Reportase Outlook Kebijakan Kesehatan 2020: Penguatan Sistem Kesehatan untuk Layanan Kesehatan yang Berkeadilan
Permasalahan stunting telah banyak dibahas dari berbagai perspektif. Pada pertemuan Outlook Kebijakan Kesehatan Indonesia 2020 (Senin, 27 Januari 2020), tim Divisi Public Health – Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM mencoba untuk melihat penanggulangan stunting dalam perspektif layanan kesehatan yang berkeadilan.
Pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-60 tahun ini, tema yang diambil adalah “Gizi Optimal Untuk Generasi Milenial”. Tema ini diusung mengingat dua kelompok usia yang paling penting dalam pembangunan kesehatan, yaitu usia 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan usia remaja. Diharapkan, remaja Indonesia menjadi remaja yang berkualitas sehingga memiliki hidup yang berkualitas di usia produktif untuk perbaikan generasi selanjutnya. Permasalahan gizi yang dihadapi di Indonesia adalah triple burden disease, diantaranya status gizi kurang, status gizi lebih, dan kekurangan zat gizi mikro. Status gizi kurang dan kekurangan zat gizi mikro mengakibatkan turunnya kualitas generasi selanjutnya, sementara status gizi lebih memberikan efek ksesehatan jangka panjang berupa peningkatan resiko kesakitan dan kematian saat dewasa.
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal sebagai Solusi Stunting
Stunting perhatian utama pada permasalahan kesehatan anak di Indonesia. Data terakhir hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan angka 27,67% (2019). Jumlah tersebut masih tergolong tinggi meskipun telah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018, yaitu 30,80% (Kemenkes, 2019). Target yang sedang berusaha dicapai mengacu pada saran WHO dari yaitu dibawah 20%. Harapannya pada 2024 menjadi 19%. Penurunan stunting masuk dalam prioritas utama untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dimasa mendatang.
“Urban Gardening atau Berkebun di Perkotaan” sebagai upaya menopang ketahanan pangan dan menerapkan edukasi pangan sehat di dalam komunitas
“Urban Gardening” atau bertani bagi masyarakat perkotaan sedang banyak diangkat di berbagai negara. Di Indonesia, urban gardening mulai menjadi sorotan dalam satu dekade terakhir. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan urban gardening bagi masyarakat, yaitu peningkatan ketahanan pangan, pengendalian ekonomi masyarakat dan peningkatan keanekaragaman hayati (IPLBI, 2016).
Saat ini, banyak rumah sakit di seluruh Indonesia masih menangani kasus pneumonia pada anak-anak, baik yang tergolong ringan maupun berat. Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut pada parenkim atau jaringan paru yang diakibatkan bakteri, virus, jamur atau parasit (PDPI, 2018). Dilihat dari hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi pneumonia pada balita mengalami peningkatan dari 1.6 % (2013) menjadi 2.1% (2018).
Polemik Banjir dan Cara Pemberian Makan yang Tepat bagi Bayi
Di Awal tahun 2020 ini, banjir yang terjadi di Jakarta menjadi keprihatinan warga Indonesia. Curah hujan yang terjadi merupakan rekor curah hujan tertinggi sejak tahun 1866. Salah satu isu kesehatan yang paling mendesak adalah kesehatan ibu dan bayi. Kedua kelompok tersebut sangat rentan terserang infeksi, kekurangan gizi, hingga kematian. The Food and Agriculture Organization (FAO) dalam artikelnya yang berjudul Food Safety Guidance in Emergency Situations menghimbau untuk memperhatikan permasalahan besar di bidang pangan yang mengancam ketika bencana banjir, yaitu kontaminasi. Makanan dan minuman yang terkontaminasi dapat mengakibatkan kesakitan/foodborne illnes.
Stunting perhatian utama pada permasalahan kesehatan anak di Indonesia. Data terakhir hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan angka 27,67% (2019). Jumlah tersebut masih tergolong tinggi meskipun telah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018, yaitu 30,80% (Kemenkes, 2019). Target yang sedang berusaha dicapai mengacu pada saran WHO dari yaitu dibawah 20%. Harapannya pada 2024 menjadi 19%. Penurunan stunting masuk dalam prioritas utama untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dimasa mendatang.
Webinar Penguatan Sistem Kesehatan untuk Layanan Kesehatan yang Berkeadilan
Sistem kesehatan di Indonesia mengalami dinamika sepanjang tahun 2019 lalu. Dari sisi pembiayaan, Jaminan Kesehatan Nasional mengalami tantangan implementasi yang luar biasa sehingga berdampak pada defisit BPJS Kesehatan yang belum juga usai sejak pertama kali dicanangkan pada 2014. Pembiayaan kesehatan pemerintah yang meningkat dari tahun ke tahun ternyata juga tetap belum mencapai target yang diharapkan baik di tingkat pusat maupun daerah. Dari sisi SDM, potensi dari banyaknya lulusan institusi Pendidikan Tinggi kesehatan baik dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain masih belum termanfaatkan dengan optimal karena masalah dalam distribusinya. Oleh karena itu dibutuhkan masukan yang terus menerus dari berbagai pihak yang secara konstruktif membantu pemerintah untuk memperkuat sistem kesehatan untuk menyelenggarakan layanan kesehatan yang bermutu dan berkeadilan sesuai cita – cita Pancasila dan UUD 1945.
