Liputan : Percepatan Penurunan Stunting

                Pada hari Rabu lalu (26 Januari 2022) telah terselenggara gelar wicara ahli (expert meeting) dengan topik ‘Percepatan Penurunan Stunting’. Topik ini selaras dengan topik hari gizi nasional yang diperingati pada tanggal 25 Januari lalu, yaitu ‘Cegah Stunting dan Obesitas’. Kegiatan dibuka oleh Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS (Ketua Umum Indo HCF, KREKKI dan IKKESINDO) serta dimoderatori oleh Dr. Minarto, MPS (DPP Persagi) dan Sugeng Eko Irianto, MPS, PhD (KMK-IKKESINDO).

Liputan Webinar: Pengembangan Program dan Penyampaian Layanan Gizi Pra-Konsepsi

Pagi hari ini (28/12/21) telah terselenggara webinar dengan tema ‘Pengembangan Program dan Penyampaian Layanan Gizi Pra-Konsepsi‘. Webinar diselenggarakan oleh Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi FK-KMK UGM. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dengan mengundang empat pembicara dari beberapa bidang terkait sehingga dapat mengupas program layanan gizi pra-konsepsi dengan detail. Beberapa pembicara tersebut adalah Dr.rer.nat.dr. B. J. Istiti Kandarina (Dosen Departemen BEPH FKKMK UGM), dr. Esti Kurniasih (Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman), H. Jaenudin, S.Ag, M.SI (Seksi Bimbingan Masyarakat Kementrian Agama Kabupaten Sleman), dan Vonny Persulessy, SKM, MPH (Puskesmas Twano Entrop, Dinas Kesehatan Kota Jayapura, DPC Persagi Kota Jayapura). Kegiatan dimoderatori oleh Digna Purwaningrum, S.Gz., MPH, PhD (Dosen FKKMK UGM).

Reportase Forum Nasional JKKI XI: Optimalisasi Upaya Penurunan Stunting di Masa Pandemi COVID-19

Reportase Forum Nasional JKKI XI – Subtopik 4B Ketahanan Layanan Gizi (Stunting): Optimalisasi Upaya Penurunan Stunting di Masa Pandemi COVID-19

Pada tanggal 11-26 Oktober 2021 telah terselenggara Forum Nasional JKKI XI dengan tema ‘Resilience Kesehatan pada Era Pandemi melalui Pemanfaatan DaSK, Data Rutin Kesehatan, dan Reformasi Sistem Kesehatan’ yang diselenggarakan oleh Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan Universitas Gadjah Mada (PKMK UGM). Salah satu sub topik dalam forum tersebut adalah ‘Optimalisasi Upaya Penurunan Stunting di Masa Pandemi COVID-19’. Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D. Beliau menyampaikan tentang kebijakan untuk permasalahan kesehatan prioritas, khususnya terkait situasi pelayanan gizi di Indonesia berdasarkan kegiatan e-monev pemulihan pelayanan gizi dari dampak pandemi COVID-19. Permasalahan dapat diselesaikan dengan evidence based policy dengan penggunaan data survey dan data rutin e-PPGBM yang dikonfirmasi ke pihak Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Reportase Seminar Internasional Penurunan Stunting: Tantangan dan Kisah Sukses di Berbagai Negara

Reportase Seminar Internasional

Penurunan Stunting: Tantangan dan Kisah Sukses di Berbagai Negara 

Di Indonesia, permasalahan stunting masih mencari titik terang. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) pada hari Rabu lalu (18/11/2020) telah menyelenggarakan seminar online yang mengangkat permasalahan stunting. Acara dibuka dengan pengantar oleh Prof. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M.Sc (Dekan FKM UI), sambutan oleh Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, PhD (Rektor UI) dan Prof. dr. Endang L Achadi, MPH, Dr.PH (Guru besar FKM UI). Prof. Dr. Muhadjir Effendy, S.Pd, MAP (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI) selaku keynote speaker menyampaikan bahwa permasalahan stunting sangat urgent untuk ditangani. Intervensi hari ini baru akan terlihat 20 tahun mendatang sehingga diharapkan penanganan saat ini dapat menjadikan modal kedepan.

