The ESPEN Malnutrition Awareness Week (MAW) is an annual international campaign dedicated to raising global awareness about disease-related malnutrition (DRM), and its profound impact on patient’s wellbeing and public health.
From 6-10th of November, we unite communities worldwide to raise awareness about DRM, educate healthcare professionals from all disciplines ensuring early detection, intervention, and comprehensive care for individuals affected by DRM, monitor quality of nutritional care in healthcare institutions, and advocate for transformative action against this global health challenge.
Explore the activities and webinars organized by ESPEN for this year and find out how to take part to the MAW in your institution or country.
📆 Save the dates 📆
From 6 – 10 November, you’re invited to a whole host of fantastic activities and to mark nutritionDay. Explore ways you can get involved as we unite to raise global awareness of the impact malnutrition to:
✅ Ensure early detection, intervention, and comprehensive care for individuals affected by disease-related malnutrition
✅ Monitor quality of nutritional care in healthcare institutions
✅ Advocate for transformative action against this global health challenge
Mempertimbangkan pentingnya peran kader dalam bidang kesehatan dan gizi, termasuk pencegahan, penemuan dini, rujukan dan tata laksana wasting, maka, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) bekerja sama dengan UNICEF Indonesia, mendukung Kementerian Kesehatan akan menyelenggarakan webinar dengan judul “Kader Posyandu Peduli Wasting”
Hari, tanggal: Selasa, 24 Oktober 2023
Pukul: 10.00 – 11.30 WIB
Narasumber Webinar
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI
UNICEF
Talkshow: Tim Narasumber Provinsi NTB (Dinas Kesehatan Kab. Lombok Utara, Perwakilan Kader dari Kabupaten Lombok Utara)
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
Selasa, 27 Desember 2022
LATAR BELAKANG
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM telah memasuki tahun ke-24 dan telah menjadi salah satu organisasi riset dan konsultasi yang terdepan di sektor kesehatan. Sebagai organisasi pembelajar, PKMK perlu terus terbuka terhadap kesempatan-kesempatan untuk melakukan evaluasi dan refleksi serta belajar dari pengalaman untuk menata langkah ke depan. Kegiatan pertemuan kaleidoskop merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh PKMK sebagai sarana untuk berhenti sejenak dan melakukan refleksi dan evaluasi.
Kementerian Kesehatan telah mencanangkan transformasi sistem kesehatan yang merupakan langkah berani dan strategis untuk menata ulang penguatan-penguatan berbagai pilar sistem kesehatan secara komprehensif dan terpadu. Upaya ini tentu perlu didukung penuh oleh segenap stakeholder sektor kesehatan, termasuk pusat-pusat kajian. PKMK sebagai salah satu mitra akademis Kementerian Kesehatan memiliki peran penting untuk mendukung transformasi sistem kesehatan ini dengan kegiatan-kegiatan penelitian, pendampingan dan kerjasama yang dilakukannya. Oleh karena itu, kegiatan Kaleidoskop merupakan sarana yang tepat untuk juga menilik bagaimana kegiatan-kegiatan di masing-masing divisi di PKMK telah sejalan dengan upaya transformasi sistem kesehatan.
Di sisi lain, banyaknya kegiatan yang telah dilakukan serta bertambahnya usia PKMK semestinya mendorong PKMK untuk terus berinovasi dan berkembang. Khususnya mengingat ekosistem sektor kesehatan juga sangat dinamis. Upaya transformasi kesehatan di Kementerian Kesehatan, diikuti dengan perubahan arah dan tatanan kesehatan global sebagai respon terhadap pandemi COVID-19 dan situasi normal baru pasca COVID-19, mengartikan bahwa PKMK juga harus terus beradaptasi dan bahkan mengantisipasi perubahan. Oleh karena itu, PKMK juga perlu mendapatkan masukan dan arahan dari para penasehat dan anggota Board yang dapat memperluas wawasan dan mempertajam visi ke depan.
TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk:
Menjadi kesempatan refleksi PKMK atas pencapaian dan tantangannya pada 2022
Merencanakan bersama arah kegiatan dan pengembangan PKMK untuk mencapai target-target kinerja dan tujuan bersama pada 2023 serta mendapatkan arahan dari para anggota
FORMAT KEGIATAN
Pertemuan setengah hari akan berlangsung dalam bentuk pertemuan offline. Masing-masing divisi akan menyampaikan rangkaian kegiatan yang telah dilangsungkan sepanjang tahun 2022 ini yang mendukung transformasi sistem kesehatan.
WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Selasa, 27 Desember 2022
Waktu : 09.00-12.00 WIB
Tempat : Auditorium Gedung Tahir Lantai 1 (sayap utara)
AGENDA
Pukul
Acara
09.00-09.30 WIB
Registrasi dan Break Pagi
Panitia
09.30-09.40 WIB
Pembukaan:
Menyanyikan lagu Indonesia Raya & Hymne Gadjah Mada
Sambutan
MCDr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes. MAS (Direktur PKMK)
09.40-09.50 WIB
Pengantar
Dekan FK-KMK UGM
09.50-10.00 WIB
Kaleidoskop Divisi Manajemen Mutu
Kepala Divisi
10.00-10.10 WIB
Kaleidoskop Divisi Manajemen RS
Kepala Divisi
10.10-10.20 WIB
Kaleidoskop Divisi PH
Kepala Divisi
10.20-10.30 WIB
Kaleidoskop Divisi Manajemen Bencana Kesehatan
Kepala Divisi
10.30-10.40 WIB
Kaleidoskop Divisi e-Kesehatan
Kepala Divisi
10.40-11.15 WIB
Tanggapan dan arahan kegiatan 2023 yang mendukung transformasi dan memiliki daya ungkit untuk PKMK, FKKMK, UGM, dan sistem kesehatan
Board PKMK
11.15-11.50 WIB
Diskusi
11.50-12.00 WIB
Penutup
Direktur PKMK
OUTPUT KEGIATAN
Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan refleksi hasil-hasil kinerja PKMK untuk mencapai target kinerja 2023.
Januari merupakan bulan yang spesial di bidang gizi di Indonesia. Hal ini dikarenakan setiap tanggal 25 Januari diperingati sebagai hari gizi nasional. Tahun ini merupakan hari gizi nasional yang ke-62. Slogan yang digunakan adalah ‘Gizi Seimbang, Keluarga Sehat, Negara Kuat’. Tema yang diambil pada hari gizi nasional tahun ini adalah ‘Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas’. Stunting dan obesitas merupakan permasalahan gizi yang masih menjadi PR besar bagi Indonesia. Indonesia menanggung beban gizi ganda. Stunting menjadi isu yang sangat penting karena dapat mempengaruhi kesehatannya hingga dewasa. Komponen penting dalam penanggulangan stunting adalah kampanye 1000 hari pertama kehidupan. Di sisi lain, obesitas juga memberikan resiko jangka panjang. Komponen penting dalam penanggulangan obesitas adalah dengan menjalankan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS).
Indonesia merupakan negara rawan bencana. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat 1441 bencana terjadi di Indonesia pada rentang 1 Januari sd. 18 Juni 2021. Bencana yang terjadi sangat bervariasi mulai dari banjir, angin puting beliung, tanah longsor, gempa, dan erupsi gunung api. Lebih dari itu, COVID-19 juga dinyatakan sebagai bencana nasional yang telah menelan korban lebih dari 60,000 jiwa sejak Maret 2020 hingga saat ini. Menghadapi ancaman bencana yang sangat besar dan dapat terjadi kapanpun, kesiapan masyarakat menjadi sangat penting.
Kesiapan masyarakat perlu dibangun sejak dini. Hal tersebut perlu dimulai saat tidak ada bencana yang terjadi, saat terjadi bencana, dan setelah terjadi bencana. Dengan melatih kesiapsiagaan masyarakat, kita dapat meminimalisir terjadinya korban khususnya adalah korban jiwa. Salah satu aspek yang penting dalam proses kesiapan ini adalah manajemen gizi bencana.
Menjaga status gizi tetap normal sangat penting untuk menjaga kesehatan baik sebelum, saat, dan setelah terjadi bencana. Orang dengan status gizi yang buruk, lebih rentan terkena penyakit ketika terjadi bencana. Sebaliknya, situasi bencana juga dapat memperburuk status gizi seseorang karena terjadinya kelangkaan pangan, akses air bersih, dan berbagai situasi lain. Kelompok dengan risiko yang lebih tinggi untuk mengalami perburukan status gizi adalah ibu hamil dan menyusui, bayi, balita, anak-anak, lansia, dan orang-orang dengan penyakit penyerta.
Untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya manajemen gizi bencana, serta untuk melakukan update ilmu bagi para penggiat gizi dan kesehatan masyarakat, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM mengadakan pelatihan Manajemen Gizi Bencana.
Pelatihan ini akan dilaksanakan dalam 10 kali pertemuan sejak 16 Juli hingga 14 Agustus 2021 setiap hari Jumat dan Sabtu pukul 09.00-11.00 WIB. Pelatihan terbuka untuk umum dan menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten dalam bidang Manajemen Gizi Bencana di Indonesia.
