Resume Materi dalam Fornas JKKI XIII Topik Kedua Pembicara Ketiga

‘The Determinants of Obesity and Opportunities for Transformation in Indonesia’

Pembicara ketiga kegiatan Forum Nasional XIII Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI) topik kedua memaparkan materi yang berjudul ‘The Determinants of Obesity and Opportunities for Transformation in Indonesia’. Materi ini disampaikan oleh Ibu Digna Niken Purwaningrum, MPH., Ph.D selaku dosen dan peneliti di Departemen Biostatistik, Epidemiologi dan Kesehatan Populasi & Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK), FK-KMK, Universitas Gadjah Mada.

Ibu Digna menyampaikan hasil kajian dengan UN agency, Kemenkes dan NGO  yang dilakukan beberapa waktu yang lalu. Tujuannya untuk memetakan determinan dari obesitas untuk konteks Indonesia dan mengidentifikasi kesempatan-kesempatan transformasi kesehatan kedepan untuk Indonesia. Urban population growth Indonesia yang meningkat sebesar 1,8% seiring dengan tren prevalensi obesitas mengalami peningkatan secara terus menerus. Dari segi jenis kelamin terdapat fakta yang menarik, yaitu obesitas pada dewasa lebih banyak terjadi pada perempuan, sementara obesitas pada anak lebih banyak terjadi pada laki-laki. Obesitas sudah diketahui sebagai risiko PTM, namun disaat yang sama berdiri sebagai penyakit yang kompleks dengan besarnya efek. Namun, apakah masyarakat aware dengan situasi ini?

                Secara perlahan dilakukan kajian mengenai determinan obesitas. Terdapat kesempatan berpikir dengan kerangka berfikir siklus kehidupan. Terdapat determinan yang diamati sesuai dengan tahapan kehidupan dan sepertinya terkait. Selanjutnya diperoleh informasi yang komprehensif yang dapat dipakai untuk mengelola kasus obesitas. Review dan kajian bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian obesitas Indonesia. .

                Dari hasil review identifikasi sebanyak 37 paper dan report dari NGO. Pemetaan menggunakan life cycle approach untuk melakukan pemetaan. Fix faktor yang sulit diatur dan dimodifikasi adalah faktor demographic (banyak terjadi pada yang lebih tua dan perempuan) dan socioeconomic (tingkatan sosio ekonomi tertentu).

Dilakukan pemetaan dari mulai masa pre-natal hingga senior age dengan kajian beberapa artikel. Dari kajian yang telah dilakukan diketahui bahwa:

  1. Masa Prenatal dan Perinatal

    Kondisi BMI ibu pada prenatal dan perinatal berkontribusi pada kejadian obesitas anak, pemberian makan anak yang tidak tepat dapat berpengaruh pada kejadian obesitas.

  2. Masa anak usia bawah lima tahun (balita)

    Feeding practice pada balita masih menjadi faktor risiko obesitas, pada anak balita stunting kemungkinan besar meningkatkan resiko obesitas.

  3. Masa anak-anak dan remaja

    Maternal obesitas masih bertahan sebagai faktor risiko obesitas anak, konsumsi makanan tinggi lemak; remaja yang tinggal di perkotaan juga merupakan faktor risiko obesitas, sedentary lifestyle memacu obesitas

  4. Masa dewasa dan senior-age

    Pada masa ini sedentary lifestyle dan konsumsi makanan tinggi lemak menjadi resiko yang lebih tinggi lagi.

Jika kita cermati, terdapat determinan yang masih muncul lagi di siklus berikutnya yang masih bertahan. Ada pattern khusus jika dilihat satu sama lain.

Determinan yang modifiable yaitu melihat hubungan alamiah yang muncul di setiap determinan. Dengan masalah yang sama saling terkoneksi. Diperlukan strategi dari berbagai level (nasional, distrik, komunitas).  Beberapa opportunities transformasi mengikuti transformasi sistem kesehatan antara lain:

  1. Primary care

    Transformasi health promotion, skrining dan deteksi dini, community based prev.

    Di puskesmas sebenarnya sudah tidak terputuskan dari germas

    Sayangnya kondisi di masyarakat obesitas baru diperhatikan kalau sudah ada penyakitnya, atau ada isu khusus yang menjadikan individu ke puskesmas. Blm early

  2. Referral Service

    Terdiri dari clinical management dan rujuk balik. Namun sepertinya belum sampai sana

  3. Health Financing

    Primary care atau refferal care, apakah BPJS kesehatan sudah punya alokasi yang mengcover?

    Jika belum bisa advokasi bagian apa?

  4. Human Resource

    Faktor perilaku dan mental health perlu melibatkan peran dari rekan-rekan psikolog dan psikiater untuk menanggulangi obesitas secara komprehensif.

  5. Health Technology

    Identifikasi bahwa bisa bantu untuk early and self detection, monitoring, promosi kesehatan. Transformasi di bidang ini diharapkan dapat menyediakan data yang valid dan reliabel untuk menyusun kebijakan regulasi dan manajemen kedepan.

Persoalan obesitas bisa ditanggulangi dengan transformasi sistem kesehatan dengan pendekatan dari lifecycle.

Jika anda menghendaki materi dan video yang disampaikan oleh ibu Digna, silahkan mengakses melalui link berikut. Liputan kegiatan lengkap Fornas JKKI XIII topik kedua dapat diakses melalui link berikut.

Leave a comment

Dampak Covid