Jakarta – Pandemi COVID-19 memengaruhi tatanan kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang, tidak terkecuali layanan pemantauan kesehatan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Banyak Posyandu tutup sejak awal masa pandemi Maret lalu sehingga menghambat pemantauan perkembangan balita dan program pencegahan stunting. Meski demikian, beberapa kegiatan imunisasi tetap dilakukan melalui kerjasama dengan petugas kesehatan/bidan.
Membuat anak mau makan sayur memang tak mudah. Banyak orangtua merasa kewalahan membujuk anaknya agar tak menyingkirkan sayur dari piring mereka. Tapi tahukah Anda, menurut ahli gizi dan Ketua Indonesia Sport Nutrition Association, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, anak yang susah makan sayur sesungguhnya dipengaruhi oleh pola asuh orangtua sejak pemberian makanan pendamping ASI di usia enam bulan.
Samarinda – Stunting lazim dikenal akibat terjadinya gizi buruk atau kekurangan gizi kronis. Biasanya menyerang balita dan ditandai dengan tubuh yang cenderung pendek. Demi mencegah terjadinya stunting, maka bisa dengan memberikan makanan bergizi kepada ibu hamil dan juga balita sehingga tumbuh kembangnya tetap terjaga.
SURABAYA – Kerja keras dan jalan integrasi yang dilakukan Kabupaten Trenggalek dalam menekan stunting mulai membuahkan hasil. Mereka menjadi daerah terbaik yang bisa menurunkan angka stunting di Jawa Timur.
Kabupaten Trenggalek dinobatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Kabupaten terbaik nomor 1 dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Terintegrasi 2020. Ada beberapa indikator yang membuat Kabupaten Trenggalek terpilih menjadi daerah terbaik dalam menurunkan angka stunting.
Layanan Kesehatan yang Bermutu dan Tangguh Terhadap Bencana: Apakah membutuhkan Pendekatan Reformasi Kesehatan?
Sistem Kesehatan di Indonesia mengalami goncangan hebat sepanjang 2020 lalu akibat bencana non alam pandemi COVID-19. Pandemi ini berdampak dan menguji langsung Sistem Kesehatan Nasional dan Daerah (SKN dan SKD), yang mana keduanya diperhitungkan lemah untuk menghadapi ancaman ketahanan kesehatan, bencana alam, maupun bencana non alam seperti saat ini. Dalam menghadapi tantangan berat ini, ada pertanyaannya apakah Pemerintah akan melakukan strategi Reformasi Kesehatan? Apakah pendekatan reformasi ini tepat dilakukan dalam masa pandemi COVID-19 dan sesudahnya? Kegiatan Outlook ini akan mencoba membahas apa yang terjadi di tahun 2020 dan apa yang mungkin akan terjadi pada 2021. Acara diselenggarakan oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM pada Rabu, 13 dan 20 Januari 2021 melalui zoom meeting.
Reportase Seminar Internasional Penurunan Stunting:
Tantangan dan Kisah Sukses di Berbagai Negara
Di Indonesia, permasalahan stunting masih mencari titik terang. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) pada hari Rabu lalu (18/11/2020) telah menyelenggarakan seminar online yang mengangkat permasalahan stunting. Acara dibuka dengan pengantar oleh Prof. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M.Sc (Dekan FKM UI), sambutan oleh Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, PhD (Rektor UI) dan Prof. dr. Endang L Achadi, MPH, Dr.PH (Guru besar FKM UI). Prof. Dr. Muhadjir Effendy, S.Pd, MAP (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI) selaku keynote speaker menyampaikan bahwa permasalahan stunting sangat urgent untuk ditangani.
Pada beberapa tahun terakhir, makan di luar sudah menjadi bagian dari pola hidup. Istilah internasional yang sering digunakan adalah eating out of home (OH). Banyak hal yang mempengaruhi naiknya preferensi masyarakat untuk makan di luar rumah.
Reportase Webinar: Kemitraan Multisektoral untuk Penurunan Stunting di Indonesia
Webinar “Kemitraan Multisektoral untuk Penurunan Stunting di Indonesia” dibuka oleh Mark Fiorello sebagai moderator dengan menampilkan video upaya penurunan stunting oleh 1000 Days Fund. Selanjutnya Menteri Kesehatan Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad. (K) menyapa peserta melalui video pengantar.
