Efek Jangka Panjang Pandemi pada Gizi Anak
Memasuki tahun ketiga pandemi COVID-19, dampak ke berbagai sektor semakin terasa. Disektor kesehatan, salah satu kelompok yang memperoleh dampak besar adalah anak-anak. Meskipun dampak yang diperoleh tidak langsung, namun efek jangka panjang yang diakibatkan cukup besar. Beberapa efek pandemi bagi anak-anak diantaranya kualitas diet yang buruk, gangguan kesehatan mental, isolasi sosial, adiksi layar, serta keterbatasan akses ke sekolah dan fasilitas kesehatan. Krisis ini memberikan implikasi pada kesehatan masyarakat yang memiliki konsekuensi seumur hidup pada anak-anak yang jauh melampaui dampak negatif virus.
Pada tahun 2021 lalu, International Journal for Equity in Health mempublikasikan jurnal yang berjudul ‘A hidden side of the COVID-19 pandemic in children: the double burden of undernutrition and overnutrition’. Jurnal tersebut mendiskusikan efek potensial pandemi terhadap gizi dan gaya hidup anak. Riset menunjukkan bahwa efek pandemi yang ditimbulkan berbeda pada kondisi ekonomi negara yang berbeda. Di negara miskin, pandemi berefek memperburuk kondisi malnutrisi (undernutrition), namun di negara negara berpenghasilan menengah dan tinggi meningkatkan angka obesitas. Hal ini terjadi terutama di antara kelompok-kelompok rentan, sehingga memperlebar kesenjangan kesehatan dan kesenjangan sosial. Selain permasalahan kekurangan dan kelebihan gizi makro, pandemi juga mengakibatkan hidden hunger, yaitu kekurangan gizi mikro seperti vitamin dan mineral. Beberapa riset yang dilakukan di beberapa negara yang dideskripsikan dalam jurnal ini mengungkapkan bahwa terdapat kenaikan konsumsi minuman manis, keripik kentang, daging merah, junk food, gorengan dan makanan manis. Dilaporkan juga terdapat penurunan konsumsi makanan segar, buah dan sayur. Dari segi gaya hidup, terdapat penurunan aktivitas fisik, peningkatan aktifitas sedentary, peningkatan makan sebagai respon terhadap kebosanan dan peningkatan kecemasan. Dibalik banyaknya efek negatif yang diakibatkan, lockdown juga memberikan peluang baik pada beberapa orang, diantaranya peningkatan konsumsi masakan rumahan dan peningkatan aktivitas fisik untuk hidup yang lebih sehat.
Kondisi finansial yang memburuk akibat pandemi mengakibatkan lebih banyak keluarga yang jatuh miskin, yang pada akhirnya berdampak pada penyediaan makan keluarga. Makanan yang dipilih menjadi lebih murah dan tidak sehat akibat prioritas untuk alokasi lain seperti sewa dan kesehatan. Dari kondisi yang ada tersebut, dibutuhkan langkah-langkah efektif dari berbagai pihak untuk menjamin hak-hak dasar bagi anak, diantaranya gizi, kesehatan dan perkembangan yang optimal.
Sumber bacaan:
Zemrani, B., Gehri, M., Masserey, E. et al. A hidden side of the COVID-19 pandemic in children: the double burden of undernutrition and overnutrition. Int J Equity Health 20, 44 (2021). https://doi.org/10.1186/s12939-021-01390-w.