Pada Juli 2023 ini, Kemenkes RI mempublikasikan kurikulum pelatihan yang dapat digunakan dalam pelatihan bagi kader posyandu. Untuk selanjutnya kader diharapkan mampu melakukan pelayanan dasar posyandu sesuai dengan panduan pengelolaan posyandu. Kader Posyandu sebagai penggerak, penyuluh, dan pencatat diharapkan mampu memberikan pelayanan seluruh sasaran siklus kehidupan melalui 25 keterampilan dasar kader. Pelatihan Keterampilan Dasar bagi Kader Posyandu dilaksanakan menggunakan kurikulum sebagai pedoman pelaksanaan pelatihan.
Gambar 1. Cover Buku Panduan Keterampilan Dasar Kader Bidang Kesehatan
Posyandu adalah lembaga yang mendukung Puskesmas untuk mendekatkan pada masyarakat pada akses layanan kesehatan dasar. Melihat besarnya peran posyandu berarti menunjukkan betapa pentingnya peran kader posyandu dalam pelaksanaanya. Untuk meningkatkan kualitas kader, dilakukan pembinaan kader. Pembinaan dimulai dengan peningkatan kapasitas kader posyandu untuk memiliki 25 keterampilan dasar bidang kesehatan, pemberian tanda kecakapan kader (purwa, madya, utama), dan apresiasi bagi pemenang lomba kader dan posyandu berprestasi bidang kesehatan.
Gambar 1. Cover Buku Pegangan Kader Posyandu Kunjungan Rumah dan Checklist Kunjungan Rumah
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI menerbitkan buku bagi kader Posyandu yang berjudul ‘Buku Pegangan Kader Posyandu Kunjungan Rumah’.
Gambar 1. Cover Buku Percakapan Kader dalam Kunjungan Rumah
Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2023 ini mempublikasikan buku yang dapat menjadi pedoman bagi kader ketika berhadapan dengan masyarakat untuk melakukan edukasi, khususnya saat kunjungan rumah. Judul buku yang dipublikasikan adalah ‘Percakapan Kader dalam Kunjungan Rumah’.
Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2023 ini telah menerbitkan buku yang berjudul ‘Panduan Pengelolaan Posyandu Bidang Kesehatan’. Maria Endang Sumiwi selaku Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat mengungkapkan bahwa buku ini disusun dalam rangka
Tahun 2023 ini Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menerbitkan petunjuk teknis PMT berbahan pangan lokal bagi balita dan ibu hamil.
Gambar 1. Cover buku.
Buku petunjuk ini ditujukan bagi pengelola program gizi dan KIA di Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Puskesmas; tim pelaksana di desa (PKK, kader, organisasi kemasyarakatan, dan pihak lain yang terlibat); serta pemerintah daerah, pemerintah desa/kelurahan, dan pemangku kebijakan terkait.
Negara pengekspor beras terbesar di dunia, India, resmi mengumumkan akan menghentikan ekspor sebagian varietas beras mulai 20 Juli 2023 (Kompas, 25/7/2023). Gagal panen yang terjadi di sejumlah wilayah di India menyebabkan produksi beras menurun sehingga pemerintah memfokuskan pemenuhan kebutuhan beras di dalam negeri. Kebijakan ini dikhawatirkan akan mempengaruhi pasokan beras dunia mengingat 40% ekspor beras global dipasok dari India.