Pemenuhan Gizi Melalui Pendekatan Keluarga di Kota Cirebon
Rabu, 15 Mei 2019
10.00 – 11.30 WIB
Latar Belakang
Dalam konteks desentralisasi kesehatan, program – program gizi bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah provinsi, kota, maupun kabupaten. Sehinggga perlu ada mekanisme untuk mengetahui intervensi – intervensi efektif yang telah dilakukan sampai level kota maupun kabupaten. Dalam hal Knowledge Management, penyebaran informasi mengenai intervensi efektif dapat dilakukan secara jarak jauh karena teknologi informasi memungkinkan berbagai kegiatan Knowledge Management dilakukan sehingga bisa memotong jarak, biaya dan waktu dengan kualitas output yang cukup baik.
Untuk mendukung proses Knowledge management, Jaringan Pangan dan Gizi menganggap knowledge menjadi sebuah aset sehingga dengan menggunakan konsep webinar yang merupakan salah satu solusi pada era digital saat ini dapat menyebarkan informasi mengenai best practices terkait intervensi – intervensi efektif dalam pemenuhan gizi melalui pendekatan keluarga di Kota Cirebon. Hal ini memungkinkan orang yang memiliki keterbatasan waktu dan jarak dapat difasilitasi untuk dapat menyimak dan berdiskusi jarak jauh melalui tekhnologi webinar.
Tujuan
Adapun tujuan dari pelatihan jarak jauh ini agar intervensi – intervensi efektif dalam pemenuhan gizi melalui pendekatan keluarga di Kota Cirebon dapat disebarluaskan untuk peningkatan ilmu pengetahuan.
Hasil
Peningkatan pengetahuan oleh semua peserta terkait intervensi – intervensi efektif dalam pemenuhan gizi melalui pendekatan keluarga di Kota Cirebon
Sasaran Peserta
Anggota Jejaring Pangan dan Gizi
Staf Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan
Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
Kepala Seksi Bina Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan
Gubernur, Bupati/Walikota, dan camat se – Indonesia
Mahasiswa Gizi Kesehatan FK-KMK UGM
Alumni S2 IKM FK – KMK UGM
Dosen, Peneliti, dan Konsultan di bidang Gizi Masyarakat
Pemerhati Gizi
Agenda
NO
Waktu
Kegiatan
Pembicara
1
10.00 – 10.10
Pengantar Diskusi online
Dr. rer. Nat.B.J. Istiti Kandarina
2
10.10 – 11.00
intervensi- intervensi efektif dalam pemenuhan gizi melalui pendekatan keluarga di Kota Cirebon
Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Kepulauan Riau
Yogyakarta, Rabu 27 Maret 2019 Pukul 10.00-11.30 Wib
LATAR BELAKANG
Dalam konteks desentralisasi kesehatan, program-program gizi bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, akan tetapi juga pemerintah propinsi, kota, maupun kabupaten. Sehinggga perlu ada mekanisme untuk mengetahui intervensi-intervensi efektif yang telah dilakukan sampai padal evel kota maupun kabupaten. Dalam hal Knowledge Management penyebaran informasi mengenai intervensi efektif dapat dilakukan secara jarak jauh karena Teknologi informasi memungkinkan berbagai kegiatan Knowledge Management dilakukan sehingga bisa memotong jarak, biaya dan waktu dengan kualitas output yang cukup baik.
Untuk mendukung proses Knowledge management, Jaringan Pangan dan Gizi menganggap knowledge menjadi sebuah aset sehingga dengan menggunakan konsep webinar yang merupakan salah satu solusi pada era digital saat ini dapat menyebarkan informasi mengenai best practices terkait intervensi- intervensi efektif yang telah digunakan dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Kepulauan Riau (Kepri). Hal ini memungkinkan orang yang memiliki keterbatasan waktu dan jarak dapat difasilitasi untuk dapat menyimak dan berdiskusi jarak jauh melalui teknologi webinar.
