Hubungan Ketahanan Pangan Keluarga dengan Status Gizi Balita

(Studi di Desa Palasari dan Puskesmas Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang)

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan ketahanan pangan dengan status gizi balita dan ragam upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam penanggulangan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Legok, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.

Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi ketersediaan pangan yang cukup bagi setiap orang pada setiap saat dan setiap individu yang mempunyai akses untuk memperolehnya, baik secara fisik maupun ekonomi. Fokus ketahanan pangan juga meliputi ketersediaan dan konsumsi pangan tingkat daerah dan rumah tangga, dan bahkan bagi inidvidu dalam memenuhi kebutuhan gizinya.

UU No 7 Tahun 1996 tentang Pangan menyatakan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah mauoun mutu, aman, merata dan terjangkau. Ketahanan pangan sangat penting karena mempengaruhi status gizi masyarakat itu sendiri. Jika ketahanan pangan kurang maka status gizi otomatis menjadi kurang dan menyebabkan turunnya derajat kesehatan.

Status gizi sangat erat kaitannya dengan ketahanan pangan. Di kabupaten Tangerang menunjukkan bahwa jumlah gizi buruk di Banten pada 2014 mencapai 1244 balita. Pengertian gizi buruk sendiri adalah status gizi yang didasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U) <-3 SD (standar deviasi) atau sama dengan severly underweight.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan kualitatif dan kualitatif dengan metode penelitian cross sectional karena pada penelitian ini variabel independen dan dependen diamati pada waktu yang sama. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Palasari, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang dan Puskesmas Legok. Desa ini dipilih karena terdapat banyak anak yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan memberikan kuesioner kepada ibu/orang tua anak balita tersebut.

Program peningkatan gizi masyarakat atau balita di Puskesmas Legok dilaksanakan secara harian, bulanan dan tahunan. Program harian meliputi: peningkatan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif tanpa makanan dan minuman tambahan untuk bayi sampai umur 6 bulan. Program bulanan adalah pemantauan perkembangan berat badan balita, penimbangan badan balita, yaitu pengukuran berat badan balita untuk mengetahui pola pertumbuhan dan perkembangan peningkatan berat badan balita dan perkembangannya. Program tahunan meliputi pemantauan status gizi dan asupan gizi balita

Penelitian yang dilakukan di Desa Palasari menunjukkan adanya status gizi buruk dan kurang serta status gizi baik, sebagai akibat dari dari bagaimana suatu keluarga menerapkan suatu prinsip hidup sehat dengan status gizi baik. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam masyarakat adalah meningkatkan kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam mewujudkan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan dari waktu ke waktu. Pembangunan ketahanan pangan pada hakikatnya adalah masyarakat yang terlibat dalam pembangunan ketahanan pangan meliputi produsen, pengusaha, konsumen, aparatur pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat.

Selengkapnya

Leave a comment

Dampak Covid