Gizi Kurang dan Pneumonia pada Anak

Saat ini, banyak rumah sakit di seluruh Indonesia masih menangani kasus pneumonia pada anak-anak, baik yang tergolong ringan maupun berat. Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut pada parenkim atau jaringan paru yang diakibatkan bakteri, virus, jamur atau parasit (PDPI, 2018). Dilihat dari hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi pneumonia pada balita mengalami peningkatan dari 1.6 % (2013) menjadi 2.1% (2018).

Dari sisi global, website Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerangkan bahwa pneumonia bersama diare masih menjadi penyebab utama kematian anak balita (WHO, 2020). Dari data UNICEF, sebanyak 17% anak meninggal disebabkan oleh Pneumonia. Di Indonesia, kejadian pneumonia masuk dalam kategori tiga teratas penyakit infeksi pada anak. Salah satu contoh yang menjadi sorotan internasional adalah persebaran Pneumonia misterius di Tiongkok. Pneumonia yang terjadi di Tiongkok masih menunjukkan gejalanya yang cukup berat, namun pemerintah setempat belum mampu menentukan diagnosis yang tepat. Apakah mengarah ke Severe acute respiratory syndrome (SARS) atau Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV). Dengan adanya kejadian tersebut, perlu adanya awareness terhadap pencegahan pneumonia pada balita.

Pada tahun 2015, The Lancet Global Health menuliskan tentang hubungan antara gizi kurang dengan kematian pada anak balita yang menderita pneumonia (Ginsburg et al., 2015). Selain berhubungan secara langsung dengan kematian, status gizi kurang meningkatkan risiko lebih sering terkena pneumonia dan tingkat keparahan pneumonia. Hal tersebut diduga disebabkan karena status gizi kurang juga berkaitan dengan tidak maksimalnya sistem imunitas tubuh anak (Ginsburg, 2015).

Kasus pneumonia sulit mengalami penurunan dikarenakan banyak faktor, salah satunya karena status gizi yang masih kurang (WHO, 2020). Riset yang berjudul “Nutritional Status Affects Incidence of Pneumonia in Underfives” yang diterbitkan dalam jurnal Folia Medica Indonesiana 2015;51(4):285-291, mengungkapkan bahwa status gizi memiliki hubungan yang bermakna pada kejadian Pneumonia. Hasil riset pada jurnal tersebuth mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan penyebab utama dari penurunan sistem imun. Rendahnya sistem imun pada balita malnutrisi, mengakibatkan mudahnya terserang penyakit Pneumonia yang berujung pada kematian.

Pemantauan status  gizi pada balita menjadi perhatian paling utama yang bisa dilakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit Pneumonia. Pemantauan status gizi tidak hanya menjadi tugas tenaga kesehatan, namun yang lebih utama adalah orang tua balita. Status gizi pada balita ditentukan berdasar tiga, yaitu berat badan dibanding usia, tinggi badan dibanding usia dan berat badan dibanding tinggi badan. Ketiga indikator tersebut dapat diketahui dari standar antropometri yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO). Untuk menggunakannya, saat ini banyak sekali aplikasi yang bisa ditemukan dengan mudah di Play Store atau App Store. Apabila ketiga indikator tersebut menunjukkan nilai yang tidak normal dan atau ada tanda gejala anak tidak sehat, orang tua perlu segera membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak dan ahli gizi.

Pemantauan asupan gizi anak sama pentingnya dengan pemantauan status gizi. Orang tua harus selalu berusaha memastikan asupan zat gizi anaknya terpenuhi. Zat gizi tersebut adalah zat gizi makro dan mikro, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat. Untuk lebih mudahnya, orang tua dapat menerapkan menu “piring makanku” untuk memberikan asupan gizi yang seimbang.

 

Beberapa bahan bacaan pendukung antara lain:

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan

Ginsburg., A.S.. Izadnegahdar, R., Berkley, J.A., Walson, J.L., Rollins, N., Klugman, K.P. (2015) Undernutrition and pneumonia mortality. The Lancet; Vol 3, issue 12,  PE735-E736, DECEMBER 01, 2015

WHO. 2020. https://www.who.int/nutgrowthdb/publications/risk/en/

Wicaksono, Henry. Nutritional Status Affects Incidence of Pneumonia in Underfives. Folia Medica Indonesiana 2015;51(4):285-291.

Leave a comment

Dampak Covid