Reportase Hari Kedua Webinar SDGs Universitas Hasanuddin

Reportase Hari Kedua Webinar SDGs Universitas Hasanuddin:

Tantangan Dan Peluang Pencapaian Target Stunting RPJMN 2024 di Era Pandemi COVID-19

Hari Minggu (08/11/2020) merupakan hari kedua webinar SGDs Universitas Hasanuddin. Pada hari kedua webinar dibagi dalam dua kategori yaitu pemaparan materi dan diskusi panel. Di awal kegiatan diawali dengan pidato dari Prof. Dr. Jamaludin Jompa, M.Sc selaku Pembina SDGs Center Universitas Hasanuddin. Beliau berharap upaya bisa berlipat ganda dan lebih canggih dalam menanggulangi stunting untuk mencapai target di situasi pandemi ini. Masalah stunting merupakan masalah kompleks yang harus diselesaikan oleh semua pihak (multi stakeholder) dengan detail dan pembagian tugas yang terencana secara koordinatif.

Reportase Hari Pertama Webinar SDGs Universitas Hasanuddin

Reportase Hari Pertama Webinar SDGs Universitas Hasanuddin:

Tantangan Dan Peluang Pencapaian Target Stunting RPJMN 2024 di Era Pandemi COVID-19               

Pada hari Sabtu (07/11/2020) lalu, SGDs Center Universitas Hasanuddin mengadakan webinar dengan tema utama ‘Tantangan dan Peluang Pencapaian Target Stunting RPJMN 2024 di Era Pandemi COVID-19’. Tema besar ini dibagi menjadi beberapa tema kecil dengan melibatkan banyak pakar yang kompeten di bidangnya. Kegiatan dibuka dengan pidato dari Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu selaku Rektor Universitas Hasanuddin. Beliau berharap webinar akan melahirkan pemikiran yang tajam dalam menghadapi stunting di era pandemi. Tantangan yang dihadapi lebih kompleks karena penambahan keluarga miskin baru pada kondisi pandemi ini. Pembicara-pembicara dari latar belakang berbeda diharapkan menjadikan webinar berjalan dinamis. UNHAS menunggu ide-ide untuk melahirkan gagasan dan menyusun kerangka kerja. Sehingga akan membantu BAPPENAS dalam penyusunan rencana jangka menengah.

Reportase Acara “TEMU PAKAR TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN STUNTING HULU-HILIR SECARA KOMPREHENSIF”

Indonesia Health Care Forum bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) Indonesia dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) dengan dukungan dari Kantor Staf Presiden, Kantor Staf Wakil Presiden, Kementerian Kesehatan, Lintas Sektor terkait, Pakar dari Universitas dan Praktisi / Pemerintah menyelenggarakan temu pakar untuk membahas strategi penanggulangan stunting secara komprehensif pada tanggal 4 Maret 2020. Selama forum berlangsung, para pakar mendiskusikan upaya percepatan penanggulangan stunting yang konkrit dan inovatif dari hulu ke hilir.

Reportase Outlook Kebijakan Kesehatan 2020: Penguatan Sistem Kesehatan untuk Layanan Kesehatan yang Berkeadilan

Permasalahan stunting telah banyak dibahas dari berbagai perspektif. Pada pertemuan Outlook Kebijakan Kesehatan Indonesia 2020 (Senin, 27 Januari 2020), tim Divisi Public Health – Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM mencoba untuk melihat penanggulangan stunting dalam perspektif layanan kesehatan yang berkeadilan.

(Seminar Outlook Kebijakan Kesehatan 2020. dok. PKMK)

Secara global, Indonesia termasuk ke dalam 27 negara yang mengalami perkembangan dalam penanganan masalah stunting pada kelompok anak balita. Sementara itu, Indonesia masih perlu meningkatkan upaya untuk mengatasi ‘wasting’ pada balita dan obesitas pada perempuan dewasa. Data global juga menunjukkan bahwa terdapat anak balita yang mengalami dua masalah gizi bersamaan, yaitu: 1) pendek dan kurus, serta 2) pendek dan gemuk (Global Nutrition Report 2018). Masalah yang terakhir disebutkan (balita pendek dan gemuk) belum banyak diangkat di Indonesia, padahal fenomena ini sangat penting dan perlu juga segera ditangani.

