PLATFORM LAYANAN FOOD DELIVERY DAN RESIKO KEJADIAN OBESITAS
Beberapa tahun terakhir, teknologi semakin memberikan kemudahan dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah kemudahan dalam memperoleh makanan dengan adanya platform layanan food delivery di Indonesia, diantaranya gofood, grabfood dan shopeefood. Platform layanan food delivery menggunakan model sistem penjualan business-to-consumer (B2C). Kemudahan ini memberikan perubahan pada kebiasaan makan masyarakat. Sebelum adanya platform layanan ini, membeli makanan di luar membutuhkan banyak tenaga dan waktu. Setelah adanya platform layanan ini, banyak kemudahan dan kenyamanan yang diperoleh para penggunanya, diantaranya adalah opsi makanan yang lebih banyak, metode praktis, banyak promo, hemat waktu, hemat tenaga dan dapat membantu memesankan orang lain. Terlebih di situasi pandemi, pembatasan mobilitas membuat mayarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah memicu orang untuk membeli makanan menggunakan platform layanan food delivery.
Perubahan kebiasaan makan masyarakat dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Membeli makanan dari luar lebih mudah dan enak menjadi lebih menjanjikan dibandingkan dengan memasak sendiri. Hal yang disayangkan adalah makanan dan minuman yang dijual di platform layanan food delivery didominasi oleh makanan dan minuman tinggi kalori serta rendah akan kandungan gizi mikronutrien. Hal ini dapat meningkatkan resiko meningkatnya angka obesitas di Indonesia.
Penelitian yang telah dilakukan di Universitas Diponegoro menunjukkan bahwa 97.1% responden pengguna platform layanan food delivery memiliki skor kualitas diet yang rendah. Hal ini dikarenakan responden memiliki asupan tinggi lemak, rendah serat (buah, sayur) dan rendah mikronutiren, yaitu kurang dari 50% kebutuhan. Sementara itu, sebanyak 34,4% responden memiliki asupan lemak total tinggi (>120%) dan lemak jenuh tinggi (>7%). Makanan yang mendominasi digemari oleh konsumen adalah makanan yang digoreng dan dibakar serta minuman manis.
Adanya platform layanan food delivery di China dijadikan sebagai sistem pemantauan untuk pengendalian obesitas yang terus meningkat. Lalu bagaimana dengan kebijakan di Indonesia? Lalu upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengendalikan obesitas karena kondisi ini?
Sumber Bacaan:
Cong Na, Zhao Ai, Gong Peng. 2021. Food Delivery Platform: A Potential Tool for Monitoring the Food Environment and Mitigating Overweight/Obesity in China. Frontiers in Nutrition (8): 1-6. DOI=10.3389/fnut.2021.703090
Karunianingsih, DA. 2020. Mediatisasi jasa layanan makanan melalui aplikasi gofood dan grabfood. Jurnal Penelitian Komunikasi Vol. 23 No. 2: 129-142.
Maretha, FY., Margawati, Ani., Wijayanti, HS., Dieny, FF. Hubungan penggunaan aplikasi pesan antar makanan online dengan frekuensi makan dan kualitas diet mahasiswa. Journal of Nutrition College. Vol. 9, No. 3: 160-168.