Informasi lebih lanjut mengenai pelatihan klik bit.ly/infoMGB
[COMING SOON] Annual Scientific Meeting 2021: Koordinasi dan Inovasi Program Gizi
Pra-Konsepsi dalam Penanganan Stunting untuk Indonesia Maju
Asupan gizi bagi ibu pada masa pra-konsepsi merupakan faktor yang esensial karena mempengaruhi kesehatan anak sejak dalam kandungan hingga setelah lahir dan juga kesehatan ibu. Beberapa permasalahan kesehatan yang dapat dicegah melalui perbaikan asupan gizi pra-konsepsi antara lain kematian ibu saat melahirkan karena komplikasi kehamilan dan status gizi yang buruk, bayi dengan berat badan lahir rendah, serta stunting pada anak.
Pencegahan stunting melalui intervensi gizi pra-konsepsi menjadi salah satu fokus utama program gizi untuk mencapai target penurunan stunting di Indonesia. Terkait program penurunan stunting ini, Departemen Biostatistik, Epidemiologi dan Kesehatan Populasi FKKMK UGM menyelenggarakan Seminar dan Talkshow Koordinasi dan Inovasi Program Gizi Pra-Konsepsi Dalam Pencegahan Stunting untuk Indonesia Maju. Kegiatan akan dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Mei 2021, pukul 09.00-15.00 WIB. Karena masih dalam situasi pandemi, kegiatan akan dilakukan secara daring melalui Zoom. Beberapa narasumber yang diundang antara lain:
Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) (Kepala BKKBN)
Detty Siti Nurdiati, Sp.OG (K), Ph.D (FKKMK UGM)
RR Dhian Proboyekti Dipo, SKM, MA (Direktur Gizi Masyarakat)
dr. Lucy Widasari, Msi (TP2AK Setwapres)
Dr Lucia Sri Rejeki, MPH (Layanan Primer)
GKR Hayu (Tokoh Masyarakat)
Agar dapat mengikuti kegiatan ini, peserta dapat mendaftarkan diri melalui link : http://ugm.id/ASMGK2021.
Departemen Biostatistik, Epidemiologi dan Kesehatan Populasi menyelenggarakan
Webinar
Peranan Teknologi dalam Penguatan Sistem Kesehatan
untuk Pelayanan Gizi Masyarakat
Jum’at,6 Maret 2020
LATAR BELAKANG
Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 yaitu percepatan teknologi dalam segala aspek kehidupan, perguruan tinggi diharapkan menjadi penggerakyang tercermin dalam Tridharma perguruan tinggi yaitu pengajaran (pendidikan), penelitian dan pengabdian. Akademisi, baik dosen maupun mahasiswa, khususnya program pascasarjana dengan peminatan utama Gizi Kesehatan diharapkan mampu melaksanakan Tridharma perguruan tinggi dengan menerapkan unsur teknologi di bidang kerjanya masing – masing, terutama bidang gizi kesehatan masyarakat. Di era pembangunan yang mengedepankan prinsip efisiensi, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengoptimalkan pengetahuan, keterampilan dan teknologi di dunia profesional. Mahasiswa S2 Minat Gizi Kesehatan sebagai calon SDM terampil yang cakap teknologi memerlukan bekal yang terintegrasi dari segi akademis dan praktis sehingga mampu menjadi lulusan yang unggul.
Mahasiswa perlu dibekali dengan kegiatan ilmiah yang memungkinkan mereka dapat melihat dunia kerja melalui profil ataupun orang yang berkecimpung dalam pemanfaatan teknologi khususnya di bidang gizi masyarakat. Kegiatan yang dirancang merupakan aktivitas di luar perkuliahan klasikal, yaitu pertemuan ilmiah yang menjadi rangkaian dalam kegiatan Dies Natalis FK – KMK UGM dengan tema “Peranan Teknologi dalam Penguatan Sistem Kesehatan untuk Pelayanan Gizi Masyarakat”. Kegiatan ini merupakan bagian dari topik besar rangkaian dies natalis ke – 74 FK – KMK UGM yaitu : Penerapan Teknologi Kesehatan Tepat Guna di Era Industrialisasi 4.0 untuk SDM Unggul. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan mahasiswa pascasarjana, melainkan juga turut mengundang para alumni Minat S2 Gizi Kesehatan dan juga praktisi gizi masyarakat yang saat ini bekerja di dalam sistem kesehatan.
