Pengantar Mingguan: 21 Februari 2022
Review Jurnal: Tingginya Resiko Kesehatan Seiring Tingginya Konsumsi Makanan Olahan
Makanan olahan yang saat ini cukup populer di bidang gizi adalah ‘ultra-processed food’. Disebut makanan ultra proses karena melalui proses pengolahan yang cukup panjang. Makanan tersebut diberi bahan tambahan makanan seperti garam, gula, pengawet atau pewarna dalam skala yang besar. Makanan ultra-processed saat ini menjadi sesuatu yang tidak asing lagi di masyarakat semua kalangan.
HOME GARDENING : KETAHANAN PANGAN KELUARGA DI SITUASI PANDEMI
Saat ini pandemi di Indonesia sudah mulai memasuki tahun ketiga. Satu bulan terakhir ini jumlah kasus justru mengalami kenaikan yang signifikan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk menekan efek psikologis akibat pembatasan kegiatan, mayoritas waktu yang hanya di rumah, serta ekonomi yang belum stabil adalah dengan dilakukannya home gardening. Kegiatan home gardening merupakan kegiatan berkebun yang memanfaatkan pekarangan rumah.
PLATFORM LAYANAN FOOD DELIVERY DAN RESIKO KEJADIAN OBESITAS
Beberapa tahun terakhir, teknologi semakin memberikan kemudahan dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah kemudahan dalam memperoleh makanan dengan adanya platform layanan food delivery di Indonesia, diantaranya gofood, grabfood dan shopeefood. Platform layanan food delivery menggunakan model sistem penjualan business-to-consumer (B2C). Kemudahan ini memberikan perubahan pada kebiasaan makan masyarakat.
Review Jurnal : Daging Olahan Berkaitan dengan Peningkatan Resiko Kematian dan Penyakit Kardiovaskular
Jurnal ‘Associations of unprocessed and processed meat intake with mortality and cardiovascular disease in 21 countries [Prospective Urban Rural Epidemiology (PURE) Study]: a prospective cohort study’ merupakan salah satu artikel riset yang populer mulai tahun 2021. Studi tersebut merupakan studi multinasional yang dilakukan di negara berpendapatan rendah, sedang dan tinggi. Hasil studi dipublish di American Journal of Clinical Nutrition.
KEJAR TARGET PENURUNAN STUNTING
Topik permasalahan stunting di Indonesia masih hangat untuk dicarikan solusi. Terlebih setelah diangkatnya topik stunting dalam kegiatan hari gizi nasional (HGN) tahun 2022 pada 25 Januari lalu. Sebanyak 1 dari 4 anak di Indonesia mengalami stunting berdasarkan survey Status Gizi Indonesia 2021, selanjutnya 1 dari 10 anak mengalami gizi kurang. Meskipun di sisi lain obesitas juga mulai menjadi isu yang besar di Indonesia.
Liputan : Percepatan Penurunan Stunting
Pada hari Rabu lalu (26 Januari 2022) telah terselenggara gelar wicara ahli (expert meeting) dengan topik ‘Percepatan Penurunan Stunting’. Topik ini selaras dengan topik hari gizi nasional yang diperingati pada tanggal 25 Januari lalu, yaitu ‘Cegah Stunting dan Obesitas’. Kegiatan dibuka oleh Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS (Ketua Umum Indo HCF, KREKKI dan IKKESINDO) serta dimoderatori oleh Dr. Minarto, MPS (DPP Persagi) dan Sugeng Eko Irianto, MPS, PhD (KMK-IKKESINDO).
Semarak Hari Gizi Nasional 2022
Januari merupakan bulan yang spesial di bidang gizi di Indonesia. Hal ini dikarenakan setiap tanggal 25 Januari diperingati sebagai hari gizi nasional. Tahun ini merupakan hari gizi nasional yang ke-62. Slogan yang digunakan adalah ‘Gizi Seimbang, Keluarga Sehat, Negara Kuat’. Tema yang diambil pada hari gizi nasional tahun ini adalah ‘Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas’. Stunting dan obesitas merupakan permasalahan gizi yang masih menjadi PR besar bagi Indonesia.
MALNUTRISI DI RUMAH SAKIT
Malnutrisi merupakan kondisi medis yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi karena berkurangnya asupan atau kebutuhan nutrisi yang berlebihan. Salah satu tantangan besar bagi pasien yang sedang menjalani rawat inap di rumah sakit adalah malnutrisi rumah sakit (MRS). MRS merupakan malnutrisi yang terjadi pada pasien selama masa perawatan di rumah sakit.
Skrining Gizi Lansia
Lanjut usia (lansia) merupakan kelompok yang rentan mengalami permasalahan kesehatan. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan kemampuan fisik karena penuaan. Untuk menunjang kesehatan lansia, diperlukan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta pelayanan rujukan. Pelayanan kesehatan lansia meliputi kesehatan jasmani, rohani maupun sosial.
Liputan Webinar: Pengembangan Program dan Penyampaian Layanan Gizi Pra-Konsepsi
Pagi hari ini (28/12/21) telah terselenggara webinar dengan tema ‘Pengembangan Program dan Penyampaian Layanan Gizi Pra-Konsepsi‘. Webinar diselenggarakan oleh Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi FK-KMK UGM. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dengan mengundang empat pembicara dari beberapa bidang terkait sehingga dapat mengupas program layanan gizi pra-konsepsi dengan detail. Beberapa pembicara tersebut adalah Dr.rer.nat.dr. B. J. Istiti Kandarina (Dosen Departemen BEPH FKKMK UGM), dr. Esti Kurniasih (Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman), H. Jaenudin, S.Ag, M.SI (Seksi Bimbingan Masyarakat Kementrian Agama Kabupaten Sleman), dan Vonny Persulessy, SKM, MPH (Puskesmas Twano Entrop, Dinas Kesehatan Kota Jayapura, DPC Persagi Kota Jayapura). Kegiatan dimoderatori oleh Digna Purwaningrum, S.Gz., MPH, PhD (Dosen FKKMK UGM).
Waspada Obesitas pada Anak
Selain angka obesitas pada dewasa yang terus mengalami peningkatan yang signifikan, obesitas pada anak juga mengalami peningkatan yang memprihatinkan. 41 juta anak dibawah 5 tahun mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.
Ironi Obesitas di Indonesia
Semakin hari, kemudahan terhadap akses makanan di Indonesia mengalami peningkatan. Berbagai upaya dilakukan para penjual dengan penawaran menarik diiringi dengan berbagai kemudahan memperoleh makanan bercita rasa tinggi. Namun, hampir semua makanan yang tersedia tersebut adalah makanan tinggi kalori, tinggi lemak, dan tinggi gula.