Kegiatan akan diselenggarakan pada Senin, 27 Januari 2020 pukul 12.00 – 15.30 Wib bertempat di Common Room, Gedung Litbang Lantai 1, FK – KMK UGM dan juga diselenggarakan melalui webinar yang dapat diikuti dengan link berikut
“Urban Gardening atau Berkebun di Perkotaan” sebagai upaya menopang ketahanan pangan dan menerapkan edukasi pangan sehat di dalam komunitas
“Urban Gardening” atau bertani bagi masyarakat perkotaan sedang banyak diangkat di berbagai negara. Di Indonesia, urban gardening mulai menjadi sorotan dalam satu dekade terakhir. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan urban gardening bagi masyarakat, yaitu peningkatan ketahanan pangan, pengendalian ekonomi masyarakat dan peningkatan keanekaragaman hayati (IPLBI, 2016).
Saat ini, banyak rumah sakit di seluruh Indonesia masih menangani kasus pneumonia pada anak-anak, baik yang tergolong ringan maupun berat. Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut pada parenkim atau jaringan paru yang diakibatkan bakteri, virus, jamur atau parasit (PDPI, 2018). Dilihat dari hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi pneumonia pada balita mengalami peningkatan dari 1.6 % (2013) menjadi 2.1% (2018).
Polemik Banjir dan Cara Pemberian Makan yang Tepat bagi Bayi
Di Awal tahun 2020 ini, banjir yang terjadi di Jakarta menjadi keprihatinan warga Indonesia. Curah hujan yang terjadi merupakan rekor curah hujan tertinggi sejak tahun 1866. Salah satu isu kesehatan yang paling mendesak adalah kesehatan ibu dan bayi. Kedua kelompok tersebut sangat rentan terserang infeksi, kekurangan gizi, hingga kematian. The Food and Agriculture Organization (FAO) dalam artikelnya yang berjudul Food Safety Guidance in Emergency Situations menghimbau untuk memperhatikan permasalahan besar di bidang pangan yang mengancam ketika bencana banjir, yaitu kontaminasi. Makanan dan minuman yang terkontaminasi dapat mengakibatkan kesakitan/foodborne illnes.
Webinar: Kolaborasi lintas sektor dalam penanganan masalah KIA dan gizi
Jumat, 5 Juli 2019, 09.00 – 11.00 WIB
Permasalahan kesehatan ibu dan anak, serta gizi, merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan lintas sektor. Sebagai contoh: upaya pencegahan gizi kurang pada balita memerlukan dukungan sektor pangan dan pertanian dalam bentuk penyediaan pangan yang bergizi tinggi serta dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Pemerintah melalui beberapa kementerian telah mengembangkan dan sedang mengimplementasikan kolaborasi lintas sektor dalam menangani masalah kesehatan di tingkat pusat. Di tingkat daerah, upaya kolaborasi lintas sektor juga telah diinisiasi dan dikembangkan lebih lanjut.
Webinar: Pemenuhan Gizi Melalui Pendekatan Keluarga di Kota Cirebon
Rabu, 15 Mei 2019, 10.00 – 11.30 WIB
Dalam konteks desentralisasi kesehatan, program – program gizi bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah provinsi, kota, maupun kabupaten. Sehinggga perlu ada mekanisme untuk mengetahui intervensi – intervensi efektif yang telah dilakukan sampai level kota maupun kabupaten. Dalam hal Knowledge Management, penyebaran informasi mengenai intervensi efektif dapat dilakukan secara jarak jauh karena teknologi informasi memungkinkan berbagai kegiatan Knowledge Management dilakukan sehingga bisa memotong jarak, biaya dan waktu dengan kualitas output yang cukup baik.
Reportase Webinar Intervensi – Intervensi Efektif dalam Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Provinsi Kepulauan Riau
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI pada 27 Maret 2019 menyelenggarakan webinar intervensi – intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yaitu Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes dan dr. Raja Muhammad Hendriansjah, Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik yang bertugas di Provinsi Kepulauan Riau. Sejumlah 13 peserta mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.
Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi
Pada 6 Maret 2019, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI mengadakan acara Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi dengan narasumber Prof. dr. Laksono Trisantoro, M.Sc, PhD, H. Ir. Herwin Yatim, MM selaku Bupati Kabupaten Banggai dan Kepala Dinas Kabupaten Banggai yaitu Dr. dr Anang S Otuluwa, M.Kes. Sejumlah orang mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.
“Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”
P3FNI (Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia) bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Mini Simposium dengan tajuk “Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 17 Januari 2019. Berbagai materi presentasi dari kegiatan tersebut dapat diakses pada link berikut
“Urban Gardening” atau bertani bagi masyarakat perkotaan sedang banyak diangkat di berbagai negara. Di Indonesia, urban gardening mulai menjadi sorotan dalam satu dekade terakhir. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan urban gardening bagi masyarakat, yaitu peningkatan ketahanan pangan, pengendalian ekonomi masyarakat dan peningkatan keanekaragaman hayati (IPLBI, 2016).
Saat ini, banyak rumah sakit di seluruh Indonesia masih menangani kasus pneumonia pada anak-anak, baik yang tergolong ringan maupun berat. Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut pada parenkim atau jaringan paru yang diakibatkan bakteri, virus, jamur atau parasit (PDPI, 2018). Dilihat dari hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi pneumonia pada balita mengalami peningkatan dari 1.6 % (2013) menjadi 2.1% (2018).
Polemik Banjir dan Cara Pemberian Makan yang Tepat bagi Bayi
Di Awal tahun 2020 ini, banjir yang terjadi di Jakarta menjadi keprihatinan warga Indonesia. Curah hujan yang terjadi merupakan rekor curah hujan tertinggi sejak tahun 1866. Salah satu isu kesehatan yang paling mendesak adalah kesehatan ibu dan bayi. Kedua kelompok tersebut sangat rentan terserang infeksi, kekurangan gizi, hingga kematian. The Food and Agriculture Organization (FAO) dalam artikelnya yang berjudul Food Safety Guidance in Emergency Situations menghimbau untuk memperhatikan permasalahan besar di bidang pangan yang mengancam ketika bencana banjir, yaitu kontaminasi. Makanan dan minuman yang terkontaminasi dapat mengakibatkan kesakitan/foodborne illnes.
Webinar: Kolaborasi lintas sektor dalam penanganan masalah KIA dan gizi
Jumat, 5 Juli 2019, 09.00 – 11.00 WIB
Permasalahan kesehatan ibu dan anak, serta gizi, merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan lintas sektor. Sebagai contoh: upaya pencegahan gizi kurang pada balita memerlukan dukungan sektor pangan dan pertanian dalam bentuk penyediaan pangan yang bergizi tinggi serta dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Pemerintah melalui beberapa kementerian telah mengembangkan dan sedang mengimplementasikan kolaborasi lintas sektor dalam menangani masalah kesehatan di tingkat pusat. Di tingkat daerah, upaya kolaborasi lintas sektor juga telah diinisiasi dan dikembangkan lebih lanjut.
Webinar: Pemenuhan Gizi Melalui Pendekatan Keluarga di Kota Cirebon
Rabu, 15 Mei 2019, 10.00 – 11.30 WIB
Dalam konteks desentralisasi kesehatan, program – program gizi bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah provinsi, kota, maupun kabupaten. Sehinggga perlu ada mekanisme untuk mengetahui intervensi – intervensi efektif yang telah dilakukan sampai level kota maupun kabupaten. Dalam hal Knowledge Management, penyebaran informasi mengenai intervensi efektif dapat dilakukan secara jarak jauh karena teknologi informasi memungkinkan berbagai kegiatan Knowledge Management dilakukan sehingga bisa memotong jarak, biaya dan waktu dengan kualitas output yang cukup baik.
Reportase Webinar Intervensi – Intervensi Efektif dalam Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Provinsi Kepulauan Riau
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI pada 27 Maret 2019 menyelenggarakan webinar intervensi – intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yaitu Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes dan dr. Raja Muhammad Hendriansjah, Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik yang bertugas di Provinsi Kepulauan Riau. Sejumlah 13 peserta mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.
Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi
Pada 6 Maret 2019, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI mengadakan acara Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi dengan narasumber Prof. dr. Laksono Trisantoro, M.Sc, PhD, H. Ir. Herwin Yatim, MM selaku Bupati Kabupaten Banggai dan Kepala Dinas Kabupaten Banggai yaitu Dr. dr Anang S Otuluwa, M.Kes. Sejumlah orang mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.
“Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”
P3FNI (Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia) bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Mini Simposium dengan tajuk “Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 17 Januari 2019. Berbagai materi presentasi dari kegiatan tersebut dapat diakses pada link berikut
Saat ini, banyak rumah sakit di seluruh Indonesia masih menangani kasus pneumonia pada anak-anak, baik yang tergolong ringan maupun berat. Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut pada parenkim atau jaringan paru yang diakibatkan bakteri, virus, jamur atau parasit (PDPI, 2018). Dilihat dari hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi pneumonia pada balita mengalami peningkatan dari 1.6 % (2013) menjadi 2.1% (2018).