TUJUAN KEGIATAN
Memfasilitasi proses pembelajaran terkait pemanfaatan teknologi terkini dalam pelayanan gizi masyarakat yang diselenggarakan oleh sistem kesehatan.
Merefleksikan bagaimana teknologi tepat guna dapat dimanfaatkan untuk menguatkan sistem kesehatan.
Membuat pemetaan terkait kerjasama penelitian dan pengembangan kolaborasi penguatan sistem kesehatan di bidang gizi kesehatan masyarakat.
Praktisi gizi masyarakat mampu mengembangkan gagasan lebih lanjut tentang pemanfaatan teknologi tepat guna dalam praktik sehari – hari.
WAKTU PELAKSANAAN
Seminar diselenggarakan pada:
Hari, tanggal : Jum’at, 6 Maret 2020
Waktu : 08.00 – 15.00 Wib
Tempat : Auditorium Lt.1 Gedung Pascasarjana Tahir Foundation Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK – KMK) UGM.
Peserta dari luar kota Yogyakarta dapat mengikuti seminar secara online melalui link berikut:
Peningkatan Prestasi Atlit melalui Dukungan Asuhan Gizi di Indonesia
Kamis, 12 Maret 2020
Pengantar
Pembinaan atlet muda Indonesia sejak dini mulai dari pemantauan status gizi, komposisi tubuh, hingga penanaman pola diet seimbang sesuai kebutuhan adalah investasi jangka panjang untuk menunjang prestasi atlet. Namun kenyataannya terdapat beberapa permasalahan seputar gizi yang dihadapi atlet. Prevalensi stunting pada atlet gimnastik di SKO Jakarta sebesar 31% sedangkan 8% lainnya masuk dalam kategori sangat pendek. Permasalahan lainnya yaitu 90% atlet basket di SKO Jakarta mengalami pemenuhan kebutuhan energi, protein, dan karbohidrat yang kurang. Kondisi-kondisi tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi atlet.
Di Indonesia, terdapat Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 Pasal 63 yang telah mengatur tentang peran ahli gizi di bidang keolahragaan, yang menyebutan bahwa ahli gizi termasuk dalam salah satu profesi yang berperan dalam sistem keolahragaan nasional. Kajian implementasi dari Undang-undang ini akan menjadi fokus riset ini, karena menjadi suatu peraturan yang tertulis mengenai fungsi ahli gizi di bidang olahraga. Sementara itu, pada kenyataannya 32 PPLP dan 5 SKO di Indonesia belum memiliki ahli gizi sementara masalah-masalah atlet yang berkaitan dengan gizi semakin banyak ditemukan.
Komponen gizi yang komprehensif mempengaruhi performa atlet sebesar 69,8%. Ahli gizi olahraga memiliki peran yang penting dalam memaksimalkan performa atlet melalui status gizi yang optimal. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2013 menyebutkan bahwa seorang ahli gizi memiliki tugas konseling, edukasi gizi, pengkajian dan diagnosis gizi, intervensi gizi, serta penyelenggaraan makanan dalam jumlah besar. Dalam penerapannya, tugas seorang ahli gizi olahraga juga mengacu pada peraturan tersebut. Sayangnya, saat ini belum ada standar baku yang mengatur mengenai asuhan gizi pada atlet serta masih sedikitnya ahli gizi yang mengambil peran dalam bidang ini.
Permasalahan yang berkaitan dengan minimnya peran ahli gizi di bidang keolahragaan di Indonesia dilatarbelakangi beberapa faktor, di antaranya pemahaman yang masih sempit mengenai peran ahli gizi, yang menganggap tugas ahli gizi terbatas di bidang penyajian makanan, serta tantangan dari segi finansial untuk memenuhi penyelenggaraan makanan yang ideal sesuai kaedah ilmu gizi dan untuk menambahkan tenaga ahli gizi ke dalam sebuah tim olahraga. Berdasarkan uraian tersebut diperlukan studi tentang implementasi penempatan ahli gizi di setiap PPLP dan SKO di Indonesia.
Melalui pendanaan RISPRO LPDP tahun 2019 Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.Gz., RD, MPH (Departemen Gizi Kesehatan, FK-KMK, UGM), Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, PhD (Departemen kebijakan dan manajemen kesehatan, FK-KMK, UGM), Dr. dr. Zaenal Muttaqien Sofro, AIFM, Sports&Circ.Med (Departemen fisiologi, FK-KMK, UGM), dan Drs. Edi Nurinda Susila, M.Si (PPITKON KEMENPORA) akan melaksanakan riset dengan judul “Studi Implementasi Kebijakan Peran Ahli Gizi di Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dalam Rangka Menunjang Prestasi Atlet Nasional”. Riset ini mengkaji secara kualitatif pengetahuan dan sikap pemangku kebijakan di kalangan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia tentang Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 Pasal 63 serta kajian efektivitas, adequacy, efectiveness peran ahli gizi dalam memberikan asuhan gizi atlet untuk mengoptimalkan komponen kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan untuk menunjang karir atlit jangka panjang dan memaksimalkan performa. Diharapkan dengan adanya riset ini dapat mendukung langkah konkrit pemerintah untuk menerapkan kebijakan penempatan ahli gizi di PPLP dan SKO.
