“Buku Kesehatan Ibu dan Anak 2024 Hadir dengan Segudang Inovasi”
Tahun 2024 ini, Kemenkes mengeluarkan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) yang berbeda jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Pada buku lama beberapa tahun sebelumnya, edukasi di dalamnya tidak banyak mengalami perbedaan dan kurang menarik. Adanya buku KIA terbaru tahun 2024 muncul dengan mengejutkan seperti membawa angin segar. Apa saja bedanya?
Desain
Pada tahun-tahun sebelumnya, buku KIA tidak banyak mengalami banyak perubahan. Dari segi cover, buku hanya berbeda pada warna baju ilustrasi. Sementara pada edisi 2024 ini, buku memiliki desain yang sangat menarik. Ilustrasinya menyesuaikan desain yang saat ini cocok sekali digunakan oleh orang tua muda, khususnya generasi milenial dan gen z yang saat ini sudah menjadi orang tua.
Konten Edukasi
Sangat lengkap bagi ibu maupun anak
Dari segi kelengkapan edukasi, penjelasan edukasi sangatlah detail. Dalam buku KIA yang baru dijelaskan materi terkait kesehatan ibu dan anak secara berurutan dan lengkap sejak masa kehamilan hingga anak bisa mandiri.
Bahasa mudah dipahami
Selain lengkap, bahasa yang digunakan juga sederhana sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
“Cukupkah perhatian bagi ibu hanya sehari dalam satu tahun?”
Bulan Desember sangat kental dengan hari ibu. Namun, sayangnya secara simbolis hari ibu hanya diperingati satu hari dalam satu tahun. Padahal dalam keluarga, ibu memiliki peranan yang sangat besar bagi keluarga. Selain hanya diperingati sehari dalam setahun, kesehatan ibu juga sering terabaikan. Anggaplah dalam contoh kecil, ketika seorang ibu melahirkan. Seberapa banyak yang peduli pada ibu? Hampir semuanya fokus pada sang anak. Bahkan akhir-akhir ini semakin banyak ibu yang menceritakan bahwa dirinya mengalami post partum blues. Kondisi yang sebenarnya mengancam keamanan ibu dan bayinya. Bagaimana dengan kesehatan ibu dalam hal yang lain?
Lingkungan kita saat ini penuh dengan gempuran makanan kemasan yang tidak sehat, khususnya ultra processed food (UPF). Sebenarnya tidak semua makanan kemasan itu buruk bagi kesehatan. Karena ada beberapa makanan kemasan yang dikemas hanya untuk keamanan. Kita bisa menilainya sebelum mengkonsumsinya dengan melihat beberapa poin penting, diantaranya:
Usia sekolah merupakan masa anak-anak yang memiliki tantangan tersendiri. Anak mulai banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Selain waktu di rumah yang semakin terbatas, pemantauan tumbuh kembang anak usia sekolah juga mulai jarang diperhatikan. Terlebih pola makan juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Berikut poster edukasi gizi “Tips Sehat Anak Sekolah”. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan bagi anak sekolah antara lain:
Angka stunting di Indonesia masih masuk dalam kategori tinggi.Konsumsi protein hewani anak Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dipengaruh oleh banyak faktor, salah satunya adalah kuragnya pengetahuan. Pada poster ini disajikan jenis-jenis protein hewani serta ukurannya untuk memperoleh 1 porsi protein hewani.
Belum lama ini sosial media ramai dengan pembahasan kunjungan beberapa pejabat negara ke Negara Swedia untuk meninjau program makan siang gratis bagi siswa. Banyak sekali kontra dibandingkan setuju yang muncul dari masyarakat. Misalnya saja, apakah program makan siang gratis bagi siswa itu sebenarnya benar-benar dibutuhkan dan menjawab permasalahan yang ada di Indonesia? Mengapa harus Negara Swedia yang dituju mengingat kondisi negaranya tidak tampak apple to apple? Apakah harus melakukan kunjungan secara offline mengingat biaya yang dikeluarkan begitu besar? Dan banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang menunjukkan kontra. Mari kita kenali sedikit terkait program makan siang siswa di negara Swedia!
Perhatian akan peran gizi dalam bidang olahraga di Indonesia semakin meningkat. Pada tahun 2021, Kementerian Kesehatan RI menerbitkan buku yang berjudul ‘Panduan Pendampingan Gizi pada Atlet’. Buku ini mencakup tata cara pendampingan dan asuhan gizi yang tepat bagi atlet dari berbagai cabang olahraga.
Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
dan Pemberian Makan pada Balita dan Anak Prasekolah
Tim Kerja Kesehatan Balita dan Anak Prasekolah dibawah Direktorat Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI menyusun modul pelatihan SDIDTK dan konseling pemberian makan bagi tenaga kesehatan terlatih.
“Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan Balita 6-59 bulan”
Belum lama ini sedang ramai disosial media, seorang ibu memberikan makan terlalu dini pada bayinya dan mempublikasikannya. Hal ini menjadi keprihatinan bersama. Pentingnya pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita usia 6-59 bulan perlu semakin digencarkan. Pada tahun 2024 ini, Kementrian Kesehatan RI mempublikasikan ‘Buku Saku Kader Kesehatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan Balita 6-59 bulan’.
Isu makan siang bagi siswa dalam penanggulangan stunting semakin menarik sejak diumumkannya Prabowo Subianto selaku presiden terpilih pada pemilu 2024. Program utama yang sangat diunggulkan oleh Prabowo di bidang kesehatan adalah program makan siang bagi siswa PAUD sampai SMA/SMK, santri, dan ibu hamil sebagai upaya untuk menanggulangi stunting.