Polemik Banjir dan Cara Pemberian Makan yang Tepat bagi Bayi
Di Awal tahun 2020 ini, banjir yang terjadi di Jakarta menjadi keprihatinan warga Indonesia. Curah hujan yang terjadi merupakan rekor curah hujan tertinggi sejak tahun 1866. Salah satu isu kesehatan yang paling mendesak adalah kesehatan ibu dan bayi. Kedua kelompok tersebut sangat rentan terserang infeksi, kekurangan gizi, hingga kematian. The Food and Agriculture Organization (FAO) dalam artikelnya yang berjudul Food Safety Guidance in Emergency Situations menghimbau untuk memperhatikan permasalahan besar di bidang pangan yang mengancam ketika bencana banjir, yaitu kontaminasi. Makanan dan minuman yang terkontaminasi dapat mengakibatkan kesakitan/foodborne illnes.
Standing tall : Peru’s success in overcoming its stunting crisis
Penanganan stunting menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah pusat dan daerah saat ini. Sebagian wilayah nusantara telah ditetapkan sebagai wilayah prioritas penanganan stunting selama beberapa tahun ke depan. Sebagai bahan pembelajaran, kali ini tim Jaringan Pangan dan Gizi membagikan informasi kisah sukses dari negara Peru dalam menangani stunting. Dua poin menarik yang diangkat dari laporan penangan stunting tersebut adalah pentingnya memiliki data yang bersifat real-time dan bekerjanya sistem kesehatan secara optimal dalam mencegah serta menanggulangi kasus stunting. Selain itu, aspek pengasuhan anak ternyata menjadi salah satu kunci sukses penanganan stunting di Peru.
Melanjutkan topik kolaborasi multisektor yang telah dibahas pada Webinar yang lalu, kali ini tim Jaringan Pangan dan Gizi membagikan tautan ke satu seri publikasi dari British Medical Journal (BMJ) yang berisi artikel-artikel tentang pengalaman kolaborasi multisektor di 12 negara. Seri publikasi ini tidak hanya berfokus pada satu jenis kasus saja, tetapi mencakup beberapa kasus menarik seperti kolaborasi multisektor di bidang kesehatan ibu, kesehatan anak, kesehatan remaja, bidang krisis kemanusiaan, hingga bidang kesehatan reproduksi. Pengalaman dari berbagai negara ini dapat dipergunakan sebagai bahan pembelajaran dalam mengembangkan kolaborasi multisektor di Indonesia. Seperti tertuang dalam dokumen SDGs (SDG ke 17), kemitraan dari berbagai pihak merupakan salah satu kunci kesuksesan mencapai tujuan-tujuan SDGs.
Webinar: Kolaborasi lintas sektor dalam penanganan masalah KIA dan gizi
Jumat, 5 Juli 2019, 09.00 – 11.00 WIB
Permasalahan kesehatan ibu dan anak, serta gizi, merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan lintas sektor. Sebagai contoh: upaya pencegahan gizi kurang pada balita memerlukan dukungan sektor pangan dan pertanian dalam bentuk penyediaan pangan yang bergizi tinggi serta dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Pemerintah melalui beberapa kementerian telah mengembangkan dan sedang mengimplementasikan kolaborasi lintas sektor dalam menangani masalah kesehatan di tingkat pusat. Di tingkat daerah, upaya kolaborasi lintas sektor juga telah diinisiasi dan dikembangkan lebih lanjut.
Webinar: Pemenuhan Gizi Melalui Pendekatan Keluarga di Kota Cirebon
Rabu, 15 Mei 2019, 10.00 – 11.30 WIB
Dalam konteks desentralisasi kesehatan, program – program gizi bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah provinsi, kota, maupun kabupaten. Sehinggga perlu ada mekanisme untuk mengetahui intervensi – intervensi efektif yang telah dilakukan sampai level kota maupun kabupaten. Dalam hal Knowledge Management, penyebaran informasi mengenai intervensi efektif dapat dilakukan secara jarak jauh karena teknologi informasi memungkinkan berbagai kegiatan Knowledge Management dilakukan sehingga bisa memotong jarak, biaya dan waktu dengan kualitas output yang cukup baik.
Reportase Webinar Intervensi – Intervensi Efektif dalam Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Provinsi Kepulauan Riau
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI pada 27 Maret 2019 menyelenggarakan webinar intervensi – intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yaitu Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes dan dr. Raja Muhammad Hendriansjah, Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik yang bertugas di Provinsi Kepulauan Riau. Sejumlah 13 peserta mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.
Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi
Pada 6 Maret 2019, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI mengadakan acara Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi dengan narasumber Prof. dr. Laksono Trisantoro, M.Sc, PhD, H. Ir. Herwin Yatim, MM selaku Bupati Kabupaten Banggai dan Kepala Dinas Kabupaten Banggai yaitu Dr. dr Anang S Otuluwa, M.Kes. Sejumlah orang mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.
“Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”
P3FNI (Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia) bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Mini Simposium dengan tajuk “Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 17 Januari 2019. Berbagai materi presentasi dari kegiatan tersebut dapat diakses pada link berikut
Di Awal tahun 2020 ini, banjir yang terjadi di Jakarta menjadi keprihatinan warga Indonesia. Curah hujan yang terjadi merupakan rekor curah hujan tertinggi sejak tahun 1866. Salah satu isu kesehatan yang paling mendesak adalah kesehatan ibu dan bayi. Kedua kelompok tersebut sangat rentan terserang infeksi, kekurangan gizi, hingga kematian. The Food and Agriculture Organization (FAO) dalam artikelnya yang berjudul Food Safety Guidance in Emergency Situations menghimbau untuk memperhatikan permasalahan besar di bidang pangan yang mengancam ketika bencana banjir, yaitu kontaminasi. Makanan dan minuman yang terkontaminasi dapat mengakibatkan kesakitan/foodborne illnes.
