Cara Gampang Mengikuti Pola Makan Sehat Seimbang

Masih banyak dari kita yang tidak mengetahui maupun bingung bagaimana pola makan yang sehat dan seimbang serta memenuhi nutrisi yang bergizi. Masih banyak pula salah kaprah yang terjadi di masyarakat mengenai bagaimana pola makan bergizi seimbang. Berikut ini merupakan tips mudah mengikuti pola makan sehat seimbang.

SEMARANG, KOMPAS.com – Terkadang masih banyak dari kita yang bingung porsi makan seperti apa yang tepat dan memenuhi unsur nutrisi yang sehat dan seimbang.

Pakar Gizi dan Keamanan Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD berbagi tipsnya kepada Kompas.com.

Dalam sehari, tubuh harus memenuhi kebutuhan sekitar 2.000 hingga 2.500 kalori. Kalori yang dibutuhkan bergantung pada sejumlah hal, seperti jenis kelamin, berat badan dan usia.

Untuk memenuhinya, kita harus mengkonsumsi makanan secara lengkap.

“Tidak ada satu makanan tunggal yang bisa mencukupi. Jadi kita harus makan beraneka ragam,” ujar Ahmad di sela acara “Jelajah Gizi 2018”. Pakar Gizi dan Keamanan Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD pada acara Jelajah Gizi 2018, Jumat (20/4/2018).

Ahmad menjelaskan, satu porsi makanan harus terdiri dari makanan sumber karbohidrat (energi), seperti nasi, roti, ubi, dan lainnya, sumber protein hewani maupun nabati), sayuran dan buah-buahan, hingga susu.

Ia mencontohkan, dalam satu piring makanan porsi buah dan sayuran mencapai setengah piring, nasi seperempatnya dan lauk seperempatnya.

Porsi makan itu juga disarankan bagi yang ingin menurunkan berat badan serta menurunkan kolesterol.

“Kalau belum kenyang, boleh tambah nasi. Tambah lagi sayurannya. Termasuk mengurangi efek dari kolesterol, perbanyak saja sayuran,” ujarnya.

Untuk santap siang, porsi makanan tidak perlu sebanyak sarapan. Kita juga bisa menyantap karbohidrat alternatif. Ahmad mencontohkan, dirinya kerap mengkonsumsi beberapa potong ubi jalar yang dimakan bersama salad dan buah.

“Jangan lupa, plus sumber protein seperti telor atau ikan,” kata dia.

Sementara makan malam sebaiknya dilakukn sebelum jam tujuh dan berjarak minimal empat jam dari waktu tidur. Sebab, perut membutuhkan waktu beristirahat dari mencerna makanan.

Di samping itu, ada kesalahan persepsi di sejumlah bagian masyarakat soal sarapan dan makan siang. Banyak yang masih menganggap makan siang perlu asupan lebih banyak daripada sarapan karena banyak kegiatan dilakukan di siang hari.

“Makanan paling berat seharusnya makan pagi. Karena kan kita mau bekerja dan belajar,” kata dia.

Sumber: kompas.com

Leave a comment

Dampak Covid