Data Riskesdas 2013 dan 2018 menunjukkan telah terjadi penurunan prevalensi balita pendek dan sangat pendek, namun demikian perlu dilihat lebih mendalam dimana kah penurunan tersebut sudah terjadi? Yang tidak kalah penting adalah perlunya melihat daerah mana saja kah yang saat ini masih memiliki prevalensi balita pendek dan sangat pendek cukup tinggi (di atas prevalensi nasional).

Proporsi Status Gizi Sangat Pendek dan Pendek Pada Balita (sumber: Kemenkes RI)

Analisis yang dilakukan oleh Tim Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, menunjukkan bahwa terdapat 18 provinsi yang masih memiliki prevalensi di atas prevalensi nasional. Sebagian besar provinsi yang termasuk ke dalam 18 provinsi tersebut masih memiliki hambatan geografis yang cukup signifikan dan beberapa provinsi memiliki kapasitas fiskal yang rendah. Provinsi-provinsi ini membutuhkan sumber daya yang lebih besar untuk mengatasi masalah kesehatan di daerahnya.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas. Komitmen ini terwujud dalam masuknya stunting ke dalam Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 dengan indikasi pendanaan dari APBN dan DAK yang signifikan. Pelaksana yang dilibatkan antara lain dari Kementerian Kesehatan, BKKBN, KemenPUPR, Kementerian Sosial, dan Pemerintah Daerah. Upaya-upaya yang dilakukan meliputi memperkuat infrastruktur untuk pelayanan dasar, membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana – termasuk ketahanan terhadap pengaruh perubahan iklim dan lain-lain.

Kembali ke poin awal, penurunan prevalensi balita pendek dan sangat pendek belum terjadi secara merata di seluruh Indonesia. Ke depan, diperlukan investasi yang bersifat lokal dan spesifik dengan mempertimbangkan tantangan yang dihadapi oleh setiap daerah. Beberapa wilayah tertentu sangat memerlukan tambahan investasi sumber daya, mencakup sumber daya manusia (terutama tenaga kesehatan yang dapat memberikan layanan gizi terstandard) dan pendanaan untuk menjangkau daerah sulit. Terkait dengan pengembangan dan implementasi program gizi, sistem kesehatan dapat bekerja sama dengan lembaga swasta dan juga lembaga lain seperti lembaga filantropi di Indonesia untuk meningkatkan layanan terutama bagi masyarakat yang rentan dan berada di wilayah – wilayah yang sulit.

KURSUS PENYEGAR ILMU GIZI (KPIG), TEMU ILMIAH-PELATIHAN GIZI & DIETETIK, DAN KONGRES PERSAGI XVI

  • HARI I : (Selasa, 19 NOVEMBER 2019) – PLENARY
    Waktu (WIB) Materi
    07.30 – 08.30 Registrasi
    08.30 – 09.00 Coffee Break
    09.00 – 10.30 Acara Pembukaan
    1. Laporan Panitia
    2. Doa
    3. Sambutan dan Pembukaan Acara oleh Bapak Gubernur Sumatera Utara didampingi oleh direktur gizi
    4. Pembukaan dan Keynote oleh Menteri Kesehatan RI (Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K)): Tantangan Pembangunan Gizi dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Indonesia

      Video Pembukaan

    10.30 – 10.45 Peluncuran Buku (Penuntun Diet dan Terapi Gizi)
    10.45 – 11.30 Kunjungan ke Expo / Poster Session (Gub. Sumut, Ketua DPP, Sekjen DPP, Ketua Panitia, Sekretaris, Seksi Kemitraan dan Expo, Seksi kontes kreasi resep)
    11.30 – 12.30 1. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes : Pengembangan Profesionalisme Tenaga Nutrisionis dan Dietisien dalam Era Global (direktur gizi)

    Materi

    2. Ketua Umum DPP PERSAGI : Tantangan Profesi Gizi (Nutrisionis dan Dietisien)

    Materi

    12.30 – 13.30 ISHOMA
    13.30 – 14.30 PLENARI  II 1. Ravi K Menon (GAIN) : “Global Partnership to Improve Nutrition”

