Kontrol Berat Badan Ibu Hamil Turunkan Risiko Persalinan

Peningkatan berat badan pada ibu hamil menjadi perhatian yang sangat penting pada masa bayi dalam kandungan. Berat badan ibu merupakan salah satu indikator yang paling mudah untuk memantau kesehatan ibu hamil dan bayi. Peningkatan berat badan yang kurang maupun berlebih merupakan indikator yang perlu diwaspadai. Kurangnya peningkatan berat badan mengindikasikan bahwa perlu evaluasi kecukupan gizi ibu. Sudah banyak program pemerintah yang berfokus pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK). Disisi lain, kenaikan berat badan berlebih pada ibu hamil kurang mendapatkan perhatian dan sering terabaikan. Padahal, ibu hamil yang mengalami kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan meningkatkan risiko kesehatan ibu dan anak. Beberapa akibat peningkatan berat badan berlebih pada kehamilan antara lain diabetes gestasional, pre-eklampsia, komplikasi persalinan, peningkatan risiko tindakan caesar, makrosomia (bayi lahir dengan berat berlebih), dan stillbirth (bayi meninggal dalam kandungan setelah usia lebih dari 20 minggu).

Penting juga untuk menjadi perhatian bahwa kehamilan merupakan masa kritis bagi risiko kesehatan ibu jangka panjang, yaitu obesitas dan diabetes. Fakta yang ada di lapangan, ibu hamil cenderung makan berlebih melebihi kebutuhan dengan proporsi zat gizi yang kurang sesuai dengan kebutuhannya. Masih ada paradigma bahwa kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 2 kali lipat. Padahal kenaikan kebutuhan gizi ibu hamil hanya berkisar 1,2 kali lipat. Secara detail peningkatan kebutuhan gizi harian pada ibu hamil adalah sebesar 180 kkal pada trimester 1, serta 300 kkal pada trimester 2 dan 3. Angka tersebut apabila dipresentasekan dengan kebutuhan gizi ibu hanya meningkat sekitar 8% -15% (rekomendasi dibandingkan dengan angka kecukupan gizi wanita usia 19-29 tahun).

Beberapa sistematik review menilai efektivitas intervensi manajemen berat badan selama kehamilan. Intervensi diet menunjukkan penurunan yang signifikan pada kejadian pre-eklampsia, hipertensi, dan kelahiran prematur. Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan yang disarankan berbeda pada kondisi status gizi ibu yang berbeda. Peningkatan berat badan yang disarankan pada ibu dengan status gizi kurang/underweight sebesar 12,5 – 18 kg, status gizi normal sebesar 11,5 – 16 kg, status gizi overweight sebesar 7 – 11,5 kg, dan obesitas sebesar 5 – 9 kg. Rician peningkatan berat badan ibu hamil antara lain fetus 3.400 gram, plasenta 650 gram, cairan amniotik 800 gram, uterus 970 gram, kelenjar mamae 405 gram, darah 1.450 gram, cairan ekstraseluler ekstravaskuler 1.480 gram dan edema jika ada 7.675 gram.

Dengan kondisi ini, penting bagi ibu maupun tenaga kesehatan untuk mengendalikan kenaikan berat badan selama kehamilan demi kesehatan ibu dan bayi. Pengendalian berat badan merupakan media intervensi preventif yang diperlukan untuk mencegah risiko kesehatan jangka panjang dan potensi buruk bagi bayi. Tantangan yang ditemukan di lapangan adalah tidak semua tenaga kesehatan fokus pada masalah ini. Untuk memudahkan pemantauan, dapat pula digunakan grafik peningkatan berat badan selama kehamilan. Namun, grafik tersebut juga masih belum populer. Kedepan, diharapkan isu terkait peningkatan berat badan berlebih pada ibu hamil semakin disoroti dan mendapatkan banyak perhatian setidaknya dengan mengangkat materi ini dalam buku kesehatan ibu dan anak (KIA).

Sumber bacaan:

AKG. 2019. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia. Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019.

Daley, AJ., et al. Effectiveness of regular weighing, weight target setting and feedback by community midwives within routine antenatal care in preventing excessive gestational weight gain: randomised controlled trial. BMC Obesity (2016) 3:7. DOI 10.1186/s40608-016-0086-4.

Hytten FE. Weight gain in pregnancy. In: Hytten FE, Chamberlain G, editors. Clinical Physiology in Obstetrics. London: Blackwell Scientific Publications; 1991.

Institute of Medicine. Nutrition in Pregnancy: Part 1-Weight Gain. Medicine Io, editor. Washington, D.C.: National Academy Press; 1990. pp 1-233.

Leave a comment

Dampak Covid