Simbiotik untuk Kesehatan Saluran Cerna
Istilah probiotik dan prebiotik tentunya sudah tidak menjadi hal yang asing bagi masyarakat Indonesia saat ini. Hal ini dikarenakan mulai banyaknya bermuculan produk makanan atau minuman yang mengandung probiotik dan prebiotik yang diiklankan. Namun, ternyata masih banyak masyarakat yang memahami detail memgenai keduanya.
Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang ketika dalam jumlah cukup dapat memberikan manfaat kesehatan bagi inang/tubuh. Sudah 100 tahun probiotik dikonsumsi oleh masyarakat dunia, sehingga semakin banyak penelitian yang membuktikan manfaatnya. Di dalam tubuh, probiotik berperan dalam melindungi terhadap mikroorganisme patogen/merugikan, meningkatkan sistem imun, memberikan sumbangan energi pada inang/tubuh melalui proses fermentasi, memproduksi vitamin dan asam amino esensial, serta membantu penyerapan zat gizi. Peran tersebut mempengaruhi kesehatan manusia, diantaranya kesehatan saluran pencernaan, saluran pernafasan, kestabilan gula darah dan kolesterol, mencegah atau mengurangi tingkat keparahan penyakit infeksi, menurunkan resiko kanker usus serta meringankan kurangnya toleransi pada laktosa. Fungsi paling utama dari probiotik adalah perannya dalam menjaga saluran pencernaan. Probiotik yang biasa digunakan adalah lactobacilli dan bifidobacteria. Mikroorganisme ini dapat ditemukan pada produk-produk susu, antara lain yoghurt, kefir, keju, bio-drink, dan bio-yoghurt.
Selain probiotik, ada juga prebiotik. Prebiotik merupakan makanan yang tidak tercerna tubuh. Bermanfaat bagi tubuh dalam meningkatkan kesehatan saluran cerna dengan cara memacu perkembangan bakteri baik di usus dan menekan perkembangan bakteri jahat/patogen. Prebiotik yang banyak digunakan adalah jenis fruktan dan galaktan (dikenal di pasaran sebagai inulin), fruktooligosakarida (FOSs), and galaktooligosakarida (GOSs). Bahan makanan yang mengandung prebiotik antara lain bagian sayur yang tidak tercerna, kacang kedelai, ubi jalar, susu sapi dan ASI, umbi dahlia, bawang putih, bawang merah, gandum, madu, pisang, tomat, kacang polong, dan kacang-kacangan.
Setelah mengenal probiotik dan prebiotik, selanjutnya kita kenalkan istilah sinbiotik. Sinbiotik adalah kombinasi antara probiotik dan prebiotik. Kombinasi ini memiliki efek menguntungkan, yaitu prebiotik meningkatkan daya tahan hidup bakteri probiotik. Efeknya bagi tubuh antara lain meningkatkan sistem imun, menjaga kesehatan saluran penceranaan, serta meningkatkan efektivitas terapi diet pada manajemen sindrom metabolik dan resistensi insulin. Simbiotik perlu diterapkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan mengkonsumsinya bersamaan.
Permasalahan saluran cerna yang sering muncul saat berpuasa adalah sulit buang air besar/konstipasi. Permasalahan ini dapat dicegah dengan memanfaatkan peran simbiotik dari probiotik dan prebiotik yang tentunya tetap diimbangi dengan kecukupan asupan serat dan cairan, aktifitas fisik serta olah raga.
Sumber bacaan:
Davari DD, et al. 2019. Review Prebiotics: Definition, Types, Sources, Mechanisms, and Clinical Applications. Foods. 2019 ; 8 (92): 1-27. Doi:10.3390/foods8030092.
Krumbeck JA, Walter Jens, Hutkins RW. Synbiotics for Improved Human Health: Recent Developments, Challenges, and Opportunities. Annual Review of Food Science and Technology 2018; 9(1) : 451-479. Doi:10.1146/annurev-food.030117.012757.
Pakkir Maideen NM, Jumale A, Balasubramaniam R. Adverse Health Effects Associated with Islamic Fasting: A Literature Review. J Fasting Health. 2017; 5(3): 113-118. Doi:10.22038/JFH.2017.25419.1095.