    Materi

    2. Jee Hyun Rah (UNICEF) : “Global Challenge on Double Burden of Malnutrition”

    Materi

    14.30 – 15.30 PLENARI III 1. Chwang Leh Chii, DrPH, RD (President AFDA) : “Future Dietitian for Nutrition Care”

    Materi

    2. Dr. Janet Eizabeth Berrington, MD, BMedSci (Hons), BMBS (Hons), FRCPCH (UK) : “Case Management of Preterm Nutrition”

    Materi

    15.30 – 16.30 PLENARI IV 1. dr.Titis Prawitasari, Sp.A, (K) : “The Effect of Stunting on Obesity in Advance”
    2. World Bank : Investing in Nutrition and Early Years : Sam Clark

    Materi

    16.30 – 17.30
    17.30 Coffee break
  • HARI II (Rabu, 20 NOVEMBER 2019)
    Waktu (WIB) Materi
    Gizi Masyarakat Gizi Klinis-Gizi Institusi
    08.00 – 09.30 SPESIAL TOPIK I :
    1. Kebijakan Gizi dalam Penanggulangan Bencana : Inspektur Utama BNPB (Tetty Saragih, Ak., C.A)
    2. Gizi Darurat : WHO
    3. Penanganan Gizi pada Kejadian Bencana Alam : Dinkes Prov. Sulteng
    Moderator : Sunarno
    SPESIAL TOPIK I :
    1. Pengembangan Produk Pangan (Serambi Botani, Drs.Dwiko Gunawan (IPB-Pakar Dunia Industri))
    2. Perubahan Kandungan Gizi pada Food Processing (Prof. Purwiyatno, IPB)
    3. Peranan probiotik dan pangan fungsional dalam penanganan stunting (Dr. Judiono Wibowo, MPS (Poltekkes Kemenkes Bandung) )

    Moderator : Dr. Ir. Dr. Ir. Budi Setiawan, MS, MS

    09.30 – 09.45 Coffee Break & Poster Session
    09.45 – 10.45

    SPESIAL TOPIK II :

    1. Stimulasi Mental Pasca Bencana (Dr. Gusnawirta Taip, SpD, MPD)
    2. Pengembangan Nutrition Disaster Network (Ndn) Dalam Menjamin Keberlangsungan Pemenuhan Gizi Masyarakat Pada Masa Pasca Bencana (Dr. Rita Djupuri, Pusat Krisis Kemenkes RI)

    Moderator : Tatang S. Fallah, M.Sc

    SPESIAL TOPIK II : (10.15 – 11.45)

    1. Medical Nutrition Therapy in Preterm Nutrition (Lora Sri Nofi)
    2. Intoleransi pada ASI, suatu kasus (Prof.Dr. dr. Rini, SpA(K))

    Moderator : Edith H. Sumedi, SKM, M.Sc

    10.45 – 12.00

    SPESIAL TOPIK III

    1. Standar Kompetensi Tenaga Gizi (Edith H.Sumedi, SKM, M.Sc, DPP PERSAGI)
    2. Jabatan Fungsional Tenaga Gizi (Dr. Trina Astuti, MPS, DPP PERSAGI)
    3. Std. Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) (Meylina Djafar, MCN, MBA, MCN, MBA, DPP PERSAGI)
    Moderator : Dr. Ir. Budi Setiawan, MS

    SPESIAL TOPIK III :

    1. Lapangan Kerja Nutrisionis dan dietisien (Kepala Biro Kepegawaian Kemenkes)

    Moderator : Meida Octarina, MCN, MTP

    12.00 – 13.00 ISHOMA
    13.00 – 13.45

    SPESIAL TOPIK IV :

    1. Peranan Desa dalam Perbaikan Gizi Masyarakat (Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa dan PDT)

    Moderator : Ir. Kresnawan, M.Sc

    SPESIAL TOPIK IV
    1. Nutripreneurship di bidang catering (Aerofood Catering Services)
    2. Design and Equipment for Food Service (ELS)