Di situasi pandemi COVID-19, hampir semua pekerjaan dialihkan pada sistem online. Namun, ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa dialihkan secara online. Salah satunya adalah pekerjaan di bidang industri makanan. Demi menjaga keamanan pegawai dan konsumen, industri makanan seharusnya menerapkan sistem keamanan makanan
Weight Faltering : Indikator Gangguan Pertumbuhan Anak yang Perlu Diwaspadai
Pemantauan tumbuh kembang anak memerlukan perhatian yang besar dari orang tua. Hal ini menjadi hal yang sangat penting karena akan berdampak pada kesehatan fisik dan mental di masa mendatang. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah pertumbuhan yang tidak memadai, atau sering dikenal dengan istilah ‘weight faltering’.
Strategi Mitigasi COVID-19 bagi Gizi Kesehatan Ibu dan Anak
COVID-19 memberikan efek potensial pada sektor ekonomi, keamanan pangan, serta program deteksi dan penanggulangan masalah kesehatan berbasis komunitas. Diperkirakan bahwa hal ini berefek pada meningkatnya angka malnutrisi/kekurangan gizi pada anak sebesar 10-50% dengan lebih dari ~40.000-2.000.000 kematian anak.
Kerawanan pangan menjadi ancaman besar pada permasalahan kesehatan selama masa pandemi di banyak negara (khususnya negara berkembang). Diperkirakan jumlah angka kerawanan pangan kronis pada Januari 2020 sebesar 135 juta akan menjadi dua kali lipat di akhir 2020, yaitu 265 juta.
Penanganan Stunting secara Multisektoral: Pembelajaran dari Negara Colombia
Stunting masih mejadi masalah utama Indonesia dibidang kesehatan. Permasalahan stunting sangat kompleks, sehingga harus diselesaikan secara lintas sektor atau istilahnya intersectoral actions (ISA).
Manajemen, Pendampingan, Pengawasan, dan Pemantauan Gizi dalam Situasi Pandemi COVID-19
Unicef, bekerjasama dengan Global Nutrition Cluster dan Global Technical Assistance Mechanism for Nutrition (GTAM) mengeluarkan pedoman rekomendasi spesifik bidang gizi untuk manajemen, pengawasan dan pemantauan dalam situasi COVID-19. Dalam situasi ini, perlu adanya inovasi dalam pengembangan untuk pengumpulan, interpretasi, analisis
Bagaimana Aturan BPOM terkait Impor Makanan Instan?
dok: cantika.com
Akhir-akhir ini, ketertarikan masyarakat Indonesia pada makanan instan dari luar negeri meningkat pesat seiring meningkatnya ketertarikan masyarakat pada budaya luar negeri. Cara mendapatkan makanan dari luar negeri pun saat ini tergolong mudah. Namun, apakah setiap makanan impor yang masuk ke Indonesia aman untuk dikonsumsi?
Situasi pandemi COVID-19 menuntut setiap orang untuk lebih banyak beraktifitas di rumah guna menekan persebaran virus. Sebagian besar juga mendapatkan kesempatan untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Kemenkes Terbitkan Buku Pedomam Pelayanan Gizi Masa Pandemi
Gizi menduduki peranan yang penting dalam setiap lini kehidupan. Dalama masa pandemi ini, perhatian akan gizi pada masyarakat perlu ditingkatkan. Dalam situasi pandemi COVID-19, banyak protokol yang perlu diikuti agar pelayanan gizi bagi masyarakat berjalan dengan baik dan aman.
Kemenkes baru saja menerbitkan buku pedoman bagi tenaga kesehatan. Buku yang berisi 44 halaman, yang berjudul “Pedoman Pelayanan Gizi Pada Masa Tanggap Darurat Pandemi COVID-19”. Buku ini merupakan upaya untuk meningkatkan mutu gizi (khususnya bagi kelompok rawan), yaitu ibu hamil, bayi, balita dan remaja.
Penurunan Stunting: Tantangan dan Kisah Sukses di Berbagai Negara
Di Indonesia, permasalahan stunting masih mencari titik terang. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) pada hari Rabu lalu (18/11/2020) telah menyelenggarakan seminar online yang mengangkat permasalahan stunting. Acara dibuka dengan pengantar oleh Prof. Dr. dr. Sabarinah Prasetyo, M.Sc (Dekan FKM UI), sambutan oleh Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, PhD (Rektor UI) dan Prof. dr. Endang L Achadi, MPH, Dr.PH (Guru besar FKM UI). Prof. Dr. Muhadjir Effendy, S.Pd, MAP (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI) selaku keynote speaker menyampaikan bahwa permasalahan stunting sangat urgent untuk ditangani. Intervensi hari ini baru akan terlihat 20 tahun mendatang sehingga diharapkan penanganan saat ini dapat menjadikan modal kedepan.
