Pemaparan Program Pasangan Capres RI 2024 Nomor Urut 01 dalam Penanggulangan Stunting

Oleh Tim Nasional (Timnas) Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar

 

                Pada kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) pada hari Jumat lalu (02/02/2024), hadir tiga tim sukses pasangan capres RI tahun 2024. Pada kesempatan tersebut, tim nasional (Timnas) pasangan capres RI 2024 nomor urut 1 Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar diwakili oleh Prof. dr. Fasli Jalal, Sp.GK, PhD.

Pada sesi pemaparan program kesehatan, Prof. Fasli memaparkan beberapa hal, diantaranya:

  • Misi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar adalah ‘8 Jalan perubahan’
  • Misi nomor 5 yaitu ‘Mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya.’
  • Beberapa poin penting dalam visi nomor 5 antara lain:
  1. Layanan kesehatan tanpa diskriminasi yang andal dan efisien. Terdapat dua poin yang digarisbawahi:
    • Mengedepankan upaya promotif dan preventif melalui penguatan fungsi puskesmas didukung penguatan peran pemerintah desa, masyarakat dan dunia usaha dalam pelayanan kesehatan primer
    • Meningkatkan peran posyandu dan kader kesehatan untuk kesehatan promotif dan preventif dengan dukungan digitalisasi serta pemberian insentif bagi kader.
  2. Jaminan Kesehatan nasional yang andal. Poin utamanya adalah memastikan seluruh rakyat Indonesia terlindungi oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
  3. Kesehatan ibu, bayi dan tumbuh kembang anak.
    • Menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), melalui penguatan peran Posyandu dan Puskesmas termasuk aktivasi bidan dan kader kesehatan.
    • Menurunkan prevalensi stunting dari 21,6% (2022) menuju 11-12,5% (2029) melalui pendampingan ibu hamil hingga 1000 hari pertama kehidupan anak, kolaborasi lintas sektor serta penguatan dukungan bagi kader desa/kelurahan untuk menjamin ketersediaan pangan seimbang, peencegahan infeksi dan perbaikan lingkungan.
    • Memenuhi gizi seimbang dan terjangkau, terutama bagi ibu hamil dan anak usia 0-8 tahun, serta bantuan untuk kelompok rentan.
    • Menghadirkan tempat penitipan anak berbasis komunitas.
    • Mentransformasi kelembagaan urusan keluarga, perempuan dan anak, untuk menjawab kebutuhan prioritas kesehatan ibu dan anak.
  4. Tata kelola tenaga kesehatan.
    • Memastikan ketersediaan tenaga medis dan tenaga kesehatan di setiap fasilitas layanan keseahatan, terutama Puskesmas, termasuk di kawasan pesisir, kepulauan, dan pedamalam dengan pemberian tunjangan khusus.
    • Memastikan kesejahteraan dan perlindungan bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan.
    • Memperbanyak beasiswa afirmasi untuk calon tenaga medis dan tenaga kesehatan, terutama calon dokter umum/gigi dan calon dokter spesialis dari keluarga prasejahtera dan/atau di daerah yang kekurangan tenaga medis dan tenaga kesehatan.
    • Mendorong penataan tenaga kesehatan termasuk mengubah status program pendidikan dokter spesialis (PPDS) dari mahasiswa menjadi tenaga kesehatan dalam pelatihan sehingga mendapatkan haknya sebagai tenaga profesional.
    • Memperluas akses bagi tenaga keseahatan untuk meningkatkan kompetensinya dengan memperbanyak pelatihan dan beasiswa pendidikan lanjutan (S2/S3) baik di dalam dan luar negri.
    • Meringankan beban administratif tenaga kesehatan melalui pemanfaatan teknologi dan sistem terintegrasi.
  5. Pola hidup dan lingkungan sehat.

 

Liputan kegiatan Webinar IAKMI bersama Tim Sukses Capres RI 2024 “Strategi Penanggulangan Stunting dan Masalah Gizi di Indonesia” dalam Rangka Peringatan Hari Gizi Nasional 2024 selengkapnya dapat diakes di link berikut.

 

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=7csuE2RRJv8

Penulis : Lisa Rosyida, S.Gz, RD

Editor : Digna Niken Purwaningrum, S.Gz., MPH, Ph.D

Leave a comment

Dampak Covid