Weight Faltering Awal Kejadian Stunting

“Sering ditemui permasalahan, anak dengan berat badan yang naik tidak sesuai dengan target karena anak sering sakit. Sakit mengakibatkan anak sulit mencapai target berat badan. Di sisi lain, berat badan yang kurang juga mengakibatkan anak sering sakit. Kedua hal tersebut bagaikan lingkaran setan, sehingga perlu diputus.”

                Proses anak yang normal menjadi stunting atau tubuh pendek tidak serta merta berjalan dalam waktu singkat. Terdapat proses yang sebenarnya panjang namun sering terabaikan. Kejadian stunting berawal dari kenaikan berat yang tidak sesuai dengan target yang direkomendasikan atau istilah populernya dikenal dengan ‘weight faltering’. Apabila dilihat dari grafik, maka akan tampak garis pertumbuhan berat badan berdasar usia yang melandai.

                Inilah pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala. Ketika anak sudah terdeteksi mengalami weight faltering, maka diperlukan upaya cepat untuk menanggulanginya. Weight faltering yang dibiarkan akan berkembang menjadi underweight, kemudian menjadi wasting dan berujung pada stunting. Weight faltering berawal dari kurangnya asupan zat gizi dibandingkan kebutuhan. Jika digali lebih dalam, penyebab anak mengalami kekurangan asupan gizi sangatlah kompleks. Penyebab asupan anak kurang dapat diakibatkan oleh gangguan penyerapan gizi, peningkatan kebutuhan gizi karena kondisi tertentu, permasalahan psikososial, ketidaknormalan struktur tubuh, permasalahan psikososial, gangguan syaraf, hingga perilaku makan.         

                Di Indonesia, pemantauan berat badan anak dipermudah dengan adanya kegiatan Posyandu. Kegiatan posyandu sangat membantu orang tua dalam memantau pertumbuhan anak. Jika anak mengalami weight faltering, maka akan terdeteksi lebih awal. Karena tidak jarang orang tua yang abai pada pertumbuhan anak, yang pada akhirnya baru disadari setelah anak menjadi stunting. Dalam kegiatan Posyandu, terdapat juga fasilitas imunisasi. Imunisasi yang tepat dapat mendukung kesehatan anak. Akibatnya, anak tidak mudah sakit dan potensi weight faltering lebih rendah.

                Pencegahan weight faltering yang berujung pada stunting harus benar-benar diupayakan. Upaya-upaya yang banyak difasilitasi pemerintah dan perlu kita dukung antara lain edukasi kesehatan reproduksi remaja putri, kecukupan gizi masa pra konsepsi dan masa kehamilan, proses melahirkan yang aman, inisiasi menyusui dini (IMD), pemberian ASI eksklusif, pemberian MP-ASI yang benar dan berkualitas, pemantauan tumbuh kembang dan kesehatan anak, pemberian makan gizi seimbang, serta pola hidup bersih sehat.

Sumber bacaan:

 McAlpine, et al. 2019. Growth Faltering: The New and The Old. Clinics in Pediatrics – Pediatric Growth & Development, 2, 1-10.

https://promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting

https://sardjito.co.id/2019/07/22/kenali-penyebab-stunting-anak/

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230127/1442287/waspada-4-masalah-gizi-ini-berisiko-anak-jadi-stunting/

Leave a comment

Dampak Covid