Tujuan
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya peranan asuhan gizi yang tepat untuk mendukung performa atlit di Indonesia.
Mempelajari tantangan dan kesempatan yang saat ini dijumpai dalam pelayanan gizi untuk atlit Indonesia.
Mendiskusikan agenda pengembangan kebijakan untuk mendukung peningkatan performa atlit melalui layanan gizi.
Tempat dan Tanggal
Hari dan tanggal : Kamis, 12 Maret 2020
Waktu : 10.00 – 12.00 WIB
Tempat : Ruang Common Room, Gedung Penelitian dan Pengembangan, FK-KMK UGM
Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI
Bekerja sama dengan
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
FK-KMK UGM
menyelenggarakan
Webinar: Kolaborasi lintas sektor dalam penanganan masalah KIA dan gizi
Jumat, 5 Juli 2019 pkl 09.00-11.00 Wib
Ruang Meeting (Common Room) Gedung Litbang FK-KMK UGM
Pengantar
Permasalahan kesehatan ibu dan anak, serta gizi, merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan lintas sektor. Sebagai contoh: upaya pencegahan gizi kurang pada balita memerlukan dukungan sektor pangan dan pertanian dalam bentuk penyediaan pangan yang bergizi tinggi serta dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Pemerintah melalui beberapa kementerian telah mengembangkan dan sedang mengimplementasikan kolaborasi lintas sektor dalam menangani masalah kesehatan di tingkat pusat. Di tingkat daerah, upaya kolaborasi lintas sektor juga telah diinisiasi dan dikembangkan lebih lanjut.
Dalam konteks desentralisasi kesehatan, program-program gizi dan KIA bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, akan tetapi juga pemerintah propinsi, kota, maupun kabupaten. Pengalaman pelaksanaan program gizi dan KIA (best practice), termasuk pengalaman kolaborasi, perlu dibagikan dan dipelajari bersama-sama. Terkait dengan konsep Knowledge Management, penyebaran informasi mengenai best practice dapat dilakukan secara jarak jauh dengan dukungan teknologi informasi terkini. Teknologi informasi memungkinkan berbagai kegiatan Knowledge Management dilakukan sehingga bisa memotong jarak, biaya dan waktu dengan kualitas output yang cukup baik.
Untuk mendukung proses knowledge management, Jaringan Pangan dan Gizi Indonesia mengembangkan konsep diseminasi ilmu pengetahuan dan diskusi bersama dengan berbasis pada teknologi informasi terkini, sehingga ilmu pengetahuan tetap dapat dimanfaatkan oleh orang yang memiliki keterbatasan waktu dan jarak melalui tekhnologi webinar.
Tujuan
Mendiskusikan upaya kolaborasi lintas sektor yang selama ini sudah berjalan untuk menangani masalah KIA dan gizi
Mendiskusikan tantangan dan kesempatan yang dimiliki oleh sektor kesehatan untuk mengembangkan kolaborasi dengan sektor lain.
Mendiskusikan upaya akselerasi kolaborasi lintas sektor dalam menangani masalah KIA dan gizi
Sasaran Peserta
Anggota jejaring pangan dan gizi
Staf Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan
Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
Kepala Seksi Bina Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan
Gubernus, Bupati/ Walikota, dan camat se-Indonesia
Mahasiswa jurusan Ilmu Gizi/ Gizi Kesehatan se-Indonesia
Dosen, peneliti, dan konsultan di bidang gizi masyarakat
Pemerhati gizi di seluruh Indonesia
Hasil yang diharapkan
Peningkatan pengetahuan oleh semua peserta terkait upaya kolaborasi lintas sektor dalam menangani masalah KIA dan gizi.
Agenda
No
Waktu
Kegiatan
Pembicara
1
09.00 – 09.10
Pengantar diskusi online
Digna Purwaningrum, MPH, PhD (Cand)
2
09.10 – 09.40
Upaya kolaborasi lintas sektor dalam penanganan masalah KIA dan gizi di Indonesia: tantangan dan kesempatan yang dimiliki