Kasus stunting di Kepri mencapai 24 persen dari angka bayi lahir tahun 2018. Berdasarkan data tersebut, pemerintah pusat menetapkan dua kabupaten sebagai lokus penanggulangan stunting, yaitu Kabupaten Lingga dan Natuna. Penanggulangan stunting dilaksanakan melalui pendekatan komprehensif dengan model lintas program dan sektor terkait. Target sasaran kegiatan ini melibatkan remaja putri, ibu hamil, serta ibu menyusui dan bayi baru lahir. Pada remaja putri diakukan pemberian tablet Fe untuk memutus mata rantai stunting. Bagi ibu hamil dan menyusui diberikan berbagai edukasi terkait kebiasaan mencuci tangan, IMD dan ASI eksklusif, serta penyediaan obat cacing dan perlingdungan terhadap malaria. Monitoring pelaksanaan surveilans gizi dilakukan secara online lewat formulir pencatatan pada aplikasi E-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat)
TUJUAN
Adapun tujuan dari pelatihan jarak jauh ini agar Intervensi-Intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Kepulauan Riau dapat disebarluaskan untuk peningkatan ilmu pengetahuan.
HASIL
Peningkatan pengetahuan oleh semua peserta terkait intervensi-Intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Kepulauan Riau
SASARAN PESERTA
Anggota jejaring pangan dan Gizi
Staf Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan
Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
Kepala Seksi Bina Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan
Gubernur, Bupati/Walikota, dan camat se-Indonesia
Mahasiswa Gizi Kesehatan FK-KMK UGM
Alumni S2 IKM FK – KMK UGM
Dosen, Peneliti, dan Konsultan di bidang Gizi Masyarakat
Pemerhati Gizi
AGENDA
NO
Waktu
Kegiatan
Pembicara
1
10.00-10.10
Pengantar Diskusi online
Dr. rer. Nat.B.J. Istiti Kandarina
2
10.10-11.00
Intervensi-Intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Kepulauan Riau
Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI
Bekerjasama dengan
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM
menyelenggarakan
Webinar Best Practices: Penggunaan Evidence
untuk Pengambilan Keputusan Gizi
Rabu, 6 Maret 2019
10.00 – 11.30 Wib
Auditorium Gedung Pascasarjana Tahir Foundation Lt.1
Pengantar
Dalam konteks desentralisasi kesehatan, program – program gizi bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah pusat saja, melainkan juga pemerintah provinsi, kota, maupun kabupaten. Sehinggga perlu ada mekanisme untuk mengetahui best practice yang telah dilakukan hingga level kota maupun kabupaten. Dalam hal Knowledge Management, penyebaran informasi mengenai best practice dapat dilakukan secara jarak jauh karena teknologi informasi memungkinkan berbagai kegiatan Knowledge Management dilakukan sehingga mampu memotong jarak, biaya dan waktu dengan kualitas output yang cukup baik.
Untuk mendukung proses Knowledge Management, Jaringan Pangan dan Gizi menganggap knowledge menjadi sebuah aset sehingga dengan menggunakan konsep webinar yang merupakan salah satu solusi pada era digital saat ini untuk dapat menyebarkan informasi mengenai Best Practices terkait pengguna evidence untuk pengambilan keputusan Gizi di Kabupaten Luwuk. Hal ini memungkinkan orang yang memiliki keterbatasan waktu dan jarak dapat difasilitasi untuk dapat berdiskusi jarak jauh melalui teknologi webinar
Tujuan
Adapun tujuan dari webinar ini adalah agar Best Practices tentang Penggunaan Evidence untuk Pengambilan Keputusan Gizi di Kabupaten Banggai dapat disebarluaskan untuk peningkatan ilmu pengetahuan.
Sasaran Peserta
Anggota jejaring pangan dan Gizi
Staf Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan
Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
Kepala Seksi Bina Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan
Gubernur, Bupati/Walikota, dan camat se-Indonesia
Mahasiswa Gizi Kesehatan FK-KMK UGM
Alumni S2 IKM FK – KMK UGM
Dosen, Peneliti, dan Konsultan di bidang Gizi Masyarakat
Hasil yang diharapkan
Peningkatan pengetahuan oleh semua peserta terkait praktik baik Penggunaan Evidence untuk Pengambilan Keputusan Gizi yang telah dilakukan oleh Kabupaten Banggai.