Pada akhir bulan Desember 2019 ini Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM menyelenggarakan pertemuan refleksi hasil kegiatan selama tahun 2019. Salah satu pokok diskusi utama adalah bagaimana memanfaatkan big data dalam meningkatkan pembangunan kesehatan di daerah-daerah terluar Indonesia. Tim PKMK FKKMK UGM mengembangkan DASK, sebuah platform digital berbasis website, yang dapat digunakan oleh perencana kesehatan, penentu kesehatan, peneliti, dan masyarakat luas untuk memetakan berbagai indikator kesehatan per kabupaten dan per provinsi. Berbekal data yang mudah dipahami, diharapkan para pemangku kepentingan dapat merencanakan pembangunan kesehatan dengan tepat.
Terkait dengan isu-isu gizi, DASK telah mulai dilengkapi dengan beberapa indikator gizi utama yang digunakan untuk menyusun Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM). Bapak Ibu pemerhati gizi dan pangan kami undang untuk membuka DASK pada menu icon yang tercantum di sisi kanan website JPG ini.
KURSUS PENYEGAR ILMU GIZI (KPIG), TEMU ILMIAH-PELATIHAN GIZI & DIETETIK, DAN KONGRES PERSAGI XVI
Saat ini Indonesia mengalami masalah gizi ganda yaitu kurang gizi, stunting dan kelebihan gizi. Masalah kelebihan gizi obesitas semakin meningkat prevalensi nya berdasarkan Riskesdas 2018 mencapai 21.8% yang sebelum nya 2013 mencapai 14.8% dan 2007 hanya 10.5%. Dengan meningkatnya obesitas, meningkat pula prevalensi penyakit sindrome metabolik di masyarakat, yang perlu diantisipasi dengan tindakan promotif dan preventif agar masalah gizi di Indonesia berkurang.
Permasalahan stunting juga menjadi salah satu isu di level nasional. Angka prevalensi stunting turun dari 37,2 persen pada Riskesdas 2013 menjadi 30,8 persen pada Riskesdas 2018. Angka tersebut masih berada di atas ambang yang ditetapkan WHO sebesar 20%. Prevalensi stunting di Indonesia ini merupakan terbesar kedua di kawasan Asia Tenggara di bawah Laos yang mencapai 43,8%.
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) sebagai organisasi yang menghimpun para ahli gizi di Indonesia menyelenggarakan Kongres Persagi XVI dengan tema “Kemandirian Profesi Gizi sebagai Mitra Pemerintah dalam Penanggulangan Masalah Gizi”. Kongres ini harapannya dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para ahli gizi dalam mengangkat derajat kesejahteraan rakyat melalui perbaikan gizi. Simak informasi kongres selengkapnya
Standing tall : Peru’s success in overcoming its stunting crisis
Penanganan stunting menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah pusat dan daerah saat ini. Sebagian wilayah nusantara telah ditetapkan sebagai wilayah prioritas penanganan stunting selama beberapa tahun ke depan. Sebagai bahan pembelajaran, kali ini tim Jaringan Pangan dan Gizi membagikan informasi kisah sukses dari negara Peru dalam menangani stunting. Dua poin menarik yang diangkat dari laporan penangan stunting tersebut adalah pentingnya memiliki data yang bersifat real-time dan bekerjanya sistem kesehatan secara optimal dalam mencegah serta menanggulangi kasus stunting. Selain itu, aspek pengasuhan anak ternyata menjadi salah satu kunci sukses penanganan stunting di Peru.
Melanjutkan topik kolaborasi multisektor yang telah dibahas pada Webinar yang lalu, kali ini tim Jaringan Pangan dan Gizi membagikan tautan ke satu seri publikasi dari British Medical Journal (BMJ) yang berisi artikel-artikel tentang pengalaman kolaborasi multisektor di 12 negara. Seri publikasi ini tidak hanya berfokus pada satu jenis kasus saja, tetapi mencakup beberapa kasus menarik seperti kolaborasi multisektor di bidang kesehatan ibu, kesehatan anak, kesehatan remaja, bidang krisis kemanusiaan, hingga bidang kesehatan reproduksi. Pengalaman dari berbagai negara ini dapat dipergunakan sebagai bahan pembelajaran dalam mengembangkan kolaborasi multisektor di Indonesia. Seperti tertuang dalam dokumen SDGs (SDG ke 17), kemitraan dari berbagai pihak merupakan salah satu kunci kesuksesan mencapai tujuan-tujuan SDGs.