    Moderator : Triyani Kresnawan, DCN, M.Kes, RD

    13.45 – 14.30

    SPESIAL TOPIK V :

    1. Lapangan Kerja Nutrisionis dan dietisien (Kepala Biro Kepegawaian Kemenkes RI)

    Moderator : Bambang Harianto

    SPESIAL TOPIK V:

    1. Standar Kompetensi Tenaga Gizi (Edith H.Sumedi, SKM, M.Sc, DPP PERSAGI)
    2. Jabatan Fungsional Tenaga Gizi (Dr. Trina Astuti, MPS, DPP PERSAGI)
    3. Std. Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) (Meylina Djafar, MCN, MBA, MCN, MBA, DPP PERSAGI)

    Moderator : Dr. Ir. Budi Setiawan, MS

    14.30 – 15.15

    SPESIAL TOPIK VI :

    1. Pengembangan Formula Ready To Use Therapeutic Food untuk Penanganan Balita Wasting di Puskesmas (Prof. Dr. Astuti Lamid, MCN)

    Moderator : Ria Sukarno, SKM, MCN

    15.15 – 15.30 Coffee Break & Poster Session
    15.30 – 16.15

    SIMPOSIA I:

    1. Pengetahuan tentang Gizi Seimbang dan Perilaku Sedentari sebagai Faktor Determinan Kejadian Obesitas Siswa Kelas X di SMA Khadijah Surabaya (Taufiqurrahman, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya)
    2. Kajian Penanganan Gizi Balita Pada Kondisi Kedaruratan Bencana Gempa Bumi Di Kecamatan Gane Timur Selatan Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2019 (Rully Agung Pratama, Dinas Kota Ternate)

    Moderator : Dra. Rosmida Marbun, M.Kes

    SIMPOSIA I:

    1. Frekuensi Kemoterapi, Asupan Energi, Kondisi Cachexia Dan Status Gizi Pasien Kanker Payudara. (Hapsari Sulistya Kusuma, Universitas Muhammadiyah Semarang)
    2. Hubungan Antara Asupan Lemak Jenuh Dengan Tingkat Keparahan Pada Pasien Systemic Lupus Erythematosus. (Sle) Di Yayasan Lupus Indonesia (Dhea Putri Septiyani, Prodi Gizi UPNV Jakarta)
    3. Characteristics, Nutritional Status, And Sarcopenia In The Elderly In Pangkalpinang City (Ratmawati, Poltekkes Pangkal Pinang)

    Moderator : Edith H. Sumedi, SKM, M.Sc

    16.15 – 17.00

    SIMPOSIA II :

    1. Beban Faktor Risiko Konsumsi Pangan Tidak Seimbang di Indonesia : Implikasinya Terhadap Perbaikan Pedoman Gizi Seimbang (Nurfi Afriansyah, SKM, M.Sc.PH Afriansyah, M.ScPH)
    2. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecenderungan Perilaku Makan Menyimpang Pada Siswi SMAN 80 Jakarta (Annastasya Vega Arminda, Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II)
    3. Index IMT, Lingkar Perut, Tekanan Darah, dan  Profil Lipid terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner (Dr. Sudikno, SKM, MKM)

    Moderator : Suharyati, SKM, MKM

    SIMPOSIA II :

    1. Pengaruh Substitusi Tepung Selpis (Seluang Dan Pisang) Terhadap Kadar Protein, Kalsium, Daya Terima Dan Mutu Organoleptik Cookies (Ayu Sagita Putri, Poltekkes Kemenkes Palangkaraya)
    2. Konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak  (PMBA) dengan Basic Feeding Rules Kaitannya dengan Status Gizi Anak dengan Kesulitan Makan (Fandi Imran Pattisahusiwa, Tim Nusantara Sehat Batch XI)
    3. Daya Terima Dan Tingkat Kesukaan Pasien Terhadap Modifikasi Resep Lasagna Tanghulor (Tahu Kentang Kelor) Pada Pasien Diet Diabetes Melitus Di Ruang Rawat Inap RSUD Ungaran. (Puji Astuti, RSUD Ungaran)

