Peneliti LIPI: Daun Kelor Sebagai Sumber Pangan Lokal Bisa Mencegah Stunting

Persoalan stunting di Indonesia masih terus diatasi oleh pemerintah. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Kementerian Kesehatan mencatat, stunting di Indonesia kini berada di angka 30,8 persen.

Tercatat, angka stunting tahun 2007 mencapai 36,8 persen. Sementara tahun 2013 angka stunting juga turun menjadi 37,2 persen dan tahun 2018, turun kembali menjadi 30,8 persen. Meski trennya cenderung menurun, namun prevalensi anak stunting masih menjadi perhatian khusus dari pemerintah.

Sementara berdasarkan ketetapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angka stunting suatu negara harus di bawah 20 persen. Maka dari itu, sejak beberapa tahun terakhir pemerintah terus berupaya mengatasi stunting di Indonesia sebagai program kerja prioritas pemerintah.

Stunting sendiri adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia 2 tahun.

Tapi tahukah anda ternyata mencegah ibu hamil melahirkan bayi stunting juga bisa dengan cara mengonsumsi bahan makanan alami asli Indonesia. Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan RI (Menkes), Nila Moeloek mengungkapkan, konsumsi daun kelor mampu mencegah dan bahkan mengurangi stunting atau masalah kekurangan gizi di Indonesia. Apalagi, ia juga menyebut jika daun kelor itu tidak ada di tempat negara lain, hanya di Indonesia. 

Menkes menegaskan, daun kelor dapat dengan mudah ditemui dan dikembangkan di Indonesia. Karena itu pihaknya berharap daun kelor bisa menjadi sumber pangan alternatif lokal asli Indonesia yang bisa menurunkan angka stunting di Indonesia.

Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Yuly Astuti juga membenarkan temuan tersebut

“Sudah ada temuan memang di Surabaya, namanya Kampung ASI. Masyarakat di sana punya ada kebiasaan kalau ada perempuan hamil menanam daun kelor di pekarangan rumah,” ujarnya kepada Trubus.id saat ditemui di Graha LIPI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (28/2).

Diakui Yuly, awalnya kegunaan daun kelor itu untuk memperlancar ASI pada ibu hamil karena kandungan gizi daun kelor yang sangat tinggi. Untuk itu, cara yang paling sederhana untuk mencegah stunting menurut Yuly, salah satunya adalah dengan mengonsumsi olahan alami, seperti daun kelor ini. 

“Di sana itu ada pelatihan mengolah daun kelor sebagai makanan mulai dari dibuat pepes, sayur, bakwan, hingga diolah menjadi mie tanpa capuran tepung sama sekali,” ujar Yuly.

Dirinya berharap semakin banyak ibu hamil mengetahui pola makan serta pemberian nutrisi yang baik selama masa kehamilan sehingga bayi yang dilahirkannya nanti terhindar dari stunting karena mendapat nutrisi yang cukup.

Sumber: trubus.id

Leave a comment

Dampak Covid