Webinar: Kolaborasi lintas sektor dalam penanganan masalah KIA dan gizi
Jumat, 5 Juli 2019, 09.00 – 11.00 WIB
Permasalahan kesehatan ibu dan anak, serta gizi, merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan lintas sektor. Sebagai contoh: upaya pencegahan gizi kurang pada balita memerlukan dukungan sektor pangan dan pertanian dalam bentuk penyediaan pangan yang bergizi tinggi serta dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Pemerintah melalui beberapa kementerian telah mengembangkan dan sedang mengimplementasikan kolaborasi lintas sektor dalam menangani masalah kesehatan di tingkat pusat. Di tingkat daerah, upaya kolaborasi lintas sektor juga telah diinisiasi dan dikembangkan lebih lanjut.
Webinar: Pemenuhan Gizi Melalui Pendekatan Keluarga di Kota Cirebon
Rabu, 15 Mei 2019, 10.00 – 11.30 WIB
Dalam konteks desentralisasi kesehatan, program – program gizi bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah provinsi, kota, maupun kabupaten. Sehinggga perlu ada mekanisme untuk mengetahui intervensi – intervensi efektif yang telah dilakukan sampai level kota maupun kabupaten. Dalam hal Knowledge Management, penyebaran informasi mengenai intervensi efektif dapat dilakukan secara jarak jauh karena teknologi informasi memungkinkan berbagai kegiatan Knowledge Management dilakukan sehingga bisa memotong jarak, biaya dan waktu dengan kualitas output yang cukup baik.
Reportase Webinar Intervensi – Intervensi Efektif dalam Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Provinsi Kepulauan Riau
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI pada 27 Maret 2019 menyelenggarakan webinar intervensi – intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yaitu Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes dan dr. Raja Muhammad Hendriansjah, Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik yang bertugas di Provinsi Kepulauan Riau. Sejumlah 13 peserta mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.
Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi
Pada 6 Maret 2019, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI mengadakan acara Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi dengan narasumber Prof. dr. Laksono Trisantoro, M.Sc, PhD, H. Ir. Herwin Yatim, MM selaku Bupati Kabupaten Banggai dan Kepala Dinas Kabupaten Banggai yaitu Dr. dr Anang S Otuluwa, M.Kes. Sejumlah orang mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.
“Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”
P3FNI (Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia) bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Mini Simposium dengan tajuk “Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 17 Januari 2019. Berbagai materi presentasi dari kegiatan tersebut dapat diakses pada link berikut
Sambutan dan Pembukaan Acara oleh Bapak Gubernur Sumatera Utara didampingi oleh direktur gizi
Pembukaan dan Keynote oleh Menteri Kesehatan RI (Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K)): Tantangan Pembangunan Gizi dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Indonesia
Kebijakan Gizi dalam Penanggulangan Bencana : Inspektur Utama BNPB (Tetty Saragih, Ak., C.A)
Gizi Darurat : WHO
Penanganan Gizi pada Kejadian Bencana Alam : Dinkes Prov. Sulteng
Moderator : Sunarno
SPESIAL TOPIK I :
Pengembangan Produk Pangan (Serambi Botani, Drs.Dwiko Gunawan (IPB-Pakar Dunia Industri))
Perubahan Kandungan Gizi pada Food Processing (Prof. Purwiyatno, IPB)
Peranan probiotik dan pangan fungsional dalam penanganan stunting (Dr. Judiono Wibowo, MPS (Poltekkes Kemenkes Bandung) )
Moderator : Dr. Ir. Dr. Ir. Budi Setiawan, MS, MS
09.30 – 09.45
Coffee Break & Poster Session
09.45 – 10.45
SPESIAL TOPIK II :
Stimulasi Mental Pasca Bencana (Dr. Gusnawirta Taip, SpD, MPD)
Pengembangan Nutrition Disaster Network (Ndn) Dalam Menjamin Keberlangsungan Pemenuhan Gizi Masyarakat Pada Masa Pasca Bencana (Dr. Rita Djupuri, Pusat Krisis Kemenkes RI)