Reportase Hari Kedua Webinar SDGs Universitas Hasanuddin:
Tantangan Dan Peluang Pencapaian Target Stunting RPJMN 2024 di Era Pandemi COVID-19
Hari Minggu (08/11/2020) merupakan hari kedua webinar SGDs Universitas Hasanuddin. Pada hari kedua webinar dibagi dalam dua kategori yaitu pemaparan materi dan diskusi panel. Di awal kegiatan diawali dengan pidato dari Prof. Dr. Jamaludin Jompa, M.Sc selaku Pembina SDGs Center Universitas Hasanuddin. Beliau berharap upaya bisa berlipat ganda dan lebih canggih dalam menanggulangi stunting untuk mencapai target di situasi pandemi ini. Masalah stunting merupakan masalah kompleks yang harus diselesaikan oleh semua pihak (multi stakeholder) dengan detail dan pembagian tugas yang terencana secara koordinatif.
Reportase Hari Pertama Webinar SDGs Universitas Hasanuddin:
Tantangan Dan Peluang Pencapaian Target Stunting RPJMN 2024 di Era Pandemi COVID-19
Pada hari Sabtu (07/11/2020) lalu, SGDs Center Universitas Hasanuddin mengadakan webinar dengan tema utama ‘Tantangan dan Peluang Pencapaian Target Stunting RPJMN 2024 di Era Pandemi COVID-19’. Tema besar ini dibagi menjadi beberapa tema kecil dengan melibatkan banyak pakar yang kompeten di bidangnya. Kegiatan dibuka dengan pidato dari Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu selaku Rektor Universitas Hasanuddin. Beliau berharap webinar akan melahirkan pemikiran yang tajam dalam menghadapi stunting di era pandemi. Tantangan yang dihadapi lebih kompleks karena penambahan keluarga miskin baru pada kondisi pandemi ini. Pembicara-pembicara dari latar belakang berbeda diharapkan menjadikan webinar berjalan dinamis. UNHAS menunggu ide-ide untuk melahirkan gagasan dan menyusun kerangka kerja. Sehingga akan membantu BAPPENAS dalam penyusunan rencana jangka menengah.
Reportase Hari Kedua Webinar SDGs Universitas Hasanuddin:
Tantangan Dan Peluang Pencapaian Target Stunting RPJMN 2024 di Era Pandemi COVID-19
Hari Minggu (08/11/2020) merupakan hari kedua webinar SGDs Universitas Hasanuddin. Pada hari kedua webinar dibagi dalam dua kategori yaitu pemaparan materi dan diskusi panel. Di awal kegiatan diawali dengan pidato dari Prof. Dr. Jamaludin Jompa, M.Sc selaku Pembina SDGs Center Universitas Hasanuddin.
Reportase Hari Pertama Webinar SDGs Universitas Hasanuddin:
Tantangan Dan Peluang Pencapaian Target Stunting RPJMN 2024 di Era Pandemi COVID-19
Pada hari Sabtu (07/11/2020) lalu, SGDs Center Universitas Hasanuddin mengadakan webinar dengan tema utama ‘Tantangan dan Peluang Pencapaian Target Stunting RPJMN 2024 di Era Pandemi COVID-19’. Tema besar ini dibagi menjadi beberapa tema kecil dengan melibatkan banyak pakar yang kompeten di bidangnya. Kegiatan dibuka dengan pidato dari Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu selaku Rektor Universitas Hasanuddin.
Membawa Bekal : Langkah Sederhana untuk Hidup Lebih Sehat
Makan siang sering menjadi dilema bagi sebagian orang. Tidak sedikit orang yang harus mengorbankan banyak waktu dan tenaga untuk makan siang. Mulai dari menentukan menu, antri di tempat makan, dan mengakses tempat makan/mengambil pesanan.
Pada beberapa tahun terakhir, makan di luar sudah menjadi bagian dari pola hidup. Istilah internasional yang sering digunakan adalah eating out of home (OH). Banyak hal yang mempengaruhi naiknya preferensi masyarakat untuk makan di luar rumah.
Reportase Webinar: Kemitraan Multisektoral untuk Penurunan Stunting di Indonesia
Webinar “Kemitraan Multisektoral untuk Penurunan Stunting di Indonesia” dibuka oleh Mark Fiorello sebagai moderator dengan menampilkan video upaya penurunan stunting oleh 1000 Days Fund. Selanjutnya Menteri Kesehatan Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad. (K) menyapa peserta melalui video pengantar.
