Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Program Makan Siang Siswa

Pekan lalu, KPU baru saja mengumumkan pemenang pemilihan presiden dan wakil presiden. KPU mengumumkan bahwa pemilu dimenangkan oleh pasangan calon presiden nomor urut 02. Hal ini menjadikan isu makan siang bagi anak sekolah menjadi semakin hangat dibahas mengingat bahwa program makan siang siswa merupakan program unggulan pasangan calon presiden RI 2024 nomor urut 02. Visi misi terkait kesehatan selengkapnya dapat diakses disini.

Program ini banyak menemui pro dan kontra di masyarakat. Pasalnya, dalam penyelenggaraan makan jumlah besar banyak hal yang harus diperhatikan. Kita bisa berkaca pada program pemberian makanan tambahan (PMT) balita di Posyandu yang masih dalam jumlah kecil namun masih menuai banyak problematika hingga saat ini.

Anak merupakan salah satu kelompok beresiko, sehingga perhatiannya untuk kesehatan perlu lebih ketat. Keamanan makanan menjadi prioritas dalam penyelenggaraan makan guna mencegah kejadian tidak diharapkan. Terlebih program pemberian makan siang siswa adalah program jangka panjang.

  1. Sumber Daya Manusia (SDM)

    Penyelenggaraan makan bagi siswa PAUD hingga sekolah menengah atas secara nasional tentu membutuhkan sumber daya manusia yang sangat banyak dan tentunya berkualitas. SDM harus benar-benar dipersiapkan dengan baik pada semua tahapan proses yang terlibat.

  2. HACCP

    Untuk menjamin keamanan makanan dari bahan makanan hingga makanan tersaji, perlu pelaksanaan HACCP yang dilakukan secara ketat. Tujuh prinsip HACCP yang harus diperhatikan antara lain analisis bahaya di semua tahap, identifikasi dan penentuan titik kendali kritis, penetapan batas kritis penerimaan makanan, penerapan prosedur pemantauan, perencanaan prosedur deviasi apabila titik kendali kritis tidak memenuhi batas kritis yang telah ditetapkan, tersedianya prosedur untuk verifikasi kepatuhan penyelenggara terhadap HACCP serta pengembangan dokumentasi, termasuk rincian rencana HACCP dan catatan pemantauan. Pemenuhan HACCP merupakan hal yang paling menantang dalam penyelenggaraan makan dalam skala nasional dengan jangka waktu panjang.

  3. Kebutuhan Gizi Berdasar Usia

    Kebutuhan gizi anak perlu disesuaikan berdasar usia. Meskipun sama-sama siswa SD, siswa kelas 1 SD berbeda kebutuhannya dengan siswa kelas 6 SD sehingga kebutuhannya perlu disesuaikan. 

  4. Menu Gizi Seimbang

    Prinsip gizi seimbang juga menjadi catatan penting. Makan tidak hanya sekedar menghilangkan lapar, namun komposisi gizinya harus tepat. Dalam perencanaan dan pelaksanaanya, diperlukan pendampingan dari ahli gizi agar prinsip gizi seimbang terpenuhi.

  5. Penggunaan Bahan Makanan

    Bahan makanan yang digunakan harus bahan makanan yang berkualitas. Selain untuk mendapatkan nilai gizi yang terbaik, hal ini juga merupakan sarana edukasi bagi siswa. Misalnya saja menggunakan bahan-bahan lokal dari realfood dan menghindari penggunaan ultra processed food.

  6. Monitoring Evaluasi

     Dalam pelaksanaan nantinya, program makan siang bagi siswa harus senantiasa dievaluasi. Apakah siswa mendapatkan manfaat sesuai apa yang diharapkan? Jangan sampai program dipaksakan untuk berjalan meski sebenarnya tidak memberikan dampak yang berarti karena ada hal yang lebih prioritas yang perlu dipersiapkan.

Penulis : Lisa Rosyida, S.Gz, RD

Editor : Digna Niken Purwaningrum, S.Gz., MPH, Ph.D

Leave a comment

Dampak Covid