Moderator : Tatang S. Fallah, M.Sc
SPESIAL TOPIK II : (10.15 – 11.45)
Medical Nutrition Therapy in Preterm Nutrition (Lora Sri Nofi)
Intoleransi pada ASI, suatu kasus (Prof.Dr. dr. Rini, SpA(K))
Moderator : Edith H. Sumedi, SKM, M.Sc
10.45 – 12.00
SPESIAL TOPIK III
Standar Kompetensi Tenaga Gizi (Edith H.Sumedi, SKM, M.Sc, DPP PERSAGI)
Jabatan Fungsional Tenaga Gizi (Dr. Trina Astuti, MPS, DPP PERSAGI)
Std. Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) (Meylina Djafar, MCN, MBA, MCN, MBA, DPP PERSAGI)
Moderator : Dr. Ir. Budi Setiawan, MS
SPESIAL TOPIK III :
Lapangan Kerja Nutrisionis dan dietisien (Kepala Biro Kepegawaian Kemenkes)
Moderator : Meida Octarina, MCN, MTP
12.00 – 13.00
ISHOMA
13.00 – 13.45
SPESIAL TOPIK IV :
Peranan Desa dalam Perbaikan Gizi Masyarakat (Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa dan PDT)
Moderator : Ir. Kresnawan, M.Sc
SPESIAL TOPIK IV
Nutripreneurship di bidang catering (Aerofood Catering Services)
Design and Equipment for Food Service (ELS)
Moderator : Triyani Kresnawan, DCN, M.Kes, RD
13.45 – 14.30
SPESIAL TOPIK V :
Lapangan Kerja Nutrisionis dan dietisien (Kepala Biro Kepegawaian Kemenkes RI)
Moderator : Bambang Harianto
SPESIAL TOPIK V:
Standar Kompetensi Tenaga Gizi (Edith H.Sumedi, SKM, M.Sc, DPP PERSAGI)
Jabatan Fungsional Tenaga Gizi (Dr. Trina Astuti, MPS, DPP PERSAGI)
Std. Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) (Meylina Djafar, MCN, MBA, MCN, MBA, DPP PERSAGI)
Moderator : Dr. Ir. Budi Setiawan, MS
14.30 – 15.15
SPESIAL TOPIK VI :
Pengembangan Formula Ready To Use Therapeutic Food untuk Penanganan Balita Wasting di Puskesmas (Prof. Dr. Astuti Lamid, MCN)
Moderator : Ria Sukarno, SKM, MCN
15.15 – 15.30
Coffee Break & Poster Session
15.30 – 16.15
SIMPOSIA I:
Pengetahuan tentang Gizi Seimbang dan Perilaku Sedentari sebagai Faktor Determinan Kejadian Obesitas Siswa Kelas X di SMA Khadijah Surabaya (Taufiqurrahman, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya)
Kajian Penanganan Gizi Balita Pada Kondisi Kedaruratan Bencana Gempa Bumi Di Kecamatan Gane Timur Selatan Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2019 (Rully Agung Pratama, Dinas Kota Ternate)
Moderator : Dra. Rosmida Marbun, M.Kes
SIMPOSIA I:
Frekuensi Kemoterapi, Asupan Energi, Kondisi Cachexia Dan Status Gizi Pasien Kanker Payudara. (Hapsari Sulistya Kusuma, Universitas Muhammadiyah Semarang)
Hubungan Antara Asupan Lemak Jenuh Dengan Tingkat Keparahan Pada Pasien Systemic Lupus Erythematosus. (Sle) Di Yayasan Lupus Indonesia (Dhea Putri Septiyani, Prodi Gizi UPNV Jakarta)
Characteristics, Nutritional Status, And Sarcopenia In The Elderly In Pangkalpinang City (Ratmawati, Poltekkes Pangkal Pinang)
Moderator : Edith H. Sumedi, SKM, M.Sc
16.15 – 17.00
SIMPOSIA II :
Beban Faktor Risiko Konsumsi Pangan Tidak Seimbang di Indonesia : Implikasinya Terhadap Perbaikan Pedoman Gizi Seimbang (Nurfi Afriansyah, SKM, M.Sc.PH Afriansyah, M.ScPH)
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecenderungan Perilaku Makan Menyimpang Pada Siswi SMAN 80 Jakarta (Annastasya Vega Arminda, Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II)
Index IMT, Lingkar Perut, Tekanan Darah, dan Profil Lipid terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner (Dr. Sudikno, SKM, MKM)
Moderator : Suharyati, SKM, MKM
SIMPOSIA II :
Pengaruh Substitusi Tepung Selpis (Seluang Dan Pisang) Terhadap Kadar Protein, Kalsium, Daya Terima Dan Mutu Organoleptik Cookies (Ayu Sagita Putri, Poltekkes Kemenkes Palangkaraya)
Konseling Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) dengan Basic Feeding Rules Kaitannya dengan Status Gizi Anak dengan Kesulitan Makan (Fandi Imran Pattisahusiwa, Tim Nusantara Sehat Batch XI)
