Makan Bergizi di Saat Kenaikan Harga BBM
Dalam skala kecil yaitu rumah tangga, kenaikan BBM tentu berpengaruh ke pembelanjaan bahan makanan sehari-hari. Hal ini sangat terasa terutama bagi keluarga berpenghasilan menengah ke bawah. Agar keluarga tetap sehat, penting bagi keluarga agar lebih bijak dalam mengelola keuangan agar kebutuhan akan kesehatan terpenuhi. Kebutuhan terkait kesehatan keluarga yang esensial untuk dipenuhi adalah makanan bergizi.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan agar alokasi makanan bergizi tetap terpenuhi antara lain dengan mengurangi pengeluaran konsumtif, memaksimalkan penggunaan kendaraan dalam satu rumah, menggunakan transportasi non BBM, mengurangi kegiatan di luar rumah yang tidak penting, memasak sendiri, merencanakan menu keluarga, merencanakan daftar belanja.
Alokasi untuk terpenuhinya makanan bergizi bagi keluarga merupana prioritas yang harus dipenuhi oleh keluarga. Meningkatnya keperluan berbagai kebutuhan, menuntut keluarga lebih kreatif dalam mengalokasikan keuangan. Dengan mempersiapkan makan sendiri di rumah, maka pengeluaran keluarga untuk makanan akan lebih hemat. Untuk dapat mempersiapkan makanan yang bergizi, sangat penting untuk merencanakan menu keluarga dan daftar belanja. Apa yang akan dikonsumsi sudah terencana jauh-jauh hari. Selain dana belanja yang lebih terukur, maka resiko bahan makanan maupun makanan yang terbuang akan lebih minim pula. Dengan merencanakan anggaran daftar belanja, pemenuhan zat gizi makro maupun mikro juga dapat terpenuhi dengan lebih baik. Akan lebih baik lagi, jika memiliki pekarangan rumah yang lebih, bahan makanan juga dapat didukung dari lahan sendiri.
Untuk dapat merencanakan menu keluarga yang bergizi, penting bagi keluarga untuk memahami ilmu gizi. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mendaftar bahan makanan yang dibutuhkan keluarga yang terdiri dari sumber karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur dan buah. Sumber karbohidrat tidak hanya berasal dari nasi, namun keluarga dapat memvariasikan bahan makanan lain seperti ubi, kentang, singkong, jagung, talas, dll. Sumber protein juga dapat dipenuhi dengan mevariasikan protein hewani dan nabati. Sumber protein hewani yang cenderung mahal dapat diminimalkan frekuensinya dengan meningkatkan jumlah variasi sumber protein nabati. Misalnya saja untuk menekan pengeluaran bahan makanan daging, maka sumber protein dapat diperoleh dari beberapa bahan makanan yang lebih hemat seperti telur, tempe, kacang merah, kacang tanah, dll. Keluarga dapat merencanakan sumber protein yang lebih hemat dengan lebih banyak melibatkan sumber protein nabati. Untuk sayur dan buah, dapat dipilih bahan makanan yang sedang musim sehingga harganya akan lebih murah. Poin penting untuk pengehematan biaya makan untuk tetap memperoleh makanan bergizi adalah memvariasikan bahan makanan sebanyak mungkin dan merencanakannya.
Sumber bacaan:
https://disketapang.bantenprov.go.id/Berita/topic/177
https://promkes.kemkes.go.id/?p=7358
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/173986