Apakah Alat Skrining Gizi Paling Tepat bagi Pasien Anak di Rumah Sakit?

Malnutrisi merupakan permasalahan gizi yang urgent pada semua usia, khususnya pada anak. Pada situasi rawat inap, salah satu utama yang dilakukan ketika pasien anak masuk ke rumah sakit adalah skrining gizi. Terdeteksinya anak yang beresiko malnutrisi dapat mencegah malnutrisi di rumah sakit dan mencegah perburukan malnutrisi apabila telah terjadi pada anak. Terdapat banyak metode skrining gizi pada anak di rumah sakit, diantaranya: Screening Tool for the Assessment of Malnutrition in Pediatrics (STAMP), Pediatric Yorkhill Malnutrition Score (PYMS), Screening Tool for Risk on Nutritional Status and Growth (STRONGkids), Pediatric Nutrition Screening Tool (PNST), Subjective Global Assessment (SGA), Subjective Global Nutrition Assessment (SGNA), Nutrition Screening tool fot childhood Cancer (SCAN), Nutrition screening tool for pediatric patient with cystic fibrosis, Neonatal Nutrition Screening Tool (NNST), Clinical Assessment of Nutrition Status (CANS) score.

Beberapa hal yang dilakukan untuk melakukan evaluasi alat skrining adalah dengan melihat performa klinis dan akurasi diagnosis dengan kriteria sensitivitas (Se), spesivisitas (Sp), dan positive/negative predictive values (PPV, NPV). Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda pada rekomendasi alat skrining yang paling disarankan. Hal ini disebabkan oleh heterogenitas dari pemilihan responden, waktu penelitian, dan cut off (Se, Sp, PPV, NPV). Menurut Moenni dan Hartman (2012) mengungkapkan bahwa SRONGkids paling reliabel untuk asesmen resiko gizi, PYMS untuk asesmen resiko gizi dan status gizi aktual. Menurut Huysentruyt et al (2015), STRONGkids dan STAMP menunjukkan performa klinis terbaik. Menurut Joosten dan Hulst (2014) serta Teixtera dan Viana (2016), menyarankan STRONGkids sebagai alat skrining yang paling reliabel.

Dalam sistematik review terbaru yang dilakukan oleh Klanjsek et al (2019) menunjukkan bahwa PYMS menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan STAMP dan STRONGkids ketika dibandingkan dengan pengukuran antropometri (indeks masa tubuh, skinfold trisep). PYMS disarankan untuk digunakan untuk pasien anak di rumah sakit tanpa kondisi penyakit kronik. Untuk memilih mana alat skrining gizi yang terbaik, perlu disesuaikan dengan jenis penyakit pasien rawat inap. Kedepan diperlukan studi lebih lanjut untuk melakukan validasi alat skrining/alat asesmen pada kelompok yang sama menggunakan standar referensi yang sama. Selanjutnya juga diperlukan validasi alat skrining/alat asesmen yang memudahkan penggunaannya bagi tenaga kesehatan.

Sumber bacaan:

Klanjsek, P., Pajnkihar, M., Marčun Varda, N., & Povalej Bržan, P. (2019). Screening and assessment tools for early detection of malnutrition in hospitalised children: a systematic review of validation studies. BMJ Open, 9.

https://ahligizi.id/blog/2020/11/18/metode-skrining-gizi-anak/

https://www.andeal.org/topic.cfm?menu=5767&cat=5922

Leave a comment

Dampak Covid