Liputan Webinar: Pengembangan Program dan Penyampaian Layanan Gizi Pra-Konsepsi
Pagi hari ini (28/12/21) telah terselenggara webinar dengan tema ‘Pengembangan Program dan Penyampaian Layanan Gizi Pra-Konsepsi‘. Webinar diselenggarakan oleh Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi FK-KMK UGM. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dengan mengundang empat pembicara dari beberapa bidang terkait sehingga dapat mengupas program layanan gizi pra-konsepsi dengan detail. Beberapa pembicara tersebut adalah Dr.rer.nat.dr. B. J. Istiti Kandarina (Dosen Departemen BEPH FKKMK UGM), dr. Esti Kurniasih (Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman), H. Jaenudin, S.Ag, M.SI (Seksi Bimbingan Masyarakat Kementrian Agama Kabupaten Sleman), dan Vonny Persulessy, SKM, MPH (Puskesmas Twano Entrop, Dinas Kesehatan Kota Jayapura, DPC Persagi Kota Jayapura). Kegiatan dimoderatori oleh Digna Purwaningrum, S.Gz., MPH, PhD (Dosen FKKMK UGM).
Pada awal acara Dr.rer.nat.dr. B. J. Istiti Kandarina memaparkan pentingnya calon pengantin wanita sebagai sasaran utama untuk mendapatkan intervensi gizi pra-konsepsi karena merupakan calon ibu hamil. Masa pra-konsepsi (usia 2-4 bulan sebelum hamil, sampai dengan 4 bulan pertama kehamilan) mempengaruhi kehamilan yang sehat dan kualitas bayi yang dilahirkan. Perlu adanya koordinasi antar sektor, penyelenggara pelayanan terpadu pra-konsepsi, dukungan regulasi, serta ketersediaan sumber daya dan sumber dana. Digna Purwaningrum, S.Gz., MPH, PhD menambahkan bahwa selain calon pengantin, penting juga untuk memberikan pendampingan pada pengantin baru.
Pembicara kedua yaitu dr. Esti Kurniasih memaparkan program unggulan Kabupaten Sleman untuk periode pra-konsepsi. Dinas Kabupaten Sleman telah melakukan intervensi gizi spesifik pada semua golongan umur untuk mencapai taraf kesehatan masyarakat terbaik. Kelompok umur untuk program kesehatan wanita terbagi menjadi enam, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita, usia sekolah, remaja dan usia produktif, serta lansia. Kegiatan untuk mendukung periode pra-konsepsi yang sehat disasar pada kelompok umur remaja dan usia produktif. Program yang dilakukan antara lain kespro remaja, konseling gizi dan suplementasi Fe. Program unggulan suplementasi Fe disebut dengan Tim Gerakan Tanggulangi Anemia Remaja dan Thalasemia (GeTAR Thala).
Dari bidang non-kesehatan, H. Jaenudin, S.Ag, M.SI memaparkan akan kondisi perkawinan yang terjadi di Kabupaten Sleman. Banyak fakta yang tidak menyenangkan terjadi di lapangan. Fakta ini mengakibatkan periode pra-konsepsi terabaikan, yaitu pernikahan di bawah umur dan hamil diluar nikah. Pada tahun 2021, pernikahan dibawah umur mencapai 15% dan hamil diluar nikah mencapai lebih dari 20% dari sekitar 7000 perkawinan dalam setahun. Hal ini menjadi tantangan yang sangat besar untuk mencapai periode pra-konsepsi yang optimal.
Di akhir acara, Vonny Persulessy, SKM, MPH memaparkan kegiatan yang telah dilakukan di Puskesmas Twano Entrop Kota Jayapura untuk mendukung periode pra-konsepsi. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan antara lain program gizi terintegrasi, KIA/KB, UKS, Posbindu/Posyandu Remaja, Kespro/PKPR, serta PERKESMAS. Dengan adanya kegiatan webinar ini, diharapkan dapat menstimulasi program layanan gizi pra-konsepsi di berbagai daerah lain di Indonesia.