Makan di Luar Rumah: Kerugian dan Solusinya
Pada beberapa tahun terakhir, makan di luar sudah menjadi bagian dari pola hidup. Istilah internasional yang sering digunakan adalah eating out of home (OH). Banyak hal yang mempengaruhi naiknya preferensi masyarakat untuk makan di luar rumah. Restoran saat ini semakin banyak menyediakan jumlah dan variasi makanan yang bisa dipilih. Selain itu makan di luar didukung oleh suasana menyenangkan. Makan di luar berkaitan dengan asupan energi, kualitas diet, dan status sosial ekonomi. Pada remaja dan dewasa muda, makan di luar berkaitan dengan asupan total energi yang lebih tinggi. Pada ekonomi lemah, makan di luar berkaitan dengan semakin rendahnya kualitas makanan. Bagaimanakah makan di luar apabila ditelisik dari segi kesehatan?
Mayoritas makanan yang disediakan di luar rumah adalah jenis fast food. Makanan-makanan tersebut memiliki kandungan energi yang tinggi yang berasal dari lemak. Kondisi ini berkaitan erat dengan kejadian peningkatan berat badan secara berlebih dan obesitas. Di Amerika Serikat dan banyak negara berkembang, saat ini sedang banyak memiliki permasalahan epidemi terkait konsumsi makanan (misalnya: diabetes, obesitas dan penyakit jantung) karena kuantitas makanan yang meningkat. Kejadian obesitas harus ditekan karena dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian.
Selain tingginya kalori, makan di luar juga memiliki kualitas makanan yang rendah karena berkaitan dengan rendahnya asupan zat gizi mikro, khususnya vitamin C, kalsium dan zat besi. Hal ini dikarenakan hanya sedikit makanan di luar yang mengandung sayur dan buah. Rendahnya asupan zat gizi mikro berkaitan dengan defisiensi zat gizi. Kondisi ini mempertajam efek negatif dari makan di luar. Namun, belum banyak orang yang tahu dan menyadari akan bahaya ini.
Peningkatan pengetahuan akan makanan sehat harus selalu diusahakan agar memudahkan dan membuat kecenderungan untuk memilih makanan yang sehat ketika makan di luar. Selain itu, pengetahuan akan makanan sehat juga mendorong keinginan untuk makan di rumah. Kesulitan yang dihadapi oleh orang-orang yang sering makan di luar rumah antara lain karena kurangnya kemampuan untuk mempersiapkan makanan di rumah. Beberapa solusi yang dapat dilakukan yaitu:
- Rencanakan untuk memasak secara rutin.
Kegiatan memasak merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan terus menerus. Mulailah dengan merutinkan memasak setidaknya 2-3 kali dalam satu minggu.
- Mulailah memasak dengan resep yang mudah.
- Gunakan alat memasak yang sederhana namun berkualitas.
- Baca buku resep dan lihatlah video memasak untuk mempelajari tekniknya.
- Pelajari skill dasar memotong makanan.
- Mengenal bahan makanan dan fungsinya.
- Meningkatkan skill memasak masakan baru secara bertahap.
- Segera bersihkan dapur begitu selesai memasak.
- Luangkan waktu untuk menikmati makanan yang telah dimasak untuk memahami apa yang kita sukai dan tidak kita sukai.
- Nikmati prosesnya dan jangan memaksakan diri untuk menjadi sempurna.
Sumber bacaan:
Alonso, A. D., O’Neill, M. A., & Zizza, C. (2011). Eating out, nutrition, education and the consumer: a case study from Alabama. International Journal of Consumer Studies, 36(3), 291–299. doi:10.1111/j.1470.
Mokhtar, Atiqah. 2020. 10 Essential tips for learning how to cook at home. Diakses dari havehalalwilltravel.com.