Review Buku “The Nourishing Traditions Book of Baby & Child Care”

Judul: The Nourishing Traditions Book of Baby and Child Care

Penulis: Sally Fallon Morell, Thomas S. Cowan, MD

Penerbit: Newtrends Publishing, Inc.

Tahun terbit: 2013

Genre: Non-Fiksi, Kesehatan

 Jumlah halaman: 352 halaman

Buku ini terinspirasi dari studi yang dilakukan oleh Dr. Weston A Price, seorang dokter gigi, yang meneliti kehidupan sekelompok manusia yang hidup tanpa terpapar industrialisasi, terisolasi di suatu lingkungan yang bisa dibilang sangat alami. Price menemukan bahwa orang-orang ini (selanjutnya kita sebut primitive people), memiliki nilai yang lebih baik dibanding modern people dilihat dari segi:

  • Fisik dan imun yang kuat
  • Struktur gigi yang bagus dan bersih
  • Bentuk wajah yang berseri

Dan pada sampel orang-orang (terutama anak-anak) yang terpapar diet komersil/industrialisasi: gula, kemasan, kaleng, produk-produk olahan dan refinasi, ditemukan beberapa masalah seperti:

  • Karies gigi
  • Penyakit menular dan degeneratif
  • Masalah pencernaan
  • Wajah yang lesu
  • Struktur tulang tidak kuat, dll.

Padahal, orang-orang primitif tidak mengenal sikat gigi, namun hanya 1% yang memiliki masalah gigi, juga seringkali barefoot (nyeker/tanpa alas kaki), tidak “higienis”, namun tidak ditemukan penyakit serius seperti Tuberculosis. Price mencari faktor utama mengapa ini bisa terjadi dan menemukan bahwa kunci utamanya adalah: Nutrient Dense Foods, yang dimulai dari fase:

1) Calon orang tua sebelum konsepsi

2) Ibu saat kehamilan

3) Ibu saat menyusui

4) Anak saat masa pertumbuhan dan perkembangan otak

Review beberapa studi

Dalam buku ini terdapat review beberapa sumber buku kesehatan baik yang functional maupun yang modern terutama tentang nutrisi pada awal mula kehidupan manusia (anak), juga memberi kritik pada gencarnya promosi suplementasi, produk makanan komersil di samping mendorong untuk makan real food itu sendiri, karena hari ini banyak ditemukan pada anak modern: masalah perilaku, gangguan pencernaan, alergi, masalah pernafasan, ketidakseimbangan hormon, infertilitas, defisiensi gizi dan lain-lain.

Tantangan era modern

Buku ini juga membahas tentang ‘toxic world’ di mana hari ini ketidakseimbangan terjadi. Kondisi tanah yang sudah terkontaminasi, stimulasi anak yang tidak sesuai usia (contoh dipaksa calistung usia dini), kehidupan digital terpapar gelombang elektromagnet (internet, smartphone, tv dll)., produk pembersih, dan gizi  yang banyak diintervensi oleh pabrik kemasan menghasilkan perubahan ekspresi gen-gen dalam diri manusia sehingga muncul penyakit baru, penyakit imun, penyakit menular, degeneratif, bahkan penyakit mental pada anak (karena struktur sel otak pun berubah).

Buku ini menjelaskan kebaikan prinsip-prinsip kehidupan primitif yang bisa diadopsi oleh manusia-manusia modern di era ‘toxic world’ ini, terutama berfokus pada child and baby care (karena buku nourishing ini ada banyak seriesnya, ada yang khusus bahas tentang broth, nutrisi dan diet).

Kita bisa mendapat cara pandang baru terkait mempersiapkan punya bayi dan membesarkan anak se-natural mungkin, seminim intervensi mungkin dari zat kimia dan industrialisasi, sebagai upaya mengontrol munculnya gen buruk di masa depan, upaya bisa dilakukan mulai dari makanan anak-anak kita.

Hal-hal menarik lainnya yang dibahas dalam buku ini

  • Ciri-ciri anak sehat: bukan sekadar “tidak demam” atau “tidak batuk pilek”
  • Penjabaran nutrisi dan nutrient penting yang dibutuhkan anak: kaitan dengan epigenetik dan mikrobioma
  • List substitusi sumber makanan yang lebih baik dari segi pengolahan dan nutrisi
  • Terkait industri farmasi dan obat-obatan
  • Prinsip-prinsip kesehatan holistik

Topik ini sedang menjadi favorit saya untuk bahan belajar sendiri, bagaimana “you are what you eat” itu kalau dijabarkan benar-benar bisa berkaitan dengan multidisiplin ilmu, dari ranah kedokteran sampai politik. Dan hari ini, semuanya memberikan dampak pada kesehatan seorang manusia.

Penulis:

Linea Alfa Arina, ST, M.Si

Komunitas Teman Baca Ibu

Leave a comment

Dampak Covid