    Moderator : Dr. Iskari Ngadiarti

  • HARI III (Kamis, 21 NOVEMBER 2019)
    Waktu (WIB) Materi
    Gizi Masyarakat Gizi Klinis/Gizi Institusi
    08.00 – 08.45 SPESIAL TOPIK VII :
    1. Optimalisasi Tenaga Gizi Puskesmas (dr. Harimat Hendarwan)

    Moderator : Meylina Djafar, MCN, MBA

    SPESIAL TOPIK VI :

    1. Penerapan tatalaksana gizi pada kanker (Mahdiah)

    Moderator : Dr. Iskari Ngadiarti

    08.45 – 09.30 SPESIAL TOPIK VIII :
    1. Pengaruh Lingkungan, Higiene, dan Sanitasi terhadap Status Gizi (Prof. Dede Anwar)

    Moderator : Dr. Sudikno, SKM, MKM

    SPESIAL TOPIK VII:
    1. Komunikasi Literasi Gizi: Transformasi Paradigma Patuh Menjadi Paham (dr. Tan Shot Yen)

    Moderator : Dr. Marudut, MPS

    09.30 – 09.45 Coffee Break & Poster Session
    09.45 – 10.30

    SPESIAL TOPIK IX :

    1. Kemandirian dalam praktik kegizian (Pafitri, SKM, Klinik Mandiri Depok)

    Moderator : Edith H. Sumedi, SKM, M.Sc

    SPESIAL TOPIK VIII:
    1. Hospital Malnutrition (Triyani Kresnawan, DCN, M.Kes, RD, RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo)
    2. Catering Care/Manajemen Penyelenggaraan Asuhan Makanan Diet (Miranti Gutawa, M.Sc, RD, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung)
    3. Ketersediaan Pelayanan Gizi pada JKN (Direktur BPJS)

    Moderator : Suharyati, SKM, MKM

    10.30 – 11.15 SPESIAL TOPIK X : 1. Kebugaran dan produktifitas (Dr. dr.Yetti Mahrina, M.Kes, Univ.Sumatera Utara) Moderator : Edith H. Sumedi, SKM, M.Sc
    11.15 – 12.00

    SIMPOSIA III :

    1. Efektivitas Pendampingan Dalam Meningkatkan  Keterampilan Konseling Kader Posyandu tentang  Pemberian Makanan Makanan Bayi dan Anak: Kuasi eksperimen  di Bogor, Indonesia (Dr. Siti Mutia, Poltekkes Jakarta II)
    2. Best Practice Program Gizi di Indonesia (Dr. Hera Nurlita, M.Sc)

    Moderator : Taufik Maryusman, S.Gz, M.Pd, M.Gizi

    SPESIAL TOPIK IX :
    1. Penyelenggaraan Makanan pada Anak Sekolah (Dr. Tiurma Sinaga, IPB)
    2. Best Practice Program Pemberian Makanan pada Anak Sekolah (Dr.Iskari Ngadiatri, Poltekkes Jakarta II)

    Moderator : Dra. Rosmida Marbun, M.Kes

    12.00 – 13.00 ISHOMA
    13.00 – 13.45 SPESIAL TOPIK XI :
    1. Karir di Bidang Gizi (Fardhon Hanafiah, SKM )

    Moderator : Nils Aria Z.

    SPESIAL TOPIK X:
    1. Penerapan ISO 22000 Food Safety Management System (Suharyati, SKM, MKM, DPP PERSAGI)

    Moderator : Dr. Marudut, MPS

    13.45 – 14.30

    SPESIAL TOPIK XII:

    1. Tantangan status gizi dalam mencapai Bonus Demografi (Rina Herartri, MPS, PhD)

    Moderator : Dr. Ir. Basuki Budiman, M.Sc.PH

    SPESIAL TOPIK XI :

    1. Karir di Bidang Gizi (Fardhon Hanafiah, SKM)
    2. Kemandirian dalam praktik kegizian (Pafitri, SKM, Klinik Mandiri Depok)
    3. Hak Paten Makanan Cair Rumah Sakit (Dr. Susetyowati, DCN, M.Kes)

    Moderator : Meida Octarina, MCN, MTP

    14.30 – 15.15

    SPESIAL TOPIK XIII:

    1.  Kualitas Pengukuran Antropometri (Moesijanti Y.E Soekatri, MCN, Ph.D, Poltekkes Kemenkes Jakarta II)

    Moderator : Dr. Ir. Basuki Budiman, M.Sc.PH

    15.15 – 15.30 Coffee Break & Poster Session
    15.30 – 16.15

    SPESIAL TOPIK XIV:

    Cara Menulis Artikel Ilmiah (Atmarita, MPH, DrPH & Dr. Sudikno, SKM, MKM)

    Moderator : Moesijanti Y.E Soekatri, MCN, Ph.D

    SPESIAL TOPIK XII :

    1. Karbohidrat Counting (DM) (Suharyati, SKM, MKM, DPP PERSAGI)
    2. Tatalaksana Obesitas Melalui konsumsi probiotik dan Prebiotik (Ni Putu Desy Aryantini, S.KM, M.AFH, Ph.D, Yakult)

    Moderator : Nurfi Afriansyah, SKM, M.Sc.PH

    16.15 – 17.00

    SPESIAL TOPIK XV:

    1. Hasil kajian label pangan dan gizi (Sugeng Eko Irianto, MPS. Ph.D, WHO)
    2. Perbaikan Gizi Penyakit Tidak Menular, Gula Garam Lemak dan Obesitas (Bidang Ilmiah DPP Persagi)

    SIMPOSIA III

    1. Penentuan Bilangan Pengenceran dalam Optimasi Kadar Protein Reg 1B Feses dengan Metode ELISA sebagai Penanda Inflamasi Usus Kecil pada Anak Pendek dan Normal (Dr. Syarif Darmawan, DCN, M.Kes, Poltekkes Kemenkes Jakarta II)
    2. The Impact Of Cork (Channa Striata) Fish Nugget And Colored Fruit Juice Provision Towards Immunity Response (Cd4, Tlc And Leukosit) In People With HIV Aids In Medan (Ginta Siahaan)
    3. Pengetahuan dan tindakan mengkonsumsi buah pada pedagang buah di pasar induk kramat jati (Nurhairiyah)

    Moderator : Rina Herarti

  • HARI IV : (Jumat, 22 NOVEMBER 2019) – PLENARY
    Waktu (WIB) Materi
    08.00 – 09.30 PLENARY IV (Moderator: Arum / Dr. Ir. Budi Setiawan, MS)
    08.00 – 08.30 1. KARS: Akreditasi Rumah Sakit terkait Pelayanan Gizi
    08.30 – 09.00 2. Komisi Akreditasi/Yankes Direktorat Mutu: Akreditasi Puskesmas terkait Pelayanan Gizi
    09.00 – 09.30 3. Prof. Hardinsyah: Pengembangan Pendidikan Gizi di Indonesia
    09.30 – 10.30 Pengarahan sekaligus Penutupan oleh Menteri  KPP-PA : Arah Kebijakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan dalam Peningkatan Kualitas Hidup Ibu dan Anak
    09.30 – selesai Penyelesaian Administrasi dan sertifikat

Reportase Webinar Intervensi – Intervensi Efektif dalam Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Provinsi Kepulauan Riau

Reportase

 Webinar Intervensi – Intervensi Efektif dalam Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Provinsi Kepulauan Riau

Para peserta webinar di kampus FK-KMK UGM, dok. PKMK

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI pada 27 Maret 2019 menyelenggarakan  webinar intervensi – intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yaitu Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes  dan dr. Raja Muhammad Hendriansjah, Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik yang bertugas di Provinsi Kepulauan Riau. Sejumlah 13 peserta mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.

Sesi pengantar diawali oleh Dr. rer. Nat.B.J. Istiti Kandarina dari FK – KMK UGM. Istiti menyampaikan bahwa webinar kali ini adalah kali kedua dan membahas isu – isu dan topik terkini di bidang gizi kesehatan. Pertemuan ini diharapkan menjadi media knowledge sharing terutama dalam gizi kesehatan dari daerah sehingga pengalaman praktis dan praktik baik di suatu wilayah dapat menjadi bahan pembelajaran bagi daerah lain.