Di situasi pandemi COVID-19, hampir semua pekerjaan dialihkan pada sistem online. Namun, ada beberapa pekerjaan yang tidak bisa dialihkan secara online. Salah satunya adalah pekerjaan di bidang industri makanan. Demi menjaga keamanan pegawai dan konsumen, industri makanan seharusnya menerapkan sistem keamanan makanan
Weight Faltering : Indikator Gangguan Pertumbuhan Anak yang Perlu Diwaspadai
Pemantauan tumbuh kembang anak memerlukan perhatian yang besar dari orang tua. Hal ini menjadi hal yang sangat penting karena akan berdampak pada kesehatan fisik dan mental di masa mendatang. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah pertumbuhan yang tidak memadai, atau sering dikenal dengan istilah ‘weight faltering’.
Strategi Mitigasi COVID-19 bagi Gizi Kesehatan Ibu dan Anak
COVID-19 memberikan efek potensial pada sektor ekonomi, keamanan pangan, serta program deteksi dan penanggulangan masalah kesehatan berbasis komunitas. Diperkirakan bahwa hal ini berefek pada meningkatnya angka malnutrisi/kekurangan gizi pada anak sebesar 10-50% dengan lebih dari ~40.000-2.000.000 kematian anak.
Kerawanan pangan menjadi ancaman besar pada permasalahan kesehatan selama masa pandemi di banyak negara (khususnya negara berkembang). Diperkirakan jumlah angka kerawanan pangan kronis pada Januari 2020 sebesar 135 juta akan menjadi dua kali lipat di akhir 2020, yaitu 265 juta.
Penanganan Stunting secara Multisektoral: Pembelajaran dari Negara Colombia
Stunting masih mejadi masalah utama Indonesia dibidang kesehatan. Permasalahan stunting sangat kompleks, sehingga harus diselesaikan secara lintas sektor atau istilahnya intersectoral actions (ISA).
Manajemen, Pendampingan, Pengawasan, dan Pemantauan Gizi dalam Situasi Pandemi COVID-19
Unicef, bekerjasama dengan Global Nutrition Cluster dan Global Technical Assistance Mechanism for Nutrition (GTAM) mengeluarkan pedoman rekomendasi spesifik bidang gizi untuk manajemen, pengawasan dan pemantauan dalam situasi COVID-19. Dalam situasi ini, perlu adanya inovasi dalam pengembangan untuk pengumpulan, interpretasi, analisis
Bagaimana Aturan BPOM terkait Impor Makanan Instan?
dok: cantika.com
Akhir-akhir ini, ketertarikan masyarakat Indonesia pada makanan instan dari luar negeri meningkat pesat seiring meningkatnya ketertarikan masyarakat pada budaya luar negeri. Cara mendapatkan makanan dari luar negeri pun saat ini tergolong mudah. Namun, apakah setiap makanan impor yang masuk ke Indonesia aman untuk dikonsumsi?
Situasi pandemi COVID-19 menuntut setiap orang untuk lebih banyak beraktifitas di rumah guna menekan persebaran virus. Sebagian besar juga mendapatkan kesempatan untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Kemenkes Terbitkan Buku Pedomam Pelayanan Gizi Masa Pandemi
Gizi menduduki peranan yang penting dalam setiap lini kehidupan. Dalama masa pandemi ini, perhatian akan gizi pada masyarakat perlu ditingkatkan. Dalam situasi pandemi COVID-19, banyak protokol yang perlu diikuti agar pelayanan gizi bagi masyarakat berjalan dengan baik dan aman.
Kemenkes baru saja menerbitkan buku pedoman bagi tenaga kesehatan. Buku yang berisi 44 halaman, yang berjudul “Pedoman Pelayanan Gizi Pada Masa Tanggap Darurat Pandemi COVID-19”. Buku ini merupakan upaya untuk meningkatkan mutu gizi (khususnya bagi kelompok rawan), yaitu ibu hamil, bayi, balita dan remaja.
Makan siang sering menjadi dilema bagi sebagian orang. Tidak sedikit orang yang harus mengorbankan banyak waktu dan tenaga untuk makan siang. Mulai dari menentukan menu, antri di tempat makan, dan mengakses tempat makan/mengambil pesanan. Meskipun saat ini sudah banyak yang menyediakan sajian makan siang (terutama pemesanan online), namun tidak jarang yang mengalami kejenuhan karena menu yang relatif mirip dan awareness kesehatan yang meningkat. Terlebih di situasi pandemi, opsi dine in menjadi semakin sulit.