Wasting: Masalah Gizi Serius yang Mengancam Nyawa Anak
Beberapa tahun terakhir ini, pemerintah banyak melakukan edukasi terkait stunting. Awareness masyarakat terhadap stunting semakin tinggi. Namun, terkadang kita jadi kurang aware terhadap anak dengan kondisi wasting. Padahal, jika dilihat dari resikonya anak dengan wasting memiliki ancaman yang lebih besar dalam waktu yang lebih singkat. Resiko terburuk dari wasting adalah kematian.
Dampak Wasting
Wasting merupakan permasalahan kekurangan gizi yang terdiri gizi kurang dan gizi buruk. Beberapa dampak wasting antara lain:
- Rendahnya imunitas
Imunitas yang rendah pada anak wasting mengakibatkan anak mudah terinfeksi penyakit. Selain itu, apabila anak wasting sakit maka beresiko memiliki kondisi yang lebih parah dan lebih sulit sembuh dibandingkan anak dengan status gizi baik.
- Gangguan pertumbuhan fisik
Anak dengan wasting dalam jangka panjang akan memiliki resiko yang lebih tinggi mengalami stunting akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang.
- Gangguan perkembangan otak
Kurangnya asupan gizi esensial pada anak wasting dapat mengakibatkan terhambatnya perkembangan otak yang optimal, kemampuan belajar, serta produktivitas kerja dimasa mendatang.
- Peningkatan resiko penyakit tidak menular
Selain dampak jangka pendek, wasting memiliki dampak jangka panjang. Dampaknya antara lain peningkatan resiko penyakit tidak menular di masa mendatang.
- Kematian
Anak dengan masalah gizi buruk memiliki resiko kematian yang sangat besar, yaitu 12 kali lebih besar dibanding anak dengan gizi baik.
Penyebab dan Cara Menanggulangi Wasting
- Tidak memperoleh ASI eksklusif
ASI eksklusif seharusnya diberikan selama 6 bulan secara cukup tanpa pemberian makanan atau minuman lain. Setelah usia anak 6 bulan, ASI dilanjutkan hingga usia 2 tahun atau lebih dengan didampingi MP-ASI.
- MP-ASI tidak adekuat dan tidak tepat
Memberikan MP-ASI yang diberikan untuk anak memiliki syarat berkualitas, cukup dari segi jumlah, dan frekuensi dengan tepat.
- Sakit pada balita
Balita yang sakit harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat sebelum bertambah parah kondisinya. Sakit yang segera tertangani diharapkan tidak sampai mengganggu tumbuh kembang anak.
- Kekurangan vitamin A
Pemberian vitamin A memiliki peran besar dalam memperkuat daya tahan tubuh anak sehingga mencegah anak mudah sakit yang mengakibatkan wasting. Pemerintah telah menjadikan pemberian vitamin A sebagai program nasional bagi balita.
- Tidak lengkapnya Imunisasi
Imunisasi memegang peranan besar untuk menjaga daya tahan tubuh balita dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
- Tidak menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS)
Kebersihan diri dan lingkungan memiliki dampak besar bagi kesehatan anak. Dengan menerapkan PHBS, anak akan terlindung dari bakteri dan virus penyebab penyakit yang memberi kontribusi pada kejadian wasting.
Baca juga : Liputan Webinar “Kader Posyandu Peduli Wasting” Kerjasama FK-KMK UGM dengan UNICEF.
Penulis : Lisa Rosyida, S.Gz, RD
Editor : Digna Niken Purwaningrum, S.Gz., MPH, Ph.D
Sumber bacaan:
https://www.unicef.org/indonesia/id/gizi/artikel/dampak-wasting-pada-anak
https://www.unicef.org/indonesia/id/gizi/artikel/faktor-penyebab-wasting
https://www.unicef.org/indonesia/id/gizi/artikel/cara-mencegah-wasting