Tidak terasa tahun 2023 sudah ada di penghujung. Diantara segala macam problematika kesehatan, permasalahan gizi anak sangat menarik untuk dibahas. Perhatian gizi anak adalah prioritas, pun tanpa memandang dari jumlah maupun keparahan kelompok usia lainnya. Anak merupakan investasi negara. Kondisi gizi anak saat ini menentukan kualitas negara pada saat ini maupun dimasa yang akan datang.
Beberapa negara telah mengupayakan school food environmentyang baik. Berbagai aspek perlu mendapatkan intervensi khusus untuk dapat mewujudkannya. Negara-negara yang dapat kita pelajari untuk melihat kebijakan gizi anak sekolah antara lain:
School food environment atau lingkungan makan sekolah merupakan hal fundamental dalam penyediaan makanan sehat di sekolah. Hal ini mengacu pada semua ruang, infrastruktur, kondisi di dalam dan sekitar lingkungan sekolah (dimana makanan tersedia, diperoleh, dibeli dan/atau dikonsumsi), kandungan gizi makanan, informasi yang tersedia, cara promosi, harga makanan dan produk makanan.
Beberapa tahun terakhir ini, pemerintah banyak melakukan edukasi terkait stunting. Awareness masyarakat terhadap stunting semakin tinggi. Namun, terkadang kita jadi kurang aware terhadap anak dengan kondisi wasting. Padahal, jika dilihat dari resikonya anak dengan wasting memiliki ancaman yang lebih besar dalam waktu yang lebih singkat. Resiko terburuk dari wasting adalah kematian.
Salah satu Resolusi WHA terkait obesitas yaitu tidak ada kenaikan overweight pada balita. Tindakan pencegahan merupakan hal utama untuk mencapai resolusi tersebut. Pada setiap kelompok usia, terdapat upaya yang berbeda-beda untuk mencegah terjadinya obesitas.
Pada kegiatan press briefing situasi terkini obesitas di Indonesia yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI pada pertengahan tahun ini, dr. Lovely Daisy, MKM selaku Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak menyampaikan situasi obesitas pada anak Indonesia. Pada awal pemaparannya, ibu Lovely mengingatkan akan triple burden of malnutrition yang saat ini dialami Indonesia.
Untuk membentuk anak yang sehat dan berkualitas, penting sekali untuk memperhatikan kecukupan gizi sejak masa konsepsi. Setiap fase kehidupan manusia memegang peranan penting dalam membentuk tubuh yang sehat. Terdapat empat gold standar dalam standar pemberian makan bagi anak, yaitu :
Pedoman pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita selalu dievaluasi seiring berjalannya waktu. Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa kacang hijau merupakan menu paling populer dimasanya pada PMT Posyandu karena merupakan sumber protein. Meski merupakan sumber protein, kacang hijau saat ini tidak lagi disarankan untuk PMT balita. Protein pada kacang hijau dianggap belum cukup karena asam amino yang terkandung belum mencukupi kebutuhan anak.