Daya Terima Dan Tingkat Kesukaan Pasien Terhadap Modifikasi Resep Lasagna Tanghulor (Tahu Kentang Kelor) Pada Pasien Diet Diabetes Melitus Di Ruang Rawat Inap RSUD Ungaran. (Puji Astuti, RSUD Ungaran)
Moderator : Dr. Iskari Ngadiarti
HARI III (Kamis, 21 NOVEMBER 2019)
Waktu(WIB)
Materi
Gizi Masyarakat
Gizi Klinis/Gizi Institusi
08.00 – 08.45
SPESIAL TOPIK VII :
Optimalisasi Tenaga Gizi Puskesmas (dr. Harimat Hendarwan)
Moderator : Meylina Djafar, MCN, MBA
SPESIAL TOPIK VI :
Penerapan tatalaksana gizi pada kanker (Mahdiah)
Moderator : Dr. Iskari Ngadiarti
08.45 – 09.30
SPESIAL TOPIK VIII :
Pengaruh Lingkungan, Higiene, dan Sanitasi terhadap Status Gizi (Prof. Dede Anwar)
Moderator : Dr. Sudikno, SKM, MKM
SPESIAL TOPIK VII:
Komunikasi Literasi Gizi: Transformasi Paradigma Patuh Menjadi Paham (dr. Tan Shot Yen)
Moderator : Dr. Marudut, MPS
09.30 – 09.45
Coffee Break & Poster Session
09.45 – 10.30
SPESIAL TOPIK IX :
Kemandirian dalam praktik kegizian (Pafitri, SKM, Klinik Mandiri Depok)
Catering Care/Manajemen Penyelenggaraan Asuhan Makanan Diet (Miranti Gutawa, M.Sc, RD, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung)
Ketersediaan Pelayanan Gizi pada JKN (Direktur BPJS)
Moderator : Suharyati, SKM, MKM
10.30 – 11.15
SPESIAL TOPIK X :
1. Kebugaran dan produktifitas (Dr. dr.Yetti Mahrina, M.Kes, Univ.Sumatera Utara)
Moderator : Edith H. Sumedi, SKM, M.Sc
11.15 – 12.00
SIMPOSIA III :
Efektivitas Pendampingan Dalam Meningkatkan Keterampilan Konseling Kader Posyandu tentang Pemberian Makanan Makanan Bayi dan Anak: Kuasi eksperimen di Bogor, Indonesia (Dr. Siti Mutia, Poltekkes Jakarta II)
Best Practice Program Gizi di Indonesia (Dr. Hera Nurlita, M.Sc)
Moderator : Taufik Maryusman, S.Gz, M.Pd, M.Gizi
SPESIAL TOPIK IX :
Penyelenggaraan Makanan pada Anak Sekolah (Dr. Tiurma Sinaga, IPB)
Best Practice Program Pemberian Makanan pada Anak Sekolah (Dr.Iskari Ngadiatri, Poltekkes Jakarta II)
Moderator : Dra. Rosmida Marbun, M.Kes
12.00 – 13.00
ISHOMA
13.00 – 13.45
SPESIAL TOPIK XI :
Karir di Bidang Gizi (Fardhon Hanafiah, SKM )
Moderator : Nils Aria Z.
SPESIAL TOPIK X:
Penerapan ISO 22000 Food Safety Management System (Suharyati, SKM, MKM, DPP PERSAGI)
Moderator : Dr. Marudut, MPS
13.45 – 14.30
SPESIAL TOPIK XII:
Tantangan status gizi dalam mencapai Bonus Demografi (Rina Herartri, MPS, PhD)
Moderator : Dr. Ir. Basuki Budiman, M.Sc.PH
SPESIAL TOPIK XI :
Karir di Bidang Gizi (Fardhon Hanafiah, SKM)
Kemandirian dalam praktik kegizian (Pafitri, SKM, Klinik Mandiri Depok)
Hak Paten Makanan Cair Rumah Sakit (Dr. Susetyowati, DCN, M.Kes)
Tatalaksana Obesitas Melalui konsumsi probiotik dan Prebiotik (Ni Putu Desy Aryantini, S.KM, M.AFH, Ph.D, Yakult)
Moderator : Nurfi Afriansyah, SKM, M.Sc.PH
16.15 – 17.00
SPESIAL TOPIK XV:
Hasil kajian label pangan dan gizi (Sugeng Eko Irianto, MPS. Ph.D, WHO)
Perbaikan Gizi
Penyakit Tidak Menular, Gula Garam Lemak dan Obesitas
(Bidang Ilmiah DPP Persagi)
SIMPOSIA III
Penentuan Bilangan Pengenceran dalam Optimasi Kadar Protein Reg 1B Feses dengan Metode ELISA sebagai Penanda Inflamasi Usus Kecil pada Anak Pendek dan Normal (Dr. Syarif Darmawan, DCN, M.Kes, Poltekkes Kemenkes Jakarta II)
The Impact Of Cork (Channa Striata) Fish Nugget And Colored Fruit Juice Provision Towards Immunity Response (Cd4, Tlc And Leukosit) In People With HIV Aids In Medan (Ginta Siahaan)
Pengetahuan dan tindakan mengkonsumsi buah pada pedagang buah di pasar induk kramat jati (Nurhairiyah)
Moderator : Rina Herarti
HARI IV : (Jumat, 22 NOVEMBER 2019) – PLENARY
Waktu(WIB)
Materi
08.00 – 09.30
PLENARY IV (Moderator: Arum / Dr. Ir. Budi Setiawan, MS)
08.00 – 08.30
1. KARS: Akreditasi Rumah Sakit terkait Pelayanan Gizi
3. Prof. Hardinsyah: Pengembangan Pendidikan Gizi di Indonesia
09.30 – 10.30
Pengarahan sekaligus Penutupan oleh Menteri KPP-PA : Arah Kebijakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan dalam Peningkatan Kualitas Hidup Ibu dan Anak