Manajemen, Pendampingan, Pengawasan, dan Pemantauan Gizi dalam Situasi Pandemi COVID-19

Unicef, bekerjasama dengan Global Nutrition Cluster dan Global Technical Assistance Mechanism for Nutrition (GTAM) mengeluarkan pedoman rekomendasi spesifik bidang gizi untuk manajemen, pengawasan dan pemantauan dalam situasi COVID-19. Dalam situasi ini, perlu adanya inovasi dalam pengembangan untuk pengumpulan, interpretasi, analisis dan pengelolaan data gizi yang berkelanjutan mengingat kita harus memenuhi prinsip ‘physical distancing’. Sehingga diharapkan pelacakan kasus kekurangan gizi dan pemantauan layanan berjalan dengan baik. Beberapa pesan penting dan aktifitas prioritas dalam pelaksanaan di lapangan:

  1. Kelola physical distancing dan gunakan cara alternatif dalam pengambilan data.
  2. Pastikan koordinasi aktifitas informasi gizi.
  3. Maksimalkan pemanfaatan data dan sistem informasi yang ada.
  4. Informasi dan laporan harus relevan dan mudah diakses.

Pengelolaan fungsi sistem data rutin serta eksplorasi penerapan dan penggunaan mobile tecnology, survey berbasis web atau e-platform perlu mendapatkan dukungan. Data terbaru sebaiknya mudah diakses oleh semua dan harus tersedia di area berikut:

  1. Nutrition Outcomes

    Prevalensi wasting, stunting, overweight, defisiensi mikronutrien, dll.

  2. Contributing Factors

    Praktek pemberian makan bayi dan anak, asupan gizi anak, kematian, akses ke kesehatan, ketahanan pangan keluarga, praktek pemberian makan dan perawatan, dll.

  3. Existing Programmes and Available Data

    Cakupan poin dan data kinerja program gizi dan terkait, yaitu data imunisasi, suplementasi mikronutrien, perlindungan sosial, dll.

Pada pengumpulan data dengan interaksi secara personal di situasi pandemi, ada beberapa poin utama yang perlu diperhatikan. Kunjungan rumah, skrining, pengukuran antropometri, memerlukan tindakan khusus untuk pencegahan dan pengendalian infeksi, diantaranya:

  1. Memastikan pengumpul data tetap di rumah apabila menunjukkan gejala COVID-19.
  2. Mencuci alat ukur antropometri menggunakan sabun (papan pengukur tinggi badan dan timbangan elektronik) dan menggunakan chlorin untuk alat pengukur lingkar lengan. Pembersihan dilakukan setiap selesai suatu pengukuran, serta antar pengukuran.
  3. Memastikan jarak fisik yang aman antara ibu/pengasuh dan anak.
  4. Memastikan pengumpul data menggunakan masker dan sarung tangan ketika melakukan pengukuran.
  5. Mengatur ulang posisi pengumpul data yang aman.
  6. Melatih pengumpul data tentang cara mempraktikan tindakan pengukuran yang menerapkan prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi.
  7. Desinfeksi atau cuci tangan pengumpul data antar pengukuran.
  8. Desinfeksi secara rutin permukaan yang tersentuh.

Pengumpulan data dapat dipertimbangkan dengan cara lain, yaitu melakukan pengukuran status gizi anak secara mandiri.  Ibu/pengasuh dibekali dengan alat ukur antropometri dan pedoman penggunaan, serta diberikan pelatihan. Dengan demikian, pemantauan status gizi anak akan lebih mudah dan awareness orang tua akan status gizi  juga meningkat.

 Sumber bacaan:

Unicef, Global Nutrition Cluster, GTAM. 2020. Nutrition Information Management, Surveillance and Monitoring in the Context of COVID-19. Brief No.3.

Leave a comment

Dampak Covid