Sesi selanjutnya diisi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepuluan Riau, Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes. Tjetjep mengawali presentasi dengan pemaparan tentang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang menjadi wilayah kerjanya. Provinsi ini dibentuk berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2002. Dengan ibukota di Tanjungpinang, Provinsi Kepri memiliki 5 kabupaten yaitu: Bintan, Karimun, Lingga, Natuna, dan Kep. Anambas.

Pelaksanaan webinar dengan narasumber dari Provinsi Kepulauan Riau, dok.PKMK

Masalah gizi buruk, gizi kurang, dan stunting mulai dihadapi oleh Provinsi Kepri pada  2010. Hal ini menilik paxa data Riskesdas 2007 yang menyebutkan jumlah gizi buruk sebesar 3%, gizi kurang sebesar 9.4%, dan stunting mencapai 26.1%. Angka ini lebih rendah dari rata – rata nasional namun pemerintah provinsi melihat situasi ini sebagai situasi buruk yang membutuhkan intervensi cepat. Kepala dinas menyatakan bahwa ada 5 faktor yang berkontribusi terhadap gizi buruk di Kepri, yaitu:

  1. Faktor geografis

    Wilayah Kepulauan Riau yang terdiri dari 2408 pulau menimbulkan kesulitan bagi tenaga kesehatan dalam menjangkau masyarakat dari segi jarak, waktu, dan biaya. Contact rate antara masyarakat dengan tenaga kesehatan terbilang cukup rendah. Penyakit tidak dapat segera mendapatkan penanganan. Keterbatasan moda transportasi antar pulau dan perubahan cuaca menambah tantangan yang dihadapi oleh masyarakat maupun tenaga kesehatan.

  2. Faktor Sosial Ekonomi

    Jumlah penduduk miskin di Kepulauan Riau mencapai 8.13% dari total jumlah penduduk. Kondisi ini cukup mempengaruhi jumlah kasus gizi buruk, gizi kurang, dan stunting.

  3. Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan dan gizi
  4. Budaya Masyarakat

    Paparan pada segmen ini disampaikan oleh dr. Raja Muhammad Hendriansjah, Sp.GK sebagai praktisi gizi klinik di Provinsi Kepri. Raja menyampaikan bahwa pola makan dan pola asuh masyarakat kepri turut berkontribusi dalam kasus stunting dan gizi buruk. Pola yang terjadi adalah Provinsi Kepri memiliki sumber daya laut yang luar biasa namun ikan, udang, kerang tersebut lebih banyak dijual daripada dikonsumsi sendiri. Akibatnya masyarakat pesisir cukup banyak mengalami kasus stunting

  5. Akses pelayanan kesehatan

    Faktor geografis yang sulit membutuhkan terobosan khusus dalam pengembangan sarana prasarana fisik dan SDM Kesehatan. Dinas Kesehatan Provinsi Kepri mengembangkan program puskesmas laut dan dokter/bidan keluarga untuk mengatasi tantangan akses pelayanan kesehatan.

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau merespon kasus gizi buruk, gizi kurang, dan stunting dengan pendekatan intervensi spesifik dan intervensi sensitif lintas sektor. Intervensi spesifik dilaksanakan dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0 – 6 bulan, serta anak usia 7 – 23 bulan. Intervensi sensitif melibatkan multi sektoral antara lain: koordinasi dengan Dinas PU dan Dinas Perkim terkait penyediaan air bersih dan sanitasi, kerjasama dengan Dinas PP dan KB terkait layanan kesehatan dan KB, optimalisasi konsumsu ikan melalui Program gemar Ikan bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan, kerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan melalui program ketahanan pangan dan gizi, memastikan setiap keluarga miskin memiliki jaminan social berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS), serta optimalisasi konsumsi pangan sayur, buah, dan protein hewani bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Kesehatan Hewan.

Berdasarkan data Riskesdas 2018, Provinsi Kepri menempati urutan empat terbaik dalam penurunan angka stunting secara nasional. Penurunan angka gizi buruk pun menunjukkan hasil signifikan dan Provinsi Kepri berhasil menempati posisi pertama gizi buruk terendah se-Indonesia.  (SI)

Dampak Covid