari suatu penyakit.

Hasil dari penelitian ini, pada 2017, 11 juta (95% uncertainty interval [UI] 10-12) kematian dan 255 juta (234-274) DALY berkaitan dengan faktor resiko konsumsi makanan. Tingginya konsumsi garam (3 juta [1-5] kematian dan 70 juta [34-118] DALY), rendahnya konsumsi makanan berbahan gandum (whole grain) (3 juta [2-4] kematian dan 82 juta [59-109] DALY), dan konsumsi buah-buahan yang rendah (2 juta [1-4] kematian dan 65 [41-92] DALY) merupakan faktor resiko konsumsi makanan paling utama yang menyebabkan kematian dan DALY secara global dan di banyak negara. Karena data konsumsi makanan diambil dari berbagai sumber dan tidak  tersedia di semua negara meningkatkan ketidakpastians statistik dari perkiraan ini.

Penelitian ini menggambarkan gambaran yang komprehensif dari pengaruh yang potensial dari diet di bawah standar (suboptimal diet) pada mortalitas dan morbiditas penyakit tidak menular, menggarisbawahi perlunya meningkatkan kualitas konsumsi makanan di berbagai negara. Penelitian ini akan memberikan informasi mengenai implementasi intervensi konsumsi makanan yang berbasis bukti (evidence-based) dan menyediakan platform untuk evaluasi pengaruhnya terhadap kesehatan manusia setiap tahunnya.

Selengkapnya

Leave a comment

Dampak Covid