CEGAH DIABETES PADA ANAK
Langkah paling penting dalam pengendalian angka kejadian diabetes adalah dengan upaya pencegahan sejak dini. Mengingat tingginya kenaikan diabetes pada anak di Indonesia sebanyak 70 kali lipat , keluarga harus segera mengambil tindakan dalam upaya pembentukan pola hidup sehat. Apabila seseorang terbiasa pola hidup sehat sejak kecil, maka pola ini dapat terbawa hingga dewasa. Orang tua merupakan pihak yang paling berkontribusi dalam pencegahan diabetes tipe-2. Beberapa upaya pencegahan diabetes dari tingkat keluarga yang dapat dilakukan dari tingkat keluarga antara lain:
- Pencegahan dan Penanggulangan Obesitas
Obesitas harus dicegah sedini mungkin. Namun apabila anak sudah mengalami obesitas, segera ke fasilitan kesehatan untuk segera mendapatkan pertolongan dari ahlinya. Penurunan berat badan pada anak tidak sekedar mengurangi berat badannya, namun juga mempertimbangkan pertumbuhannya.
- Pengaturan Pola Makan
Meskipun anak memiliki faktor resiko yang tinggi, jika pengaturan makan dilakukan dengan baik maka diabetes tipe-2 dapat ditekan semaksimal mungkin. Penting sekali untuk memastikan asupan zat gizi makro dan mikro terpenuhi dengan baik, asupan serat meningkat, dan konsumsi gula yang terkontrol. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain : minum lebih banyak air putih, minimalkan konsumsi minuman manis, makan lebih banyak buah dan sayur, jadikan makanan favorit lebih sehat, libatkan anak dalam membuat makanan yang lebih sehat, makan secara perlahan (perlu waktu 20 menit untuk merasa kenyang), makan di meja makan/tidak sambil menatap layar, belanja makanan bersama, belanja dalam kondisi perut kenyang sehingga mencegah untuk membeli makanan tidak sehat, ajari anak untuk membaca label makanan, makan bersama keluarga sesering mungkin, sajikan makanan dalam dalam porsi kecil, beri reward pada anak dengan apresiasi dibandingkan makanan.
- Melakukan Deteksi Dini pada Anak Jika Memiliki Faktor Resiko Diabetes yang Tinggi
Pemeriksaan gula darah ke dokter dilakukan pada saat anak memasuki usia 10 tahun atau saat memasuki pubertas dan diulangi setiap tiga tahun. Hal ini dilakukan pada anak yang mengalami kelebihan berat badan dan memiliki faktor resiko tinggi diabetes. Beberapa faktor resiko terkena diabetes tipe-2 antara lain mempunyai keluarga dengan diabetes tipe-2, lahir dari ibu dengan diabetes gestasional (diabetes pada masa kehamilan), salah satu dari etnis (Asia-Amerika, Afrika-Amerika, Latin, Native Amerika, Pasifik Islander), mempunyai kondisi yang berkaitan dengan resistensi insulin.
- Menjadi Lebih Aktif
Aktivitas Fisik yang cukup dapat menurunkan resiko diabetes karena berperan bagi tubuh untuk dapat menggunakan insulin dengan lebih baik dan menurunkan resistensi insulin. Selain itu juga bermanfaat dalam menjaga kesehatan fisik secara keseluruhan, dari mengontrol tekanan darah, hingga mendukung kesehatan mental. Beberapa kebiasaan sehat yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes tipe-2 antara lain: anak melakukan setidaknya 60 menit aktivitas fisik, mulai perlahan dan tingkatkan perlahan, mengikuti kelas olahraga bersama orang tua, menjadikan aktivitas fisik lebih menyenangkan, mencoba aktivitas baru, tanyakan anak aktivitas favoritnya, dukung anak untuk bergabung pada klub olahraga, sediakan fasilitas olahraga yang mendukung (misal: jump rope), batasi screen time maksimal 2 jam per hari, rencanakan kegiatan aktif diluar (misal: bersepeda), jalan-jalan bersama keluarga, perbanyak aktivitas di rumah (misal: berkebun, beberes), jadikan kegiatan fisik sebagai kompetisi (misal: kecepatan beberes rumah).
- Pengaturan Pola Hidup yang Lebih Baik saat Remaja Awal
Diabetes tipe-2 pada anak biasanya terdiagnosis pada saat remaja awal. Salah satu penyebabnya adalah hormon yang muncul pada masa pubertas (testosteron dan estrogen) membuat tubuh lebih sulit dalam menggunakan insulin. Sehingga penting sekali mengatur pola hidup sehat pada saat anak memasuki masa remaja. Dan upaya ini harus dilatih sejak anak masih kecil.
Sumber bacaan:
https://www.cdc.gov/diabetes/prevent-type-2/type-2-kids.html