Ironi Obesitas di Indonesia
Semakin hari, kemudahan terhadap akses makanan di Indonesia mengalami peningkatan. Berbagai upaya dilakukan para penjual dengan penawaran menarik diiringi dengan berbagai kemudahan memperoleh makanan bercita rasa tinggi. Namun, hampir semua makanan yang tersedia tersebut adalah makanan tinggi kalori, tinggi lemak, dan tinggi gula. Sehingga, kondisi ini memunculkan ironisme yang semakin menguat yaitu melejitnya angka obesitas. Dari data Riskesdas (2018) tahun 2007 dibandingkan tahun 2018 menunjukkan angka yang memprihatinkan. Obesitas pada dewasa sebesar 10,5% meningkat menjadi 21,8%; berat badan lebih sebesar 8,6% meningkat menjadi 13,6%, obesitas sentral (diukur dari lingkar perut) sebesar 18,8% meningkat menjadi 31%. Selain pada dewasa, angka obesitas pada anak dan remaja juga mengalami peningkatan. Kondisi ini semakin memprihatinkan lagi, karena obesitas pada anak menunjukkan bahwa anak memiliki resiko kesakitan yang lebih awal pada saat dewasa.
Kondisi ini merupakan krisis kesehatan global karena obesitas merupakan penyebab utama peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) pada orang dewasa. Obesitas menjadi pemacu kejadian gangguan pembuluh darah, hipertensi, stroke, diabetes mellitus, kejadian kanker, dan premature death (kematian dini). Setidaknya 2,8 juta orang per-tahun meninggal karena overweight atau obesitas. Dari segi biaya kuratif di fasilitas kesehatan, orang dengan obesitas yang menjalani perawatan membutuhkan biaya yang lebih besar.
Perlu adanya kerjasama antar pemerintah, partner internasional, kelompok sipil, NGO dan sektor privat untuk berperan dalam perkembangan obesitas. UNICEF dan WHO menyerukan undang-undang dan kebijakan yang mengekang akses ke makanan dan minuman yang tidak sehat dengan cara pemberlakuan pajak pada minuman manis dan pelabelan kemasan untuk identifikasi makanan tidak sehat. Selain itu, industri makanan juga perlu komitmen untuk memproduksi pilihan makanan yang lebih sehat dan terjangkau.
Sumber bacaan:
Riskesdas. 2018. Laporan Nasional 2018, Badan Penelitian dan Pengembangan. Kesehatan Departemen Kesehatan.
https://www.who.int/news-room/facts-in-pictures/detail/6-facts-on-obesity